..sampai sekarang, bubin LantanG tetaplah penulis favorit, rasanya apa-apa yang terkait dengan bubin dan karyanya, seperti menjadi semacam obsesi bagi saya. Saya begitu senangnya saat tak sengaja menemukan ruas jalan Cijagra Satu di Bandung, jalan yang namanya ada di Jejak-jejak Anak-anak Mama Alin. Apalagi saat akhirnya menjejakkan kaki ke Bandar Lampung, kota yang ingin saya datangin sejak lama, kota kelahiran bubin. Sampai-sampai saya berjalan kaki sekitar 5 kilometer di siang yang lumayan terik di pusat kota. Panasnya siang terkalahkan oleh nama-nama jalan yang sebelumnya cuma saya tau di karya-karyanya bubin. Menyusuri Jl. Raden Intan sampai berujung ke Gg. Manggis dekat Pasir Gintung. Sampai akhirnya di novel terakhir bubin, yang lebih seperti memoar hidupnya kala keluar dari Kompas demi idealisme dan menggelandang di Amerika: Kisah Langit Merah. Di novel itu ada sebuah benda yang menarik perhatian saya. Itu adalah sebuah gitar yang saya bahkan baru tau merknya. Kaebu.