Iya ini tentang seri ketiga dari trilogi Dilan-Milea. Biar saja saya bilang trilogi, karena memang adanya tiga buku, tampaknya sudah cukup cerita cinta dua anak SMA di tahun 1990-1991-an itu dituntaskan di seri ketiga ini. Walau ada membuka kemungkinan dibikin spin off -nya, Macam begitulah. Namanya juga dari mata Dilan, yang di kedua buku sebelumnya masih sedikit samar dan misterius, bagaimana sebenarnya peristiwa asli dari alam pikirannya. Ternyata iya, di luar dugaan saya, kalau itu benar adanya, maka Dilan itu seorang bijak yang bertopeng preman, kurang preman apalagi coba kalau mau berantem aja sampai nekat bawa beceng FN segala. Namun, seperti di tulisan saya sebelumnya. Selain menceritakan tentang hubungan Dilan-Milea-Kawan-kawan-Musuh-Sekolah-Bandung, yang menjadi perhatian saya sekali lagi adalah, betapa tetaplah seorang Dilan menghormati sepenuhnya ayah dan bundanya. Pola pikir dan cara mendidik bunda dan ayahnya menarik, ah keren sih menuru...