.. beberapa malam yang lalu, aku bermimpi ditemuin abah, didatengin beliau. Sebentar saja tapi aku lupa abah ngomong atau kasih pesan apa dalam mimpiku itu. Abah memang sudah lama sakit , terbaring lemah tak bisa berdiri lagi. Beberapa hari yang lalu adingku bilang abah sudah tak mampu duduk lagi.. Sampai sekitar 1.5 jam yang lalu abah muntah darah. Untung ada ading di sisi abah. .. dan setengah jam yang lalu abah sudah pulang. Kembali pada Allah SWT. Kembali pada Sang Pencipta. dan tak ada lagi orang paling lurus dan idealis di muka bumi ini untuk aku singgah dan temui.. abah sudah bisa bertemu mama lagi , setelah 6 tahun terpisah.. .. sedihnya itu ya, aku akhir-akhir pas ketemu abah, menengoknya tak lama-lama, hanya bisa sebentar, menatap beliau pun sebentar. Aku tak tega melihat kondisi abah yang sudah tak bisa apa-apa. Mengingat abah dulu nyaris tak bisa diam saat masih sehat. aku juga sedih masih belum bisa sebaik dan selurus abah sampai saat ini.
* tulisan ini sebenarnya aku kirim untuk dipublish di sebuah koran online, yang beberapa tulisan opini di situ anehnya seperti mendukung langkah aneh yang diambil oleh pihak-pihak terkait pemilihan walikota beberapa waktu yang lalu, biasanya tulisanku sebentar juga publish, tapi ini sudah sehari belum ada kepastian. jadinya aku paste di sini aja.. nunggu besok deh, kalo belum terbit juga aku publish di sini aja deh. (tulisan ini juga sudah aku posting di Kompasiana dengan sedikit perubahan) -- Makna Waktu Dan Logika Pemilihan Setelah beberapa kali membaca pendapat beberapa orang tentang proses pemilihan kepala daerah di sebuah kota, rasanya tak salah jika turut serta memberikan opini dari sudut yang sedikit berbeda. Hal ini tergelitik oleh tulisan-tulisan yang selalu menegaskan bahwa penyelenggaraan pemilihan kepala daerah kemarin sudah sesuai aturan. Hal tersebut selalu menjadikan Keputusan Ketua KPU 1774 tahun 2024 sebagai satu-satunya acuan dalam pemilihan se...