Langsung ke konten utama

Postingan

Sesederhana Itu

Disnak Kecamatan 1 Diskannak BKD Disbudparpora Tapem Bappeda Damkar Kecamatan 2 ---- Itu instasi-instansi tempat aku bekerja, dan kenapa aku baru sadar sekarang, bahwa aku hanya  bermasalah di kantor saat kepala kantornya menyebalkan. Ternyata kunci kenyamanan bekerjaku sesederhana itu. Jadi kuncinya, smoga dapat pengganti kepala kantor yang lebih bagus deh. Oiya barusan memperpanjang domain blog ini, tak terasa sudah tahun saja. Untung bayarnya cuma 55.000 sahaja hehe
Postingan terbaru

Soloits 71 di 2023

Walau beberapa spare part sudah dibeli, dan mungkin tinggal beli BB UN51 yang lama diincar, sementara crank mungkin besok bakal melepas dari yang biru untuk dipasang di Soloist 71 yang semakin lama kok ya semakin pas untuk dipakai sehari-hari. Ya Soloist 71, sepeda fixie/single gear bikinan United yang saya beli bekas di bengkel sepeda di pasar Martapura beberapa tahun silam itu, rupanya lebih dari cukup untuk memenuhi hasrat bersepeda dan rasanya setelah chainring depan diganti dengan ukuran 42T terasa sangat ringan, walau tentu saja tak lagi bisa diajak ngebut. Lagian sepedaan santai saja sudah cukup. Tapi sudah dua hari puasa, sepedaan masih belum sama sekali lagi, dalam jarak terdekat pun.  Besok ganti crank  dulu deh.

telah akhir pekan!

 jangan suka emosian, murka aja sekalian itu status di whatsapp saya hari ini, habisnya hidup akhir-akhir ini membuat tak sabar saja, rencana waktu yang saya tunggu masih saja tertunda, tapi berusaha sabar saja lah, semoga rencana berjalan sesuai dengan harapan. mungkin sudah mulai bosan dengan tempat kerja sekarang, topik yang familiar dan membosankan pula kan ya? entah kapan bisa settle  seperti kantor lama saya 22 tahun silam, ya ampun lama sekali sudah berlalu. sistem yang kurang bagus dan niat untuk memperbaikinya pun terganjal di sana sini lama-lama bikin eneg juga, tapi lagi-lagi ada pelajaran untuk bisa bersabar kan. ah apapun itu, ini sdh memasuki hawa akhir pekan, saatnya melupakan dan sepedaan!

Pertanyaan Mahasiswa Magang Tentang Penelitian

Ada yang magang di kantor, kebetulan mahasiswa yang pernah ngambil mata kuliahku, kemarin dia diskusi tentang topik skripsinya.  Ternyata menarik juga memberi arahan tentang kerangka pikir, tentang apa yang nantinya akan ditelaah, apa data yang diambil dan direduksi, bagaimana kriteria responden yang sesuai dengan topik yang akan diangkat. Sayangnya rencana mengajukan diri untuk menjadi dosen pembimbing tak berhasil, karena kebijakan kampus yang tak mengijinkan dosen dengan NIDK untuk jadi dosen pembimbing skripsi, cuma bisa jadi penguji ceunah.  Baiklah jikalau demikian, entahlah di kampus lain apa demikian juga aku belum sempat gugling. Intinya kemarin aku cuma berusaha mengarahkan, untuk mempelajari teori terkait dengan topik yang berkenaan dengan kemiskinan itu, lalu sebisanya mempelajari peraturan-peraturan terkait kebijakan program yang dimaksud dan tentu saja bagaimana fakta yang terjadi di lapangan. Seperti topik disertasi kawanku, sepertinya nantinya yang dibahas adalah bagaim

Berubah dan Lalu Hilang

Terkadang ada saja muncul perasaan-perasaan aneh, bahwa tiada yang abadi di atas bumi ini, katanya semua hanya titipan, fana, sementara, dan nyatanya memang demikian. Sudah tahu begitu, tetap saja terkadang ada rasa berat melepas sesuatu, itu karena ada perasaan memiliki. Seperti roadbike yang mau tidak mau harus dilepas, dan mungkin bulan ini federal pun harus direlakan, mungkin ada yang terasa tidak pas dengan roadbike, tapi tidak dengan federal Mt Everest yang kubeli dari Klaten ini, tak ada yang berubah, aku tetap suka dengan tubing silinder dan kesederhanannya. Entahlah, memang saatnya harus pergi, tapi aku masih berat melepaskannya...

Menulis Untuk Apa?

Awal-awalnya sih semangat aja nulis di sana, namanya juga awal-awal, bisa sampai 3 artikel per hari, tapi nyatanya lama-kelamaan jadi bosan juga, walau tetap berusaha konsisten menulis satu biji perhari sekarang. Sebenarnya apa yang aku cari di sana selain angka?  Mungkin itu saja.  Selain kesal sama diri sendiri kalau tulisan ternyata tak jua berkembang, monoton di situ-situ saja.  Sementara yang diperlukan di sana hanyalah views.    Tulisan tak mutu terkait politik saja lah yang sekarang mampu menarik pembaca sekilas kesitu, jenis tulisan yang tentu saja tak aku kuasai.  Apalagi sekarang topik terputar-putar di sekitar pak Anies saja.  Sementara aku yakin beliau bakal gagal jadi presiden tahun mendatang hihi. Sekarang juga tidak mau lagi bercerita tentang keseharian, mending review lagu atau buku atau film dan sesekali puisi ga jelas untuk dipublish di sana.  Topik yang lain-lain seputar hidup yang tak kalah tak jelasnya cukup diumbar di sini saja. Satu hal lagi, seakan-akan yang dit

Kelebatan Ingatan dan Waktu Yang Berjalan

Tadi sore melihat anak kecil, kecil sekali, seorang balita yang berdiri di depan, antara setang dan duduk ibunya di motor metik.  Entah kenapa ingatanku kembali ke masa dulu, mungkin saat SD, berdiri dalam posisi demikian, tapi di atas skuter, Vespa punya paman, saat beliau masih pedekate dengan acil (bibi) di rumah nini (nenek).  Ketiga orang yang saya sebut barusan sudah almarhum semua. Rumah nini itu sewaktu di selatan jalan, di samping huller  alias penggilingan padi, tempat paman satunya bekerja di sana sejak lama, pamanku yang tuna rungu tapi baik hati, suka membagi uang, terutama saat beliau menang undian buntut, sebutan untuk kupon putih jaman dulu. Di depan rumah nini ada beberapa pohon jeruk bali yang subur dan berbuah sepanjang tahun, jeruk bali yang bulirnya berwarna putih kekuningan, bukan yang merah.  Rumah nini tentu saja panggung dan terbuat dari kayu seluruhnya.  Di belakang rumah nini ada rumah paman utat, pemain gendang orkes dangdut yang aku kagumi. Di samping barat