. ada kawan yang menyempatkan berlari setiap hari sedari entah berapa tahun silam, ada juga kawan yang punya target berlari 100 km per bulan. awalnya aku mencoba berlari setiap hari, walau biasanya hanya di kisaran 3 km saja. lama-lama, tentu saja ku yang cukup pemalas ini akhirnya hanya mampu bertahan 'kup rajin' selama kurleb sebulan dan akhirnya tergoda untuk rehat sehari dengan alasan masuk angin campur sakit kepala. aku ambil tengahnya saja lah, target 100 km sebulan tampaknya tak terlalu berat sekarang, setelah menelan beberapa teori tentang berlari dan memperbaiki form berlari dengan cara sesekali lari pakai sendal barefoot. Tentu saja aku masih pula bersepeda sesekali, seperti hari ini, saat anak-anak sudah menyelesaikan minggu ujiannya, jadinya tak ada yang perlu diantar pagi-pagi hari. anehnya ya, sejak cukup intens berlari, napsu makanku malah bertambah, suka laporan, jadi aja malah naik sekitar 3 kiloan dibanding sebelum rajin pelarian, warbyasa sekali sem...
aku belum tertidur ternyata, mungkin akibat dikasih sogokan kopi sama mahasiswa yang ujian skripsi tadi siang, tapiaku tak ingin membahas mahasiswa dan skripsinya yang bikin puyeng aku itu.. aku tiba-tiba saja teringat akan pentingnya belajar menjaga intonasi dan artikulasi saat berucap, atau dalam bentuk lain menjaga kalimat yang diketik saat mengirimkan pesan. salah ucap, salah tulis, berujung salah penafsiran. hal-hal yang sebenarnya terang benderang dan jelas malah menjadi blur dan gelap gulita. bicaraku memang sering terlalu cepat, intonasi berantakan. begitu juga saat mengetik kalimat seringkali dilakukan secara spontan (uhuy!) aku sekarang belajar untuk mereduksi itu. kadang lelah juga kalau selalu dipandang negatif di khalayak walaupun pada akhirnya aku tak terlampau peduli dengan penilaian orang lain. memang bisa gitu, menjaga artikulasi dan intonasi, heh?