Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

#39. Takka Steel Bike Conseres (TSBC 150)

Tahun 2020 kemarin, saya melihat postingan temen saya mas Agung Nugroho di facebook yang memamerkan sepeda lipat barunya.  Unik bentuknya, double tubing -nya mengingatkan saya pada doppelganger yang dulu sempet mau saya beli dari temennya istri namun batal.  Sekilas seperti perkawinan antara troy dan doppelganger . Setelah saya cari-cari informasi, itu bikinan lokal, sepeda lipat keren itu buatan mas Adhitya Atmadja dari Karanganyar.  Yang dijual cuma berupa frameset, sistem pre order , yang waktu saya awal tertarik konon antriannya sudah beberapa bulan ke depan. Nama sepedanya Takka Steel Bike seri Conseres. Nama yang berasal dari nama putra buildernya. Menariknya lagi, harga frameset tidak begitu mahal, untuk ukuran handmade, frame sepedalipat seharga 3.25 juta masih termasuk wajar untuk sebuah karya seni.  Saya anggap begitu karena benar-benar bukan pabrikan massal, sampai saat ini, rata-rata sehari cuma menghasilkan 1 (satu) frame, makanya kudu sabar menunggu pesanan selesai.

#38. Tiga kali 3 Blog Favorit

Sesekali ikutan kuis di blognya orang, kebetulan masih ada aja yang suka seru-seruan bikin kuis-kuisan semacam itu hehe.  Baru mengetik satu baris pun, saya sudah terbayang blog-blog yang seringkali saya tunggu apdetannya, walau kenyataannya dari tiga blog yang saya sering tunggu-tunggu itu, ada satu yang sudah lama tenggelam dengan kesibukan dunia kerjanya. Satunya lagi apdetannya kadang-kadang tapi masih cukup sering apdet lagi sekarang, satunya lagi entahlah, dia apdet sesuai mood hehe Sebenernya banyak sih blog yang suka saya kunjungi, dan ya biasanya tentu saya kunjungi kala mereka apdet di akun feedly saya.  Tapi soal favorit, tiga ini yang otomatis kepikiran. / 1. blognya jeung Indie. https://sumpahserapahku.blogspot.com/ Gaya berceritanya bebas dan semau-maunya, ntapi rapi dan suka panjang-panjang. Gaya bahasanya asik, dan sering membawa bertualang ke jaman 80-90-an haha.  Terakhir kali apdet nyaris tiga tahun yang lalu, tapi saya tak pernah bosan menunggu beliau khilaf dan ap

#37. Cerita Sepeda-sepeda Saya

Sepertinya, obsesi atau ketertarikannya saya untuk membelis epeda selagi bisa sekarang ini, tak terlepas dari masa kecil saya yang sama sekali tak punya sepeda, walau tentu sangat menginginkannya.  Mau gimana lagi, sekolah saya sangat dekat sehingga cukup berjalan kaki, selain sepertinya memang tak ada budget untuk membelinya. Jadi dulu itu, sepeda adalah barang mewah bagi saya, yang jika ada kesempatan untuk bisa menaikinya maka tak akan pernah saya sia-siakan, tak peduli itu sepeda onthel atau sepeda BMX punya sepupu.  Nah soal sepeda BMX yang dulu hits ini, saya masih inget saat seorang sepupu memamerkan kuitansi pembelian sepeda barunya, merk Golden Eagle, berwarna kuning keemasan, harganya kalau tidak salah tujuhpuluh lima ribu rupiah. Saya juga masih inget saat bisa meminjam sepeda sepupu saya di Kayutangi, Banjarmasin, bisa meminjamnya tanpa batas waktu, walau cuma keliling komplek rasanya sangat menyenangkan. Sementara dulu, saya pertamakali belajar dengan menggunakan sepeda o

#36. Akhirnya Ngajar Juga

.. maaf, cerita nostalgianya pending dulu bentar.  Saya lagi seneng hari ini, gara-gara kesampaian ngajar, dan bentar lagi bisa menunaikan aksi balas dendam haha.  Maaf judulnya juga rada lebay.  Saya lama ga sesenang ini.  Dan ga karu-karuan sejak kemarin. Saya yang biasanya kalo di kantor paling banter jadi moderator dan peserta, lha kinin kudu jadi host  di aplikasi zoom.  Dasarnya pemalas dan gaptek, maka saya belajar cepet-cepet biar bisa rada lancar nge- host,  trus bikin google form untuk absensi. Iya saya tau sepertinya google class dan google meet sepertinya lebih menjanjikan, mungkin.  Tapi saya belum ngerti.  Jadi pake yang saya cukup ngerti aja deh. Trus apa. Mau bikin ppt. Tapi teringat pesen seorang kawan kalo mending bikin di canva  aja trus convert ke pdf.  Jadi skalian saya ujicoba. Isinya sih, cuma pengantar dan outline  untuk perkuliahan satu semester.  Bahannya sementara ya comot sana sini. Trus pas tadi mulai sesi zoom, ngeliat satu persatu mahasiswa hadir kok ras

#35. Sekolah Peternakan Menengah Atas (bagian 1)

Pagi ini hujan.  Sungguh malas sekali melakukan sesuatu.  Tapi ada kerjaan setengah jam lagi, sambil menunggu, mending kembali mengulang-ulang ingatan kala sekolah lagi, ini selepas SMP saya yang tenang dan lurus-lurus saja. Walau kemarin saya lupa menceritakan beberapa detail, seperti saat ujian akhir mata pelajaran kesenian, dan idealisme abah saya sebagai pengajar di sana.  Nantilah mungkin. Sekolah itu dulu disingkat dengan Snakma, kepanjangannya ya sekolah peternakan menengah atas.  Entah darimana abah mendapat informasi sekolah yang asing bagi saya itu. Dan entah kenapa abah memutuskan untuk meminta saya daftar ke sekolah itu, sampai sekarang masih menjadi misteri bagi saya. Tapi karena saya termasuk anak yang patuh, mendaftar juga saya ke sana. Walau sebelumnya saya keukeuh  ingin daftar di SMEA, itu sekolah menengah ekonomi atas, diijinkan sama abah, tapi tetap kudu ndaptar di sekolah ternak itu. Saya pertamakali ke sekolah itu, naik angkutan mobil colt, bawa berkas, bersama se

#35,25. Manusia Seperempat

Ini kepikiran setelah nonton channel  Vincent and Desta, yang bintang tamunya Soleh Solihun, yang harusnya mewawancarai bintang tamunya, tapi malah kebalik. Nah saat Desta ditanya-tanya sama Soleh, dia (Desta) bilang kalo dirinya banyak setengah-setengah dalam banyak hal, dalam segala hal malah. Saya jadi kepikiran, kalau selama ini, saya sepertinya lebih parah dari itu, saya serba seperempat dalam banyak hal. Di sisi lainnya, saya suka mencoba banyak hal. Misal, pas main band saat sekolah terus pas kuliah, skill  gitar saya ya gitu-gitu aja, teknik fingering  aja parah, apalagi teknik yang lain.  Itu juga ngeband karena seneng dan kekurangan pemain hehe Terus, ikutan latihan karate, ini sih lebih untuk nyari keringet dan ngelatih napas, karena saya ada sejarah asma, walau terakhir parling parah waktu SMP kalo ga salah.  Itu juga karena saya belum tahu cara nyembuhinnya gimana selain langganan obat bernama asma soho.   Padahal ngelatih napas dengan olahraga adalah kuncinya.  Dan karate

#34. tentang Balas Dendam

.. akhirnya, setelah menunggu bertahun-tahun, sepertinya dendam saya bakal terlampiaskan tahun ini.  Entahlah gimana prosesnya nanti. Saya memang pendendam akut, hal-hal yang tidak baik bakal terus saya ingat sampai kapanpun. Dendam yang lama ada dan tak hilang-hilang ini, terkait cerita saya kemarin terkait kemalasan.  Saat kuliah S1, nilai-nilai saya banyak yang memprihatinkan.  Ditambah sistem perkuliahan yang kurang adil menurut saya.  Praktek berhari-hari, bikin laporan sampai tidak tidur dua hari, rupanya tak pernah diperhitungkan oleh dosen-dosen yang saat itu cukup banyak dengan proyek-proyek dari luar.  Jadi nilai akhir cuma berdasarkan hasil ujian akhir saja.  Kehadiran dan praktikum sepertinya tidak masuk dalam penilaian. Jadi aja saya cukup kesel dengan temen saya yang nilainya seringkali tinggi, ternyata gara-gara rajin bawa contekan pas ujian. Sesuatu hal yang haram bagi saya waktu itu. Saya kebayang, suatu saat akan balas dendam, dengan berusaha memberikan nilai yang cuk

#33. Malas dan Keberuntungan

Saya menyadari sifat saya yang kurang bagus ini sejak lama sebenarnya, tapi menyadari sebentar untuk kemudian tak mempedulikannya lagi.  Iya saya cukup pemalas untuk banyak hal, terkadang di kemudian hari saya menyesal karena sifat itu saya tidak bisa mendapatkan hal yang diinginkan.  Tapi toh saya pun setelah mikir sejenak penyebabnya, saya jadi maklum sendiri dan lalu menyalahkan diri sendiri. Sepertinya saya seringkali tidak memperdulikan sifat jelek itu karena di sisi saya juga seringkali ditemani satu hal yang bernama keberuntungan. Satu hal yang saya ingat sekarang adalah, waktu tes beasiswa S3, kira-kira di tahun 2009.  waktu itu sudah lulus TPA yang beberapa kali berhasil lulus tanpa perlu belajar keras, karena menurut saya TPA tak perlu dipelajari benar-benar, lebih-lebih bagi yang seneng TTS dan teka-teki lainnya.  Teori saya sih begitu. Saya justru sangat menikmati pas bagian deret angka dan gambar, menurut saya itu semacam puzzle , jadi ya menyenangkan mengerjakannya.   Bag

#32 Mengingat-ingat Hal-hal di Sekolah Dasar

Sebelum saya bercerita tentang sekolah yang banyak mengubah hidup saya, sebab rasanya banyak sekali hal-hal yang terjadi di sekolah menengah yang rada ajaib itu.  Saya sekarang justru tertarik untuk mengingat-ingat masa-masa di sekolah dasar. Saya masih ingat, saat pertama masuk ke ruangan guru, diantar oleh mama saya yang juga guru, tapi tak mengajar di sekolah saya. SD Inpres Bina Bakti namanya dulu.  Sekolah saya terbuat dari kayu dan jendela dari kawat ram.  Letaknya tak jauh dari rumah dan area persawahan.  Waktu pertama masuk ruang kelasnya baru ada empat. Masuk sekolah dasar pada saat usia belum genap 6 tahun, itu karena di desa waktu itu belum ada yang namanya sekolah TK.  Untung sudah boleh masuk sekolah. Masuk pertamakali tidak pakai seragam, karena belum selesai dijahit, jadi aja pake kemeja bermotif korpri, dari kelebihan kain bahan seragam orangtua saya.  Beberapa hal yang saya ingat adalah saya mendapatkan nilai 5, ditulis dengan pulpen merah, waktu di kelas satu.  Ibu gu

#32 tentang Drakor

. gara-gara berkunjung ke blognya creameno , saya jadi ingin bercerita tentang drama Korea yang seringkali disingkat menjadi drakor, sebuah jargon sebenernya sih, untuk serial-serial dari negeri Korea (Selatan), yang sekarang mempunyai banyak penggemarnya di negeri ini. Yang (sedikit) menyebalkan drakor adalah, saya tak pernah hapal nama pemain-pemainnya, juga nama-nama perannya di serial juga bikin mumet, asli hehe  Sekarang satu-satunya pemain yang saya hapal adalah Kim Ji Won, nama perannya di serial saya lupa, saya cuma seneng nyebutnya sebagai kapten, perannya di Descendant of the Sun, drakor yang pertama saya kenal dan saya tamatkan serta saya tonton satu per satu episode-nya. Descendant of the Sun saya tonton karena baca review, bahwa itu serial dengan biaya pembuatan termahal saat itu, dan ternyata ceritanya cukup keren, selain kenyataan bahwa pemain lelaki utamanya mirip kucing, ga mati-mati seakan-akan punya 9 nyawa. Saya memang jarang telaten nonton sebuah drakor, sejauh ini

#31. Pasrah Wae trus Nostalgia SMP

Kadang-kadang memang sekarang sampai pada titik mikir: " karepmu wae, wes aku meneng ". Soalnya setelah mikir-mikir,  seringkali tak ada gunanya juga teriak-teriak ngasih tau orang-orang kalo ada yang ga beres, tapi toh orang yang dikasih tau juga telinganya seakan-akan seperti ketutup sama headphone mihil yang punya noise cancelling  jadi ga bakal denger apa-apa dan asik sendiri dengan dunianya. Kembali lagi pikiran berputar saat masih di masa SMP (jauh banget ya haha), iya saya es-em-pe itu tahun 1987-1990, sudah begitu lama sekali.  Saat itulah rasanya hidup ya berjalan begitu saja, jarang megang uang saku karena memang ga ada budget untuk hal-hal seperti itu di rumah.  Tapi toh hidup terus berjalan saja, sekan dunia bakal terus baik-baik saja. Masa-masa jadi manusia yang pendiam banget dan tak peduli dengan sekitar. Saya juga tak begitu kenal dan akrab dengan kawan sekolah,  bahkan sampai sekarang saya cuma ingat beberapa orang kawan saja, bentar saya inget-inget.  Jadi

#30. Obat tradisional pemulih luka

Saya kmaren kapan ngebagikan hal ini di twitter, dan sudah seringkali juga saya bagikan dimana-mana.   Sedari kecil, saya kalau luka dan berdarah, paling sering gara-gara uji nyali dengan benda tajam, jarang sekali pake obat modern seperti obat merah dan sejenisnya.  Alasannya sih karena emang jarang punya benda-bend seperti itu di dalam rumah. Jadinya ya ngobatin luka pake apa yang ada di sekeliling.  Yang paling praktis sih ya air garam, ini paling gambpang, tinggal campurin garam ke air hangat atau panas, trus celupin luka ke dalamnya, cepet kering, dan higienis juga, kan garam mengandung iodium.  Pernah paling parah telunjuk tangan kiri saya nyaris penggal gara-gara pisau besi yang saya gunakan untuk motong kayu bahan katapel, nyasar ke jari, mana pisaunya berat sekali.   Saya masih inget langsung nyari rantang, kasih air panas, trus campurin garem, trus celupin jari. Wah itu rantang jadi kayak sirup, langsung memerah.  Tapi habis itu, luka cepet nutup dan pulih.  Biasanya sih habi

#29. Hal-hal yang biasa dilakukan di hari Sabtu

Karena ga bisa kemana-mana akibat kekonyolan kala sepedaan beberapa hari yang lalu, yang berakibat kaki saya susah dilipat karena lukanya deket lutut, maka mungkin bercerita saja deh. Hari sabtu adalah awal libur di dua hari di akhir pekan.  Dan biasanya hari sabtu adalah jadwal saya sepedaan.  Tapi itu juga pas mood dan langit cerah, karena beberapa waktu terakhir mendung akrab sekali dengan pagi hari.  Kadang saya sudah siap-siap, baru sepeda mencapai teras, eh gerimis. Tapi ya akhir-akhir ini rasanya belum pernah lagi sepedaan yang rada jauhan, banyak malesnya juga.  Pengen juga serajin pas di Jogja, tapi di sini cuacanya beda.  Lewat jam 10 pagi aja panasnya kalo hari cerah naudzubillah.  Di sisi lain kalau pas langit cerah bagus untuk foto-foto sepeda haha dilematis Barusan ngecek tanggal hari ini, eh kok pas kejadiannya dengan tanggal 13 bulan februari kemarin.  Waktu itu saya sepedaan ke arah timur, lalu penasaran dengan jalan menuju SMP 6 di Sungai Ulin yang katanya pemandangan

#28. Kesal Fasilitas Kerjaan.

daripada saya ngomel ga jelas di twitter, mending di sini aja, lagian saya ga biasa debat, walaupun ngerasa ada yg janggal dengan opini dan pendiriannya. iya ini tentang pegawai yg ngerasa sudah bekerja keras selama 12 taun jadi abdi negara,  dan ngerasa goblok karena selama beberapa waktu menggunakan aset pribadi untuk kerjannya, trus ngerasa pantes mendapat fasilitas yang sesuai dengan kerjaannya. jadi gini, kesalnya saya gini, yang bikin opini itu sadar ga kalo statusnya adalah  public service, ngerti ga hakikat dari status itu. lagian cuma soal fasilitas, dan cuma terkait make komputer pribadi untuk kerjaan. halagh bajingan sekali.  segitunya aja ngerasa bloon dan lalu seakan tersadar bahwa fasilitas kerja, semaksimal mungkin kudu disediain kantor. saya penasaran, manusia yang beropini gitu segimana keren sih kinerjanya. sampai-sampai ngerasa dewa yang sekarang berbalik minta layanin. aku pikir, separah apapun kantor, pasti untuk urusan kerja yang pokok pasti diperhatikan, apa sal

#27. Jatuh Kala Bersepeda

Ini sebenernya kejadian konyol dan memalukan sih.  Saya juga sudah menceritakannya di akun facebook saya. Tapi saya ingin bercerita lagi di sini. Jadi kemarin saya pagi-pagi dijemput dua orang kawan untuk sepedaan,  rencana ke danau bekas galian deket-deket sini.  Tapi ternyata toh ga jadi dan berbelok juga menuju jalan raya di sisi timur kota kecil ini. Saya iseng merekam perjalanan dengan hape, sampai tiba di turunan, sepeda meluncur deras, dengan posisi tangan yang ragu-ragu, akhirnya saya putuskan untuk meneruskan meluncur dengan satu tangan kanan saya. Sementara tangan kiri saya tetep keukeuh  memegang hape. Akibatnya fatal, ternyata jembatan yang dilewati cukup rusak.  Konon begitu gara-gara banjir yang melanda beberapa waktu yang lalu.  Saya pun akhirnya sukses terjatuh, dan tentu saja badan saya tidak cukup kuat untuk beradu dengan kerikil, pasir dan aspal. Cukup parah sih deket lutut, kulit tergerus, dan satu lagi deket jempol kaki yang terus menerus mengeluarkan darah.  Belak

#26. #BulanFilmNasional

.. sebenernya ini sih, kumpulan twit yg mana iseng apdet tiap hari sesuai tema. jadi saya salin (dan mungkin saya tambahin dikit) di sini, tentang film-film Indonesia yang tiap harinya mengacu pada gambar di bawah ini, itu dari akun tuiternya @cinemalinea . itu karena taunya juga baru hari ke empat dari tuiternya @oelpha maka dirapel dikit, dan postingan ini mungkin juga bakal diapdet tiap hari, sesuatu apdetan di tuiter (kalo rajin). Jadi beginilah. 1. Film terakhir ditonton. Bebas Aturan Main - Warkop.. tapi belum kelar-kelar, kalo yg terakhir ditonton sampai kelar rasanya Dear Nathan. dan setelah saya cek lagi di netflix, eh apa di disney hotstar+ ya, ada film warkop lain yang saya tonton, tapi yaudahlah, anggap sahaja judul di atas yg bener. --- 2. Judul berdasarkan inisial. Saya ingetnya film superhero lokal lama, yang jagoannya kudu niup kalung berbentuk kupu-kupu gede biar berubah. Itulah Rama Superman Indonesia padahal saya baru teringat akan judul film yang bener-bener sesuai

#25. melihat saya yang lain

- lama-lama ya aneh sendiri pake kata ganti 'aku', balik pake 'saya' lagi ah haha - jadi ini sebenernya cerita yang lucu sekaligus ngeselin, ini kejadiannya pas isolasi mandiri dua minggu kemarin.  yang pertama kejadiannya di awal isolasi, eh sebelumnya malah. saya ngerasa body ga enak itu sebenernya pas hari sabtu, tanggal 13 februari. sementara pas hari jumat tgl 12 kan libur imlek.  lalu swab antigen dan dinyatakan positif pada hari senin tanggal 15-nya. ribut lah itu orang-orang kantor, tapi tetep aja maksa full wfo, haha kantor saya rada edan memang.  trus cuma bidang saya aja yang disuruh swab pcr, iya satu bidang doang.  dan disuruh wfh sementara nunggu hasil swab. nah, pas mereka wfh ini ada yang nanyain, apa saya ada ke kantor pas hari sabtu? kalo ga salah gitu nanyanya. soalnya katanya ada yang liat saya ngantor. ya saya bilang aja ngga ada, lagian ngapain libur-libur ke kantor, toh saya tak serajin itu haha.   ternyata urusan ada yg katanya ngeliat penampakan

#24. awal maret

.. seperti yang diduga sebelumnya, rencana tinggal rencana, bukannya sepedaan malah.. ngapain ya. pagi-pagi malah seorang kawan mampir, pake sepeda, wah besok-besok mungkin harus saya temani, dia recovery habis sembuh dari penyakit jare, seneng juga melihat populasi pesepeda di kota kecil ini jadi bertambah hehe besok mungkin kita sepedaan bareng, kawan? selow saja, sebisanya, sekuatnya, sesampainya, ga perlu ngoyo yang penting capek, okay. masuk kantor ini, malah posting, ya soalnya kerjaan kordinasinya lagi kacau balau, manajer kantor yang delusi merasa harus memegang kendali penuh dan langsung terhadap kerjaan bidangku, no trust anymore.  susah memang ya ketemu manusia yang ngerasa pinter sendiri padahal entahlah, sudahlah. aku ya seneng kalo orang under estimate sama diriku, wong aku aja sering gitu sama diriku sendiri #lah yang jelas aku mau makan. laper.