Langsung ke konten utama

waktu yang tertahan

..apa bahasa lainnya: tak bisa move on?

maksud saya, sepertinya ada memang beberapa titik dalam hidup yang sepertinya tertahan, tak mau bergerak, tak juga mau ditinggalkan..

misalnya untuk urusan musik, bagi saya musik yang bagus sudah terhenti sejak akhir tahun 1999.   Memasuki abad baru di tahun dua ribuan, sebagus apapun musik sudah tak begitu melekat lagi di kuping dan otak.  Jaid bagaimanapun saya berkeliaran di youtube, download lagu-lagu, akhirnya pilihan daftar lagu saya berakhir di koleksi rock ballads, guns n roses dan bang Rhoma, kadang diselingi lagu-lagu di era 90-an lainnya..

yang agak parah adalah bahan bacaan, bayangin sampai sekarang saya masih sering baca-berulang-kali empat jilid anak-anak mama alin-nya bubin lantang, padahal sudah hapal isi ceritanya, tapi masih saja dibaca dan kagum dengan alur cerita di buku serial itu..

belum lagi blog, bagaimanapun saya sekarang ngeblog di blogspot, tapi menurut saya masa-masa terbaik blog saya tetaplah saat menggunakan wordpress dengan theme favorit saya: hemingway yang tampilannya sederhana

lebih parah lagi kadang pikiran saya merasa bahwa hidup saya masih tertahan di usia 26 tahun, lumayan meningkat sih, tahun sebelum-sebelumnya saya masih ngerasa 23 hahaha dilarang protes

kalaupun ada bagian hidup yang saya pikir harus bergerak dan berubah adalah saya yang terkadang sangat emosian walaupun cepat juga redanya, saya rasa bagian itu yang harus diperbaiki, juga masalah...ahsudahlah cukup satu aib itu aja yang diumbar disini deh hehe

terkait masalah blog ini, bisa jadi suatu saat saya kembali beralih ke wordpress, tapi ya beralih tapi jarang apdet apa gunanya? *nanya sama diri sendiri*

lah lagi-lagi tulisan ini berakhir random, seperti waktu-waktu sebelumnya juga jadinya.. dan makin random saat liat vidklip di bawah ini, ujug-ujug pengen sesekali ngeband lagi sama teman-teman kuliah dulu ahaha


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti