Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

tentang pindah hosting

..jadi, entah kesambet apa. Akhirnya saya jadi pindah ke wordpress. Pindah hosting doang.  Alamat saya sih tetep aja di auk.web.id Otomatis feed blog saya juga berubah jd auk.web.id/feed Iya kali ada yg perlu feed blog saya haha Demikianlah pengumuman singkat ini.

tentang domain, pikiran buruk dan perjalanan

..kemarin, saat saya iseng ngecek situs masterweb, saya menemukan (lagi) kalau domain auk.blog tersedia!  segera saja saya memesannya, dan bergegas mencari pinjaman demi domain idaman. ternyata (lagi-lagi) itu php, domain itu katanya sudah taken , lah lalu kenapa statusnya masih tersedia? aku salah apa? piye perasaanmu nek dadi kates, eh itu sih katanya mas @marnombois .. saya berusaha ikhlas, lalu mencari domain lain, tapi tak ada yang cocok, lalu pesan hosting saja , ternyata juga gagal, sepertinya hal itu gara-gara pesanan via henpon yang berujung aneh.  Jadi status sekarang, dana saya tertahan di MWN (walau tak seberapa tapi lumayan juga..) dan status pesanan saya masih ngambang.. lalu, tentang pikiran buruk , ini sebenarnya memalukan.. (.. menarik napas..) saya ini, sering suudzon, berpikiran buruk terhadap orang lain, padahal pengetahuan saya, informasi tentang seseorang itu seringkali hanya sedikit.  Banyak sisi lain yang tak saya ketahui.. Jadi, saya terlanjur, mem

tentang Semarang

[sebelumnya ini diposting di fesbuk, akhirnya saya putusin utk dipindah kesini aja..] ..sepertinya saya memang belum berjodoh dengan kota yang terkenal dengan kaline banjir ini Pertamakali mampir agak lama beberapa tahun yg lalu setelah landing di pelabuhan Tanjung Mas, lalu bingung di Terboyo sebelum melanjutkan perjalanan ke arah barat Lalu, kemarin pagi,berencana sebentar keliling simpang lima, lalu singgah di kampung Krapyak sekitar Jl. Subali Makam demi napak tilas jejak serial Noni-nya bung Smas.. Kenyataannya, bis Mustika yg diperkirakan mampir Sukun, setelah sebelumnya dioper ke Ramayana di  terminal Magelang, malah bablas masuk tol ke arah antah berantah, berakhir di pinggir jalan tol yg entah menuju kemana, katanya sekitar Terboyo, padahal mbuh. Jalanan macet, banjir, akhirnya nenteng sepatu sembari mencari-cari ojeg.  Untung ketemu.  Lalu minta antar langsung saja ke bandara, itu juga kepaksa naik tol, melawan arah di beberapa ruas dan ujug-ujug malah nemu simpang

tentang singgah Sepinggan

[ini tulisan kemarin, kira-kira beberapa menit setelah lepas landas setelah delay dua jam, lalu disambung muter-muter sekutar satu jam di atas langit yang sedang hujan, sebelum akhirnya berhasil mendarat saat menjelang tengah malam..] ..rencananya besoknya mau bikin acara perjalanan ke kabupaten paling ujung yang berbatasan dengan propinsi bagian timur, tapi tepat setelah berkas sudah siap, malah dipanggil untuk perjalanan yang lebih jauh, dan rencananya harus hari ini juga Namanya juga panikan, surat dan berkas belum siap, mana pak bos besar sedang ada acara, ditunggu-tunggu malah ketlingsut mulu.  mana konfirmasi ke panitia yang seharusnya kemarin belum beres, telpon tak aktif, email tiada respon.. Sementara tiket kalau mendadak gitu harganya juga ikut bikin panik, anehnya honey tenang-tenang aja menghadapi saya yang panikan, coba itu.. Lalu, diputuskan berangkat saja karena diundang resmi, ujug-ujug sehabis ashar akhirnya sama menjauh dulu, mampir ke Sepinggan, yang

tentang daftar keinginan

.. terinspirasi dari postingan chika disana .. saya rasanya, tak begitu banyak keinginan, etapi kalau lebih dari dua dianggap banyak gimana? #lah hal-hal sederhana sebenarnya. seperti komentar saya di postingan di atas, saya ingin sekali punya gitar listrik, dengan efeknya tentu, dulu ingin sekali punya Korg AX3000, padahal dari belajar dulu sampai sekarang genjreng2nya ya gitu-gitu aja haha, dan plus satu lagi, gitar akustik APX500 yang harganya ga turun-turun itu, kalau ga ada ya pengen Kaebu, merek gitar yg ditulis bubin LantanG di novel kisah langit merah. Lalu pengen studio mini yang merangkap perpustakaan pribadi, yang juga bisa difungsikan jadi musholla, kalo bisa adanya di lantai dua dan kedap suara tentu.. duh membaca pas denger lagu disitu kayaknya surga sekali.. sambil sesekali nge jam sama anak-anak, duh duh duh Lalu wastafel haha saya ingin sekali punya benda ini, tentunya nanti di rumah saya yang baru yang entah kapan dibenahi dan bisa ditempati, semoga tak lama l

tentang tadi malam

.. kembali dijemput seorang kawan, pada tadi malam, yang sebelumnya mengirim pesan seperti ini kurang lebihnya: mau nanya, apa dikau sedang perlu sesuatu dan terkait hal tersebut mengharuskan adanya aktifitas jalan-jalan? karena aku lagi pengen jalan tapi bingung, sehingga jika dikau ada tujuan akan aku antarkan bingung, bukan?  saya pun perlu waktu beberapa jenak untuk mencerna kalimat ajakan yang bunyinya samasekali tak beraroma ajakan, apalagi aslinya dituliskan dalam bahasa Banjar slang. akhirnya saya sanggupi sahaja, karena kebetulan si bungsu sudah tidur karena capek main seharian. mobil merah marun itu datang tak lama setelah isya, lalu meluncur sambil memikirkan tujuan berikutnya, karena aslinya sungguh saya pun tak punya tujuan mau kemana, hedeh lalu diputuskan untuk menuju ke arah barat, ke kota Banjarmasin saja, ke satu-satunya mall yang ada di tengah kota agak ke pinggir dikit.  Sekitar satu jam sampai di sana, masuk mall, muter-muter, liat-liat, sampai menjelang

tentang sepeda ngantor

..sekarang palingan jumat doang sepedaan ke kantor, padahal tak begitu jauh juga, cuma sekitar delapan kilo dari rumah ke kantor yang sekarang. tadi pagi nyoba lewat jalur baru, sebenarnya ngga baru juga, cuma biasanya saya liwat situ pas balik pulang, ternyata lebih banyak turunannya kalau berangkat, pantas pas pulang terasa lebih berat mengayuh pedalnya. ..dari rumah sekitar limartus meter, sudaha da sedikit nanjak. terus liwat lampu merah di km 33 menuju jalan raya yang sedikit padat karena barengan yang ngantor dan sekolah juga.  Sehabis jembatan kembar belok kiri, lalu menyusuri aspal sampai di jalan indragiri yang sedikit nanjak.  Sampai bunderan amaco, belok kanan lalu lurus sampai pertigaan KUA yang deket kantor honey itu, belok kiri ke jalan gotong royong, ada sedikit dan macet di pertigaan gotong royong 3, lha mobil-mobil yang rada besar juga liwat jalan sempit yang pas-pasan untuk papasan dua mobil. Lepas jalan sempit itu, nanjak dikit melewati saluran irigasi, lalu

tentang minggu ini

..ada beberapa yang tercatat di kepala saya hari ini bahwa, pertama, pekerjaan baru ini lama-lama menarik juga, kelakuan orang-orang di dalam ruangan yang cukup sempit ini ajaib-ajaib dan malah membuat saya penasaran bagaimana mereka di masa besok.  Diam-diam saya penasaran terobsesi untuk sekalian jadi kepala unit disini, biar paling tidak, sedikit masalah yang ada disini bisa lebih baik.  Cuma ingin begitu, kasian juga meliat ada yang mungkin merasa terabaikan dengan hak-haknya kedua, saya sesekali masih kok mengintip sosial media, tapi menahan diri untuk berkomentar apalagi posting sesuatu, kecuali di twitter barusan dan kemarin, posting yang tak begitu perlu juga sih. Mungkin juga bakal posting sesuatu di facebook hari ini ketiga, akhir-akhir ini kembali menikmati aktifitas membaca, tepatnya, lebih banyak membaca novel, walau lebih banyak membaca ulang.  Kemudian membaca koran yang terasa menyenangkan, karena di ruangan setiap hari ada lima koran yang berbeda yang bisa dinikm

tentang epitaph

hari ini, sampai sore ini, lewat beberapa media, rasanya paling tidak ada empat kabar kematian, .., tentang orang-orang dekat beberapa kawan.. lalu, sehabis ashar tadi, mikir sendiri, lima kali dalam satu hari lapor pada-Nya, kenapa terus diberi ujian untuk kurang mendekat dari-Nya? ... lalu, apa guna hidup ini? teruslah berusaha berbuat baik teruslah.. sampai batas lelah.

tentang cara menjadi kaya dalam satu malam

..ternyata gampang, cukup punya genset, dan pas listrik mati, nyalakan, lalu rasanya jadi orang yang paling kaya sekomplek hehe paling tidak, itu selalu yang saya rasakan pas mati lampu.  Saya juga heran, kok ya pada suka gelap-gelapan.  Tapi generator memang bukan kebutuhan utama sih ya Pas awal nyalain tadi, sempet bingung lagi, karena sudah cukup lama ga kepake.  On off-nya sudah oke, tuas gas sudah pas, tapi saat ditarik tuasnya kok ya ga idup-idup. Sampe pegelnya lumayan, baru saya inget,, keran bensinnya belum dibuka, hedeh.  Genset berkekuatan 900 watt itu memang pake premium campur oli 2 tak, bensin campir lah istilahnya.  Dan alhamdulillah cukup bandel.  Usianya mungkin sudah 8 taun lebih,  tapi tetep prima walau pernah diservis sekali gara-gara dulu lama ditinggalin ke Jogja.. Lalu, tak berapa lama barusan saya ngetik paragraf di atas, eh listrik nyala lagi, artinya berakhirlah status saya sebagai orang paling kaya sekomplek 😅

tentang orang-orang baru

..baiknya mungkin rehat sejenak sekarang, mata saya kok ya perih, mungkin merah, padahal tak terlalu lama  melototin libre office calc, ngebenerin sedikit data yang mbulet di kantor lama. sekarang sisa ada empat orang dalam ruangan yang dinginnya cukup overdosis sehingga jaket masih lekat di badan, ohiya salah seorang dari empat orang yang saya maksud adalah bapak tua yang entah siapa, jelas bukan karyawan, tapi saya terlalu males untuk nanya-nanya. sementara pagi-pagi tadi sudah kenalan non formal dengan penghuni tempat ini, sementara kemarin sudah lapor sama bos baru, langsung diberi pengarahan ini itu, lalu di kantor lama diberi sedikit petuah, lebih tepatnya peringatan agar apa ya waspada dan hati-hati serta lebih teliti disini. menurutku itu benar adanya, ini sekali lagi, benar-benar hal baru. walaupun tak benar-benar baru sih sebetulnya, yha mbulet.. lalu sudah nyaris 11.30 siang saja, saya sudah lapar saja, wah payah nih kalau terus gini euy * elus-elus perut yang sudah

tentang medebewind

..sebenarnya ya tiada yang bisa dikatakan baru juga sih, namanya pegawai yang punya atasan dan atasan dan atasannya lagi, sebenarnya konsepnya ya gitu-gitu aja Tapi sungguh, saya selalu penasaran dikasih kerjaan yang bahkan nomenklaturnya saja saya tak akrab, tak pernah kepikiran apa isi kerjaannya. Begitulah, hal-hal baru selalu berhasil membuat saya penasaran. Jadi, kira-kira enam bulan setelah selesai sekolah kemarin, saya ditempatkan di bagian kerjaan yang saya akrabi dan relatif saya sukai sejak lama, tentang administrasi manusia dan pernak perniknya, lalu kemarin resmi saya pindah ke bagian baru itu.. Bersyukur juga sih, soalnya bagian kerjaan yang saya bantu-bantuin kemarin lusa itu, bikin gak tenang, selain ada satu project yang ngeganjal di hati, juga tak tega saya dengan masalah-masalah pegawai yang masuk, mau ga mau jadi tau aib orang juga.. Ya liat saja besok senin apa yang akan terjadi, barusan cuma bisa gugling sambil mengira-ngira bakal ngerjain apaan nantinya.  

tentang hari blogger

..sekarang nyaris tiada artinya, blog-blog yang masih rame sekitar tujuh tahun yang lalu, saat saya pernah ikutan pesta blogger, satu-persatu hiatus.. wah hiatus, istilah lama yang dulu begitu gaya.. sekarang bukan lagi hiatus, banyak yang sudah pingsan, bahkan matisuri. tetap lebih ramai sosial media yang jelas cepat untuk apapun, cerita menjadi cepat disebarkan dan cepat pula mendapat respon.. syukurnya, masih ada yang rajin berbagi kisahnya.. feedly saya setiap minggunya masih cukuprame juga, lumayanlah bahan bacaan tapi dipikir-pikir, berbagi cerita entah dengan bebas juga tanpa bayaran, tak banyak yang begitu.. kalau saya sih karena memang lagi dan suka sahaja, sambil terkadang mikir, cerita apa lagi yang saya ketahui yang belum pernah saya ceritakan?

tentang rumah yang belum

..waktu kuliah, rumah saya dikontrakkan, baru beberapa bulan yang lalu, akhirnya yang ngontrak undur diri.  Sempat sedikit kesal, pengontrak menyisakan residu oli lumayan di halaman rumah, tapi sudahlah, toh saya juga tak mampu menjaganya. Sejak lama saya berniat pindah ke situ, tinggal di rumah sendiri tentu beda ceritanya.  Rumah yang sekarang, punya orang, punya pemerintah, cuma numpang, tak bisa diapa-apain, jadi dibiarkan saja sejadi-jadinya di usianya yang tigapuluh tahun lebih. Biarpun sederhana, biarpun lama mungkin untuk menatanya, biar perlu waktu bertahun-tahun, tapi bisa bebas untuk diapakan saja.  Saya sudah bayangkan, ada perpustakaan dan studio musik mini, ada taman mungil dan air berderai-derai di halaman belakang, kalau ada duit lebih dibikin loteng, dibikin tingkat. Ada ruang kecil di belakang untuk menulis dan merenung dan untuk mengumpulkan rupa-rupa barang, mungkin sekaligus musholla kecil. Sungguh tak sabar saya ingin, pindah hidup di situ, sudah terlalu l

tentang bubin (lagi)

..entah kenapa, hari ini saya males kerja, memalukan, tapi biarlah, saya malas kalau kerja hanya untuk disuruh-suruh, toh saya bukan pesuruh siapa-siapa.. lalu, tak sengaja gugling, dan nemu dengan orang baik yang mengaplot karya-karya lama bubin, dua cerbung, satu serial, satu novelet lengkap berjudul Bayang-bayang , satu cerbung cuma satu episode, bahkan saya tak ingat kalau bubin pernah bikin cerbung KAMI itu, taunya Satu Bandarlampung yang sampai saat ini saya penasaran dimana lagi bisa mendapatkan arsipnya.  Satu lagi, serial emak bilang kami tidak miskin yang cuma ada satu sempalan. Jikalau mau ngecek bolehlah singgah ke blognya Silvia Galikano , yang dulu sepertinya juga pernah jadi proofreader novel Kisah Langit Merah yang sempat akan diberi judul Pena yang Patah.. berawal dari situ pula, saya menemukan blog yang tak sperti biasanya, isinya memang cerita tentang sehari-hari, bebas iklan, blog yang jujur, yang selalu menyenangkan untuk dibaca-baca.. Ohiya, sebelum lupa,

tentang sosmed

..jadi, menurutku (saat ini) sosial media itu diperuntukkan untuk manusia yang memenuhi salah satu dari tiga syarat utama: 1. Orang kota (besar) 2. Wong selo 3. Banyak duit Aku pikir saat ini, samasekali tak memenuhi satupun kriteria di atas, yang aku bikin sendiri.  Jadinya (kembali) memutuskan untuk off alias libur sementara darinya kira/kira sampai akhir tahun. Itu juga jikalau mampu hehe. Lagian sosmedan atau tidak, tak begitu ngaruh juga, siapalah aku euy. Jadi mari ngeblog aja udah. Blog bukan sosmed kan? Iya..

tentang sandal jepit yang hilang

..cerita sederhana beberapa hari yang lalu sebenarnya, pas pagi-pagi sendal saya hilang sebelah, iya yang sebelah mana saya lupa.. berbagai pikiran berkecamuk dalam kepala saya * halagh bahasanya * apakah itu keisengan anjing yang kadang suka berkeliaran di komplek malam-malam.. atau ada anak-anak yang iseng mainin sendal jepit saya? tapi sepertinya tidak mungkin, anak mana yang demen megang-megang sendal jepit butut.. kurang kerjaan sekali.. atau jangan-jangan, sendal saya dibawa oleh kucing abu-abu yang sering kesel karena akhir-akhir ini jarang saya kasih makanan pas ngeong-ngeong depan pintu rumah.. atau malah itu kerjaan rombongan ayam entah punya siapa, yang suka saya sambitin pake batu karena suka diam-diam ngerampok jatah makanan kucing.. entahlah, yang jelas prasangka saya buruk sahaja, jelak sekali.. untunglah, beberapa hari kemudian, pas jalan, eh nemu itu sendal jepit yang hilang di depan rumah tetangga yang satu deret dan cuma berjarak dua rumah doang.. lalu,

tentang tontonan di televisi

..jadi saya sejak beberapa bulan yang lalu, nonton televisi dengan antena parabola mini sisa peradaban big TV.. ceritanya, sekitar beberapa waktu silam, pengen langganan big TV yang prabayar, lalu datang petugasnya, bayar lunas, dipasang antenanya, tapi decoder prabayarnya ga datang-datang, lama-lama petugasnya juga ga datang-datang lagi.. sampai akhirnya ada yang jual decoder yang bisa dipake untuk manfaatin parabola mini itu, akhirnya bisa nonton sekitar 30-an channel, lumayan laah yang menarik tiap pagi ada tausyiah dari Aa Gym, trus dari Ust. Yusuf Mansur, tadi malem ada juga dari Ust. Arifin Ilham.. selain itu ada saluran film India juga, penting ini hehe .. btw, sepagi tadi pas jam enam pagi, sambil nonton petuah Aa Gym, malah kepikiran untuk tidak lagi ngomongin hal-hal buruk ttg orang lain. Sepertinya keren kalau saya bisa konsisten gitu euy, ini pikiran sama mulut kadang memang embernya ndak apik blas.. .. ya ampun postingan macam apa pula ini, selalu berakhi

tentang Kompas minggu

..koran kompas yang rela saya beli, hanyalah yang edisi hari minggu.  Alasannya sederhana, minim iklan, maksi hiburan.  Dan sedikit sekali ada beritia yang mengganggu mata dan pikiran.. Tapi toh sekarang jarang juga belinya, selain karena di warung yang nyediain koran kompas minggu cuma ada satu dua eksemplar, dan seringkali ga kebagian karena kesiangan pas mampir kesitu.. Rubrik yang sering saya nikmatin, atau yang paling sering saya buka pertamakali adalah: karikatur, ya walaupun Benny & Mince sudah tamat dan yang sekarang tinggal Mince yang kadang seperti 'kurang bernyawa' pesannya, masih ada konpopilan yang sering bikin saya mikir maknanya, hehe juga si Timun yang sarkas-sarkas bergembira, juga si Kribo yang nyinyirin masalah dengan santai, atau panji Koming yang nyindirnya terkesan penuh santun.. Sehabis puas melotoin bagian karikatur, biasanya sekilas ngeliat Cerpen, tapi cuma sekilas liat judul untuk kemudian dibaca paling akhir, karena perlu waktu lumayan la

tentang kantor ini.

..seandainya saja saya tidak punya hobi mengamati kebiasaan, perangai, perilaku, masalah dan kelakuan orang-orang, mungkin saya sudah bosan di sini.. mengait-ngaitkan pribadi satu dengan profil pekerja lainnya disini, pro kontra antara mereka, belum lagi masalah-masalah klien yang masuk *hayah pake istilah klien* pokoknya begitulah.. itulah sebenarnya yang menjadi menarik. ini sebenarnya tentang apa?  ya cuma mengingat-ingat bahwa tak terasa sudah nyaris setengah tahun berlalu sejak ujian yang menjadi batas akhir kuliah saya berakhir di april yang lalu.. kantor ini, juga adalah kantor saya terakhir sebelum pindah beberapa bulan sebelum akhirnya kuliah dulu, ada banyak yang berubah, baik orang-orangnya maupun rutinitasnya, walaupun relatif tidak banyak tapi.. ya perubahan sesedikit apapun, seringkali terasa sebagai kejutan-kejutan yang sedikit membingungkan pada awalnya.. yang jelas, lumayan bisa rutin sepedaan ke kantor, walau masih terbatas di hari jumat, mungkin bisa ditamb

tentang Dwi Hartanto

mendadak, beberapa waktu terakhir ribut-ribut soal mahasiswa program doktor di Delft itu.. saya justru, anehnya, memandang dari sisi lain.. karena pernyataannya sebelumnya terkait dengan senjata dan lain lain, yang sepertinya bersifat classified , bagaimana seandainya sebenernya dia tak berbohong, tapi dipaksa untuk berbohong, demi apa? entahlah.. yang jelas agak janggal, menurut saya... tapi, kalaupun mas Dwi itu benar-benar melakukan pengakuan atas kebohongannya, toh nyatanya dia benar-benar mahasiswa S3 di luar negeri, apalah kapasitas saya menilai orang yang beda institusi dan beda disiplin ilmu.. jadi ya beginilah, mau sok-sokan bikin teori konspirasi, tapi nanggung beudh XD

tentang gelar dan..

..saya inget salah satu profesor bercerita, betapa kesalnya beliau dengan .. sesuatu yang tidak dan memang sangat tidak logis.. intinya seperti itu.  Kata beliau.. ".. kalau saja saya tidak menyandang gelar professor ini, sudah saya selesaikan dengan cara lain.." artinya, beliau mengajarkan bahwa gelar itu, lebih-lebih gelar akademik, terkait dengan tanggungjawab, terutama terkait dengan pola pikir terhadap amanah yang disandangnya.. sulit sekali ternyata saya menguraikan makna tulisan kali ini.. intinya, gelar itu tak sekedar gelar di depan atau di belakang nama, yang digunakan hanya untuk gaya-gayaan, tapi juga beban.. tapi juga bukanlah sebagai alasan untuk tiba-tiba menjadi jaim. dan memang, apapun perilaku penyandangnya, pasti akan dikait-kaitkan dengan hal itu.. misalnya : sudah jadi master itu, tapi kok kelakuannya gitu, kok ga bisa gitu, kok masih gitu .. repot, memang kalau dipikir-pikir tapi itulah, konsekuensi.. begitu lah pokoknya. pokoknya be

tentang counter tulisan

..jadi, ingin sekali bikin tulisan, membahas atau semacam meng counter tulisan-tulisan atau pernyataan-pernyataan egois yang cuma mengemukakan pendapat/ego penulisnya tanpa ada keinginan untuk diskusi lebih lanjut paling banter, ntar membahas tulisan orang lain, trus kabur tanpa penjelasan, sementara kolom komentar yang berbaris-baris berisi tanggapan, sangat teramat jarang sekali ditanggapi saya pikir, penulis macam itu menganggap dirinya dewa, yang pengetahuannya adalah di atas para pembaca, dan yang baca hanya boleh membaca tanpa berhak memberi penilaian dan respon atas tulisannya, kzl.. di sisi lain, saya masih saja merasa cukup bahan untuk sekedar membuat tulisan berisi pertanyaan-pertanyaan yang tak tersampaikan dan tak berbalas itu.. dilematis. yang bikin sebal, kenapa orang-orang itu diberi kemampuan menulis yang baik, paling tidak diksi dan alus pikirnya relatif baik, di luar faktor editornya yang bagus juga, mungkin.. tapi juga, memang, saya tak seberani anak-anak

tentang faedah Apel Pagi

..agak sensitif memang, bahasan kali ini.. di kantor saya, ada apel/upacara pagi yang dilaksanakan setiap senin, di luar peringatan-peringatan nasional yang mengharuskan karyawannya ikut upacara juga, seperti tujuhbelasan... tapi sekarang masih mending, ada masanya dulu, apel dilaksanakan setiap hari, sebelum masuk kerja dan sebelum bubar kerja, rajin sekali.. masalahnya, saya tak menemukan faedah apa-apa, selain satu hal penting: silaturahmi.  salam-salaman dengan karyawan lain, menanyakan kabar dan lain-lain. mungkin masalahny adalah karena saya, sedari jaman sekolah, memang tak begitu menyukai ritual upacara bendera, selalu ada cara saya untuk ngeles dari acara berdiri beberapa menit yang membosankan itu.  Jaman SD, saya pernah tumben-tumbennya ijin me dokter gigi, gara-gara ditugaskan jadi pemimpin upacara. Kali lain, waktu sekolah menengah atas, saya rajin membaktikan diri jadi polisi sekolah, ngatur lalu lintas yang sama sekali tak padat, saat waktunya menaikkan bendera

tentang sepeda merah yang menenangkan

.. ini bukan tentang sepeda saya, tapi tentang buku, atau tepatnya novel grafis, atau lebih tepat lagi, kumpulan cerpen dalam bentuk cerita bergambar, atau mehwa dalam bahasa asli pengarangnya, Kim Dong Hwa.. buku yang masuk dalam rak khusus ini ada dua jilid, yaitu Yahwari dan Bunga-bunga Hollyhock.  Resensi yang lebih bagus mungkin bisa dicari di internet.  Saya masih kesulitan menyusun kalimat untuk membikin resensi buku bagus ini. Pilihan warna-warna dalam sepeda merah ini menyenangkan, terasa menggambarkan benar keadaan desa Yedong dan Setdong yang menjadi latar belakang kisah keseharian penduduk desa dari mata seorang tukang pos yang menggunakan sepeda merah tiap kali bertugas.  Setiap bagian cerita di dalamnya berhasil membuat saya larut, terjerat dan terseret dalam alurnya .. Ceritanya pun berkisar dari kehidupan sehari-hari di pedesaan, tentang orangtua yang jauh dari anaknya yang beranjak ke kota, tentang orang-orang kota yang pemikirannya lebih rumit dibanding  pendu

tentang buku-buku yang menempati rak khusus

..ada beberapa buku yang menempati rak khusus di rumah saya. Buku yang nyaris tak bakal saya pinjamkan ke siapa-siapa. Hanya buku-buku khusus saja yang bisa menempatinya, yaitu buku pemberian kawan, beberapa karya kawan, buku-buku yang bagi saya adalah harta karun, dan tentu saja buku-buku karya bubin LantanG. Sejauh ini penghuninya baru beberapa, salah banyaknya dua serial Sepeda Merah karya Kim Dong Hwa, buku karya mas Nuran, mb Latree, buku pemberian mas Jajang, pemberian pakacil, tetralogi Anak-anak Mama Alin & Bila tentu saja.. Mungkin suatu saat isinya bakal bertambah, walau jelas progresnya lambat..

tentang hal-hal yang patut dipikirkan sebelum memutuskan kuliah (lagi)

..anggap saja ini refleksi hasil nekat sekolah bertahun-tahun tanpa kapok, dan akhirnya kapok juga, sih. anggap saja saya menuliskannya agar kalian atau siapapun yang ingin kuliah lagi, tak terjebak pusaran waktu, halagh bahasa saya, intinya jangan lama-lama sekolahnya, tapi kalau ingin lama-lama juga nggak masalah sih, tapi sungguh lebih cepat memang lebih baik, lah kuliah itu perlu biaya yang lumayan, kecuali anda termasuk punya simpanan harta yang unlimited,  ya monggo.. tapi sekali lagi, ini cuma sekedar berbagi sahaja, tak lebih.. terlepas masalah birokratis seperti sumber dana, syarat toefl, rekomendasi dll, secara garis besar yang patut dipikirkan adalah.. 1.  lokasi universitas serta jurusan yang dipilih ..lokasi ini penting terkait urusan logistik, masalah LDR dan tentu suasana sekitar kampus.  Terlalu ga asik ya kurang bagus juga, terlalu nyaman ya bahaya juga bagi yang ga biasa memisahkan antara urusan senang-senang dan serius.. kalau jurusan ini terkait dengan j

tentang komentar-komentar di postingan terakhir dan hal-hal lainnya

entah bagaimana itu, postingan sepuluh hari yang lalu tentang kucing, akhirnya ada komentarnya, walau bingung sedikit, karena ada dua komentator yang tidak saya kenal, entah dapat dimana mereka blog saya ini.. di sisi lain, barusan saya iseng lagi, men- deactive akun-akun sosmed saya, ya mbuh isengnya sampai kapan, kemarin toh juga sempet deaktif lalu hidup lagi setelah sepuluh hari, mungkin lagi malas saja rasanya melihat feed , mengamati timeline , mencermati apdetan foto, membaca debat-debat, sebaran-sebaran cerita soal macam-macam dan lain-lain yang entahlah banyak saya tak mengerti. sayup-sayup ada yg ngomong di udara: ..sa'karepmu lah mz, siapa juga yg peduli :v perkembangan lainnya, kemarin akhirnya tiba balasan dari tim mojok tentang draft tulisan saya, dan jelas sahaja ditolak, wong isinya dangkal tenan, akhirnya saya edit dikit dan coba kirim ke birokreasi, walupun sambil mikir, kenapa malah memforward tulisan kurang faedah itu. apalagi ya, saya akhirnya menunt

tentang kucing balita berlumur minyak

saya lupa persisnya, sudah berapa hari sejak saya menemukannya, di dasar selokan yang dalamnya kira-kira setengah meter, mengeong ribut, pagi-pagi sekali di dekat bak sampah depan komplek. saat itu tampaknya dalam keadaan stres dan linglung, mungkin bingung nyari emaknya (yakali).. yang jelas badannya basah dan terasa lengket saat dipegang.. saya putuskan saja untuk memungutnya, membawanya ke rumah, walaupun bikin bingung.  Dikasih susu ngga doyan, dikasih makan bingung sukanya apa, kadang malah bingung sendiri dengan makanan yang disodorkan ke dekat mulutnya, semacam disorientasi (sok tau).. saya biarkan seharian dalam kardus yang dikasih kain bekas, tapi kok badannya tetap basah dan lengket, saya endus-endus saja, ternyata bau minyak, semacam minyak goreng, entah kena tumpahan dimana.. akhirnya saya ambil sabun cuci piring, lalu memandikannya, meletakkannya lagi di gumpalan kain, yang mana dianya nggak betah juga disitu.. mbingungi, tapi yang menggembirakan bulunya sudah bisa

tentang Mojok.co

..saya masih belum begitu sreg dengan situs yang penuh tulisan-tulisan satir dan sarkas itu, kentara banyak penulisnya yang masih kakean teori dan keterbatasan referensi hidup (terkecuali rubrik otomojok ketoke ).. tapi toh saya cuma bisa ngedumel sendiri tanpa bisa memberi argumen balasan atau malah balas menghantam balik opini para anak muda yang tampaknya cuma bisa nyari sisi salah dari objek apa pun itu. di mata saya sih begitu. loh kok saya jadi ikutan sarkas dan satir mbuh lah, dan ujug-ujug saya malah barusan ngirim satu tulisan tak terstruktur dan tak berfaedah ke situs itu, dan saya yakin sekali tulisan saya bakal ditolak mentah-mentah, wes karepmu, jok!

tentang idealisme pesepeda

..ada seseorang yang tanpa jelas sebab akibatnya, tiba-tiba membuat kesimpulan bahwa " ..  sesungguhnya para pelaku sepedaan itu adalah orang-orang idealis yang sedang krisis kreativitas.." entah berapa lama pengamatan di atas dilakukan, dan seberapa luas range pengamatan, dan yang terpenting objek yang dimaksud pesepeda yang seperti apa.  karena ini bersifat subjektif, mari melakukan kesimpulan pengamatan secara relatif subjektif juga, yang kira-kira saya lakukan sekitar empat tahunan, sejak tidak kenal apa dan bagaimana sepeda itu, selain alat transportasi yang relatif murah sebagai alternatif untuk digunakan pulang pergi dari kontrakan ke kampus, waktu itu. sampai akhirnya, saya lumayan mengerti dan kenal dengan beberapa pesepeda dari berbagai kalangan dan berbagai tempat serta berbagai keperluan baiklah, ada tiga kunci di pernyataan itu: 1. pelaku sepedaan, atau disingkat saja pesepeda, 2. orang-orang idealis, 3. krisis kreativitas baiklah, mari sejenak sa

tentang jaket dan alasan-alasan lainnya

Ruangan kerja saya saat ini lumayan sempit, mungkin sekitar empat kali enam meter, isinya adalah empat meja beserta kursi, filling kabinet, dua rak lumayan kecil, dispenser, beserta empat orang pekerja. Tapi bukan luasnya ruangan masalah utama bagi saya. Beberapa kali, rupanya ada rekan kerja yang memperhatikan kebiasaan saya memakai jaket di sekitar lingkungan kantor, dan sepertinya dia  belum menemukan alasan kenapa saya suka begitu.  Sampai tadi siang. Rekan saya itu duduk, di samping kiri saya, tepat berhadap-hadapan dengan penyejuk udara, atau lebih tepatnya pendingin udara.  Dia rupanya melihat angka dua puluh dua derajat celcius yang tertera di display. Kemudian bertanya kenapa suhunya tidak dinaikkan, dan mulai melihat hubungan antara kegemaran saya pakai jaket dengan dinginnya ruangan yang tak seberapa luas itu. Jawabannya cukup sederhana, remote control pengatur suhunya memang sudah raib semenjak, bahkan sebelum saya turut menyesaki ruangan itu.  Saya

tentang Nuran, penulis yang mencoba bengal namun gagal

..."Aku pake topi bergambar macan.."  Demikian isi pesan pendek yang masuk ke telepon genggam jadul saya. Waktu itu adalah acara meet and greet Pidi Baiq di Togamas Gejayan. Akhirnya saya bisa bertemu & bersalaman dengan blogger yang -maaf- baru-baru saja saya kenal waktu itu namun langsung membuat terpikat dengan tulisan-tulisannya. Apalagi beberapa tulisannya menguak lugas berbagai sisi Guns n' Roses, band rock n' roll peringkat satu dalam hidup saya. Itulah Nuran, pemuda bertubuh sehat jebolan Tegalboto. Belakangan saya baru nyadar kalau saya berkenalan dengan wartawan majalah musik ternama. Pantas saja tulisan-tulisannya beralur rapi, batin saya. Beberapa jeda kemudian, saya sempat nengok kontrakannya di Condongcatur. Kenalan dengan peliharaanya yang bertitel Oz. Berkesempatan melihat-lihat sebagian koleksi bacaannya yang.. tampaknya terlalu berat untuk otak saya. Ohiya, waktu itu seorang Nuran masih berstatus maha

tentang Downgrade Debian Stretch

Setelah upgrade ke debian Stretch beberapa pekan kemarin, saya menemukan ada beberapa error yang lumayan mangganggu. Terutama soal wifi yang labil, kadang muncul kadang hilang, seringkali harus direstart baru muncul, utak atik driver untuk Atheros yang dipakai di Fujitsu saya, tak juga berhasil. Lalu kinerja Libre Office 5 yang menurut saya malah lebih lamban dibanding pendahulunya, walau lumayan lebih cepat waktu diseting ulang, tapi ya tetep sahaja kurang asik. Kemudian masalah audio, yang masih saja harus mengetik alsactl init di terminal setiap kali kalau mau leptop saya berbunyi, selain itu ada keterangan apalah gitu tiap kali booting , ada beberapa yang gagal di loading katanya, haish mbingungi pemakai awam semacam saya ini. Akhirnya saya putuskan untuk merelakan Stretch dan instal ulang Jessie. Kebetulan di kantor kemarin sempet bikin usb installer Debian Jessie 8.8 Xfce. Setelah mikir sejenak, akhirnya saya instal ulang, dan kembali terdiam saat memasuki bagian partisi

tentang esmosi (manusia) tanpa faedah

selama bekerja, paling tidak empat kali saya bertemu manusia berstatus pegawai yang entah bagaimana caranya dulu bisa lolos bekerja dengan perilaku sedemikian ajaibnya yang pertama adalah mantan bos, yang seperti tak peduli karir anak buahnya ke depannya, dan ngomong dengan saya sambil meletakan kakinya ke atas meja yang kedua adalah seorang kepala kantor yang menerima saya di ruangannya, ngomong seakan-akan saya sedang tidak ada di depannya, sambil terus asik memegang koran di tangannya, meremehkan masalah yang ketiga adalah saat seseorang yang esmosi dan menyebut-nyebut masalah uang seakan-akan saya bekerja tak dikasih gaji, lalu saat diminta duduku balah balik nyuruh saya yg duduk, padahal itu sedang ada di meja kerja saya yang terakhir adalah, saat saya meminta tolong, permintaan data sederhana, tapi ada yang nyolot dan bilang kalau itu sebenarnya tidak perlu diminta disitu, sambil tak juga berusaha menolong atau memberi jalan keluar .. orang yang pertama sekarang beker

tentang Senyum Dahlan & Tempest

1.  Senyum Dahlan ~ Tasaro GK Katanya ini spin off dari trilogi kisah hidup pak Dahlan, nah harusnya masih ada satu lagi judul yang belum keluar dari karya Khrisna Pabichara.  Senyum Dahlan adalah karya Tasaro GK. Buku yang saya dapatkan dari obralan produk Mizan ini isinya lumayan menarik, sudah lama saya tak menemui buku yang bisa saya habiskan sampai tamat, terakhir buku yang saya nikmati adalah karya terakhir A. Fuadi: Rantau . Senyum Dahlan pada awalnya dibuka dengan membingungkan, yaitu kejadian saat pak Dahlan baru saja selesai senam di Monas lalu bertemu dengan Saptoto, yang berencana menulis biografi tentang Menteri BUMN tersebut.   Kemudian spontan diajak ke kantor menteri sambil membawa dua penumpang dadakan lainnya.  Dari situ kemudian alur cerita beranjak mundur, ke masa-masa penulis biografi yang juga seorang wartawan memasuki awal perkuliahan di UNY. Cerita berlanjut saat berkenalan dengan Kanday, seorang sahabat yang idealis, punya ambisi untuk jadi wartawan dan

tentang lampu LED

..ada 12 titik lampu di rumah yang sekarang saya tempati, dan kemarin akhirnya total semuanya saya ganti dengan LED.  Lumayan je itung-itungannya dengan watt yang cuma separo dari lampu neon biasa dapet terangnya sama.  Kalo soal harganya sih lumayan juga, rata-rata dua kali lipat lampu biasa,  kebetulan pas ada diskon LED Krisbow dan Phillips, Lampu LED yang saya pasang bervariasi dari 3 sampai 11 watt.  Yang paling terang untuk di ruang tamu dan di sisi kanan kiri rumah, tampaknya saya ganti saja itu yg di samping rumah, terlalu terang soalnya. Sepertinya hasil ujicoba sebulan kemarin lumayan, paling tidak dibanding salah satu temen kantor yang punya beban listrik sama yang kemarin saya tanya-tanya. Mari kita cek lagi bulan depan, mudahan masih stabil

kenapa akhirnya memutuskan hijrah ke Debian Linux

Kira-kira setahun yang lalu, saat mewawancarai salah seorang dosen saya waktu S1 untuk keperluan penelitian, entah bagaimana awalnya sampai akhirnya beliau dengan semangat bercerita tentang OS yang beliau pakai, yaitu Ubuntu 14 LTS.  Katanya sudah bertahun-tahun menggunakannya sebagai pengganti windows. Sampai untuk GIS pun, tak lagi menggunakan aplikasi ArcGIS seperti biasanya, tapi memakai QGIS sebagai tools dalam disertasinya. Saya pun tersadarkan, bagaimana bisa sebuah karya ilmiah tapi dibikin dari produk bajakan?  Tak lama setelah itu saya memutuskan untuk hijrah dari windows, malu juga euy, di halaman awal ngaku-ngaku kalo hasil penelitian tidaklah nyontek dari manapun tapi dibikin pake software bajakan. Maka terinstallah (bahasa apa pula ini) Debian Jessie, yang untungnya tetap stabil sampai sekarang, tools penelitian saya pun untungnya masih bisa jalan walau dengan bantuan Wine. Bagi saya, walaupun sampai sekarang, jujur tak bisa sepenuhnya lari dari jeratan hal-hal ya

..memperbaiki flashdisk yang tak terbaca di leptop

..gara-gara kemarin penasaran pengen instal linux di komputer kantor, akhirnya satu usb flashdisk jadi korban.  Sudahlah gagal instal debian..lha kok ya sehabis bikin bootable USB pake rufus , gara-gara semena-mena klik sana sini, ujung-ujungnya flashdisk malah ga kebaca alias ndak kedetek lagi di leptop. Mana itu flashdisk baru beli lagi, mana itu properti kantor pula.  Saya pikir mungkin diformatnya kayak cd-r gitu, jadi ga bisa writable lagi.. ( eh bener ga sih nulisnya gitu? ).. Tapi kok ya saya penasaran.  Ketik fdisk -l di terminal, eh flashdisk saya masih kebaca walau muncul keterangan Hidden HPFS/NTFS di bagian ujung. Akhirnya barusan gugling, dan ternyata ya ga seperti pemikiran saya, itu flashdisk masih ada kemungkinan untuk bisa difungsikan lagi.  Saya nemu caranya di forum ubuntu situ . Bergegaslah saya instal gparted , trus format ulang pake fat32.  Udah deh beres, flashdisk kembali sembuh seperti sediakala.  Hore untuk hal keren ini!

..mengingat masa depan

..sedikit sedih rasanya hari ini, di samping senang karena barusan bisa bikin leptop istri rada lumayan sehat.. ketika sesaat yang lalu, si bungsu masih tak bisa tidur, dan sedari pagi eh kemarin sibuk nyiapin tas kecil merah bergambar spiderman yang katanya untuk sekolah .. saya tiba-tiba tersadar, sebentar lagi masa-masa lucunya berlalu, masa-masa dia dengan entengnya minta gendong seperti saat jalan santai menjelang tujuhbelasan di kampung pagi tadi.. mendadak sedih euy, saat ini dua anak saya sudah jauh dari rumah, rasanya sudah sedikit sepi, ada yang kurang tentu saja.  Mendadak nyesel begitu lama ninggalin dan jauh-jauhan dari anak-anak, kehilangan waktu-waktu bersama mereka, dan di saat saya sudah bisa pulang, giliran mereka satu-persatu ninggalin rumah.. tiba-tiba saya kebayang, sepuluh atau dua puluh tahun lagi.. ah entahlah, entah saat itu saya dimana, mereka juga dimana.  ya saya cuma bisa berharap bisa menjadi abah yang lebih baik lagi buat mereka sejak saat saya me

..masalah Wifi di Lenovo yang pake Lubuntu

..sejak diinstal Lubuntu 17.04, Lenovo lebih lumayan dibanding saat pake win 7 (bajakan).  Lebih stabil, ga sering mati-mati sendiri, colokan USB 3.0 bisa berfungsi lagi. Cuma kemarin masalahnya adalah koneksi internet yang aneh, tethering  dengan hape sukses, tapi anehnya ngga bisa browsing sama sekali.  Terkadang bisa konek sesaat setelah meng - apt-get update di terminal.  Tapi setelah restart kembali koneksinya jadi ngaco. Utak atik sana sini berdasarkan petunjuk yang didapatkan dari hasil gugling tak juga menampakkan hasil yang diharapkan.  Sampai akhirnya saya teringat dengan seorang master coding yang memperkenalkan saya dengan makhluk menyenangkan bernama debian, yaitu mas Galih . Tanya ini itu sama beliau via whatsapp, intinya kata beliau kemungkinan masalah ada di driver dan dns, lalu gugling lah kembali saya dengan dua kata kunci itu.  Mencoba merubah seting dns, eh akhirnya berhasil konek, tak lama saya juga langsung update semua software via software updater setelah

..update debian Stretch

..sebagai user OS debian secara harfiah, artinya cuma sekedar pemakai yang sebenernya masih tak banyak mengerti sebuah sistem operasi, saya selalu tertarik mencoba saat mendengar sudah terbitnya apdetan terbaru dari debian jessie yaitu debian 9 yang diberi nama Stretch.. melihat dari rilisnya sepertinya saya ketinggalan berita selama kurang lebih satu bulan, sampai sudah muncul versi 9.1 nya.  Untungnya sudah ada yang rajin posting tentang itu .  Walaupun awalnya ada masalah saat mau update dan upgrade, karena masalah verifikasi apdetan.  Untungnya lagi ada yang sudah posting tentang hal ini . Lalu saya ikutin langkah-langkahnya satu persatu, walaupun perlu waktu nyaris seharian, soale file yang diupgrade lebih dari satu Giga je, tapi ga masalah kali ini karena pake wifi kantor #eh Jadi ya begitulah, debian pun terapdet begitu saja.. Bagian menariknya adalah, saya tak perlu lagi mengetik perintah alsactl init di root tiap kali ngidupin leptop biar suaranya nongol.  Sungguh ho

..tengah malam di awal agustus

...entah kesombongan apalagi yang akan (kita) tampilkan di atas muka bumi ini, apalagi yang akan dipamerkan seolah-olah manusia punya hak atas segala yang diinginkannya.. entah sampai kapan idealisme akan bisa berjalan bersisian dengan kenyataan yang menggerus keyakinan akan hal-hal yang baik-baik.. tapi inilah hidup itu kawan, dimana ekstrak madu hanya terdapat pada beberapa pohon tertentu di rimbunan belantara yang terdiri dari ribuan species .. dan (kita) sedang berjalan di dalam labirinnya, mencari jalan keluarnya masing-masing..

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti

tentang novel Anak Rantau

..proses membeli buku ini punya drama sendiri, memutuskan membelinya saat ke Jogja (lagi) kemarin.  Muterin empat toko buku besar, tapi tidak tersedia.  Ketemunya malah saat memutuskan untuk mampir di toko buku Social Agency di Jakal sepulang turun sepedaan dari Pakem. Novel karya A. Fuadi isinya khas, selalu ada quote yang bagus di dalamnya, ada ilmu yang bisa dipetik selain pilihan kata-katanya yang unik.  Alur ceritanya juga rapi, penggambaran tempat dan tokohnya detil, bercerita tentang kesederhanaan hidup dan yang penting nyaman untuk dibaca dan dicerna otak saya. Kisahnya berkutat antara hubungan ayah-anak-keluarga-kawan, dan adat Minang, sedikit tentang PRRI dan ditambah bumbu petualangan detektif ala Lima Sekawan.  Intinya itu. Yah ini resensi macam apa sih.  Lha saya takut kalau bercerita lebih jauh takut ada spoiler, mending beli sendiri terus baca, menarik kok, bener hehe

memulai membaca & menulis (lagi)

..rasanya lumayan lama, saya kehilangan sesuatu yang bernama kenikmatan membaca dan keasikan menulis .. ..kemarin muter-muter toko buku, akhirnya memutuskan membeli Anak Rantau, baru selesai setengahnya.   Seperti buku-buku A. Fuadi sebelumnya, saya masih senang dengan gaya bahasanya, seperti juga saya menyukai karya-karya Andrea Hirata.  Gaya bahasa mereka yang sederhana dan membumi selalu terasa renyah di otak dan pikiran saya.. Nantilah saya review buku itu (kalau pas lagi rajin).. Selain itu, saya juga berusaha (pake banget) untuk menulis lagi, utamanya di blog ini, walaupun tampaknya pamor blog sekarang sedang seperti sesuatu yang dianggap anti mainstream dan agak asing.  Ya, sosial media adalah sang raja sekarang, memang. Tapi toh, saya berusaha belajar membaca dan menulis lagi Sebentar, rasanya saya de ja vu dengan tulisan saya sekarang ini.  Apalah itu, mari menulis dan membaca lagi..

dari Jogja ke bandara Adi Sumarmo Solo

..garagara tiket dari Jogja ke kampung sekarang tidak semurah dulu, akhirnya nyari alternatif lain, yaitu via Solo.  Masalahnya, bandara Adi Sumarmo yang padahal masuk wilayah Boyolali itu, letaknya agak jauh dari jalan raya, gugling mencari cara termudah dan termurah menuju bandara itu pun tak begitu memuaskan. Kemarin, akhirnya saya coba-coba naik kereta Pramex dari Jogja, harga tiketnya sekarang Rp. 8000,-.  Setelah melihat peta, saya memutuskan untuk turun di stasiun Purwosari yang posisinya strategis karena dekat dengan Jl. Slamet Riyadi, jalan utama di kota Solo. Ternyata tepat di depan stasiun ada halte Batik Solo Trans, bis semacam Trans Jogja, bedanya bayar ongkosnya di dalam bis, tidak di halte seperti di trans Jogja.  Dari halte ke bandara ongkosnya cuma Rp. 20.000,-.  Rasanya ini alternatif termurah menuju bandara Adi Sumarmo, kalau naik ojek online dari situ saat saya cek ongkosnya sekitar 30 ribu, terkecuali punya saldo top up, ada diskon sehingga tarifnya sekitar 20

Dilema Sepatu Baru ..

.. yang tak kunjung kebeli.. Iya ini anggap aja sambungan dari postingan terdahulu.  Beberapa jenak semenjak sepatu saya hilang kmarin itu, akhirnya diputuskan untuk mencari penggantinya.  Jadilah beberapa hari muter-muter dua mall, entah berapa belas toko sepatu dan browsing toko onlen. Hasilnya: saya mumet. Ternyata mencari sepatu yang sesuai dengan kehendak hati dan budget itu tidak mudah.  Saya baru sadar saat melihat-lihat entah berapa puluh pasang sepatu.  Hanya kira-kira doa model saja yang nyangkut di hati saya. Itu pun, sat ada ukurannya yang pas, eh warnanya kok ya coklat alias ndak sesuai, salahkan kebijakan kantor saya yang mengharuskan karyawannya bersepatu warna hitam. Di waktu lain, ketemu yang pas modelnya dan warnanya gelap walau tak hitam-hitam amat, eh ukurannya kegedean.  Stoknya juga sisa itu doang jare. Ketemu yang lumayan bagus dan lumayan cocok, eh harganya tidak sesuai dengan keinginan saya, rasanya saya masih belum perlu sepatu dengan harga di atas

Sepatu yang hilang

Setelah beberapa tahun, akhirnya saya sekitar satu bulan yang lalu memiliki sepatu pantofel lagi.  Jenis sepatu yang sebenarnya tifak begitu sya sukai, rsanya kurang cocok kaki saya memakainya.  Saya sukanya sepatu kets, atau yang semacam itu, kalau bisa disubsitusi dengan sandal gunung alangkah bagusnya padahal. Dan kemarin, saat zuhur di masjid, karena saat itu tak punya sandal serep, seperti hari-hari sebelumnya, sepatu yang masih lumayan baru itu pun dipake terus di parkir di dekat tangga masuk.  Alhamdulillah saat pulang saya tak menemukan sepatu hitam itu lagi di tempatnya.  Lenyap.  Sempat saya ingat-ingat sejenak, siapa tahu saya lupa tempat naronya.   Tapi ternyata ya begitulah. Hari ini, saya malah merasa senang.  Jadi ada alasan untuk kembali pake sepatu kets ke kantor #lah

Domain .blog yang gagal

Jadi, beberapa waktu yang lalu saya tertarik dengan domain berekstensi .blog.  Kebetulan salah satu layanan hosting menyediakannya, kebetulan lagi setelah saya cek, ternyata url yang saya kehendaki tersedia. Berbahagialah saya karena mendapatkan alamat auk.blog .  Memang harganya lumayan mahal, harga domain itu diberi label Rp. 385.000 per tahun sesudah kena pajak. Tapi setelah saya pesan dan dibayar, eh ada pemberitahuan dari penyedia layanan itu bahwa domain yang saya inginin termasuk kategori premium dan sudah ada yang punya.  Lah?  Kalo sudah ada empunya, kenapa pas saya pesan itu katanya masih tersedia? entahlah saya ga ngerti salahnya dimana, yang jelas keinginan untuk beli hosting pun malah batal, saya pun dikasih opsi untuk ganti domain atau refund .  Ya jelas lah saya minta refund , PHP sih ..
sangat sedikit saya pikir, ada manusia yang sabarnya melebihi batas logika, salahsatunya adalah perempuan saya, yang biasa saya panggil neng, kadang saya sebut honey, di beberapa sisi sangat bertolak belakang dengan saya: dengan kucing, saya suka sayang, dia selalu nyaris mau nendang dengan durian, saya sumringah, dia mau muntah waktu sekolah dia sering juara kelas, nilai saya rada memelas saya suka terbahak-bahak dengan lelucon yang menurutnya nggak ada lucu-lucunya dan banyak hal-hal lain yang seperti utara dan selatan, tapi yang paling menguntungkan bagi saya adalah sifat sabarannya menghadapi saya yang suka emosian ibarat saya api dia adalah air, berhasil bikin sejuk hidup saya bertahun-tahun kadang yang bikin saya heran, di saat saya sudah jatuh dan nyaris menyerah pada suatu titik, dia satu-satunya yang bisa meyakinkan kalau kaki saya mampu bangkit, berdiri, melangkah dan berlari lagi, keyakinannya jauh melampaui bahkan keyakinan saya akan diri saya sendiri..

status (de)motivasi

..maksud saya adalah status atau kayakanlah apdet di media sosial, khususnya tentang motivasi dna hal yang baik-baik yang kalimatnya kadang harum berunga-bunga dan bersayap lebar kesana kemari saya selalu mikir kalau ingin bikin status 'baik-baik' semacam itu, bikin mikir dan ngaca, selalu begitu, ya kalau dalam hal ini saya bener-bener jadi kakean mikir.   Gimana mau bikin atstus yang baik-baik apalagi memotivasi orang lain kalau diri sendiri keadaannya masih buruk dan masih jauh dari kata bagus, walau standar bagus itu rekatif, sangat relatif makanya mending bikin status-status absurd, atau rada lucu, atau pamer makanan dan pamer apalah yang ringan-ringan, menyesuaikan dengan khittah sosmed hehehe lalu tentang status motivasi, kalimat sebagus apapun bisa berubah menjadi demotivasi saat mood benar-benar jelek, seperti saat beberapa waktu yang lalu, sampai saya malah sempat beberapakali deactive beberapa akun sosmed saya, halagh ini kenapa ujung-ujungnya curcol.. jadi

waktu yang tertahan

..apa bahasa lainnya: tak bisa move on? maksud saya, sepertinya ada memang beberapa titik dalam hidup yang sepertinya tertahan, tak mau bergerak, tak juga mau ditinggalkan.. misalnya untuk urusan musik, bagi saya musik yang bagus sudah terhenti sejak akhir tahun 1999.   Memasuki abad baru di tahun dua ribuan, sebagus apapun musik sudah tak begitu melekat lagi di kuping dan otak.  Jaid bagaimanapun saya berkeliaran di youtube, download lagu-lagu, akhirnya pilihan daftar lagu saya berakhir di koleksi rock ballads, guns n roses dan bang Rhoma, kadang diselingi lagu-lagu di era 90-an lainnya.. yang agak parah adalah bahan bacaan, bayangin sampai sekarang saya masih sering baca-berulang-kali empat jilid anak-anak mama alin-nya bubin lantang, padahal sudah hapal isi ceritanya, tapi masih saja dibaca dan kagum dengan alur cerita di buku serial itu.. belum lagi blog, bagaimanapun saya sekarang ngeblog di blogspot, tapi menurut saya masa-masa terbaik blog saya tetaplah saat menggunakan

Setelah setahun lebih bersama iOS

..sesekali saya bercerita pengalaman menggunakan sistem operasi henpon.  Setelah menggunakan symbian, android, windows, blackberry akhirnya kesampaian juga nyoba sistem yang katanya terkenal stabil yaitu iOS. Awalnya saya sama sekali ga ngerti, sekarang ga gitu ngerti juga tapi paling tidak bisa mengoperasikannnya. Saya beli iphone 3G saat iosnya sudah tak bisa lagi diupdate lagi, ujung-ujungnya itu telpon tak lagi se smart dulu.  Sekarang kadang masih dipake buat telpon & sms & muter musik. Saya kadung kepincut sama tampilan layarnya yang asik. Pas ada kesempatan hardwarenya akhirnya di apdet juga.  Tak terasa satu tahun lebih sudah menggunakannya dan rasanya ini pas sudah.  Henponnya simpel, tampilan layarnya menyenangkan, batrenya lumayan awet & ngecharge nya ga lama, stabil, hasil kameranya bagus dan jelas ukurannya pas dengan tangan saya, ga kekecilan & ga terlalu besar. Jadi gitu aja dulu, intinya saya ngerasa puas. Nantilah saya sambung lagi, sudah pagi..