Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label kampus

menguji untuk apa?

Hari ini kembali menguji skripsi mahasiswa di kampus. Tiga orang yang ujian, satu dapat nilai A, satu B dan satunya harus mengulang ujiannya lagi seminggu kemudian. Padahal ujian hanyalah bagian kecil dari proses penelitian, mengkonfirmasi apa yang telah dibaca, dicerna, ditulis dan disimpulkan.  Kenapa hal tersebut menjadi hal yang bikin gugup sebagian orang. Menurutku kalau riset dilakukan sendiri tak perlu takut apapun, tinggal mengasah kemampuan menjelaskan hasil temuan di depan tim penguji. Sesederhana itu. Walaupun aku juga perlu proses lama untuk berani menuliskan seperti ini hehe tapi seriusan kalau benar-benar hasil karya sendiri, kenapa harus takut mempertahankannya (mati-matian) di hadapan orang-orang yang hanya menanyakan apa yang telah kau kerjakan. Besok, mendapat kesempatan untuk menguji disertasi mahasiswa S3 di sini.  Judul yang cukup membuatku bingung sebenarnya, sepertinya sekilas bukan keinginan murni dari mahasiswa.  Tapi lihat saja besok,  yang ...

Mengenang Masa Kuliah di Jogja

Entah kenapa tadi nyasar  di web kampus , melihat-lihat jadwal seminar dan ujian disertasi adik-adik angkatan ( halagh! ).  Melihat-lihat daftar para promotor dan penguji. Lalu senyum-senyum sendiri membayangkan  kebodohan  di masa lalu yang harus ditebus dengan tujuh tahun masa kuliah (sekarang kampus membatasi masa perkuliahan hanya  sampai 5 tahun, maksimal!  Sekarang juga ada seminar hasil penelitian, ada ujian komprehensif pula.  Saya malah lupa pernah menjalani dua tahap yang itu hehe. Melihat beberapa dosen yang saya kenal, sekarang beberapa sudah jadi profesor.  Bahkan pa Ris, co-promotor saya yang sangat baik hati, yang membela saya di depan para petinggi kampus saat ending masa kuliah terancam, juga telah jadi profesor pula. Senang karena mendengar kabar tersebut langsung dari beliau kala berkunjung ke Jogja tahun kemarin. Lalu satu kawan satu kampung yang kos-nyajadi tempat transit saya di akhir masa studi menjelang ujian, sekarang juga...

Submit Jurnal, Bikin Proposal dan Daftar Buku Kolab

Sebenarnya bisa dibilang kemaruk ini, memang ya saya kalau sekali bikin masalah ga kira-kira.  Patah hati dari birokrasi rupanya ada sisi positifnya juga.  Saya memutuskan fokus ke kampus dulu.  Biar ada kegiatan yang memenuhi kepala dan tak peduli dengan urusan birokrasi yang terasa agak-agak tidak logis akhir-akhir ini. Jadilah, saya melakukan hal-hal berikut lebih detilnya: Submit artikel Jurnal untuk jadwal terbit Mei, demi mengejar fungsional dosen, demi supaya bisa membimbing skripsi mahasiswa.  Lalu berencana lagi untuk submit satu lagi biar bisa terbit bulan depan atau Maret gitu minimal.  Barusan baru pertamakali juga belajar submit jurnal secara online, katro sekali saya ini ckckck. Memutuskan membuat proposal Pengabdian Masyarakat untuk kampus, demi mencari pengalaman yang mana belum pernah juga saya lakukan.  Semoga dilancarkan deh, smoga bisa submit dengan lancar juga di web PPM kampus. Nah ini yang mantep dan tanpa mikir. Memutuskan mendaftar ...

lalu bagaimana kesan setelah menguji skripsi?

Yang pertama tentu saja nervous,  pengalaman pertama ini nguji mahasiswa, jadi ya gitulah . pengalaman pertama selalu menggoda hehe Tapi akhirnya terasa menyenangkannya kemarin karena ujiannya on time, dan cukup singkat pula, tak sampai setengah ujian usai, aku juga tak tega ngasih pertanyaan yang rada berat terkait isi secara kesuruhan--biar itu urusan dosen pembimbingnya. Cuma sekedar memperbaiki penulisan, terutama konsistensu di tinjauan dan daftar pustaka, hal yang kadang aku sendiri ada yang ketinggalan mencantumkannya, hal sederhana namun bagiku penting sekali. Lalu juga mempertegas di bagian metode, walau sebenarnya hal itu harusnya ditegaskan sewaktu seminar proposal, tapi biarlah dikasih tahu biar rapi dan selaras.  Kemudian juga rupanya soal teknik sampling  rupanya juga kurang diperhatikan, jadi cuma memberitahu agar ditambahkan biar runut isinya Sebenarnya tergelitik ingin mempertanyakan kerangka pikir dan pembahasan, tapi sudahlah nanti malah banyak yang dir...