Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Resolusi 2023.

 Sesekali bikin resolusi untuk tahun depan, tak muluk-muluk cuma ada beberapa yang di antaranya adalah: Bikin semacam catatan per hari di sosial media, mudah-mudahan rajin. Bersepeda lebih sering dan lebih jauh dibanding tahun ini, rencananya tahun depan mengoptimalkan Soloist yang single gear dan Strattos yang roadbike. Mengurangi emosi, sungguh ini adalah hal yang melelahkan, emosi karena hal-hal yang sebenarnya kurang penting. Berjalan ke tempat baru, sekali dua kali tak mengapa.  Tahun ini tak kemana-mana soalnya, selain ke Jogja dan ke Jember saja.  Walau sebenarnya tak mengapa karena toh cukup menikmati mager di rumah atau sesekali sepedaan kemana-mana semaunya. Terkait poin nomor 2, ingin lebih sering sepedaan ke kantor.  Biar tenaga dan pikiran fokus ke sepanjang perjalanan saja sudah. Ini masih di awang-awang, tapi rasanya kok ingin mencoba bisnis gitu, apa saja sekecil apapun.  Ingin jualan apa, gitu.  Walau kecil-kecilan, sepanjang tahun sebelum-sebelumnya saya tentu saja se

Kerja Itu Tak Semata-Mata Duit, dan Elu Ga Kerja Sendirian

Beberapa pekan terakhir ini direpotkan oleh orang-orang yang cuma kerja ngejar duit semata, mbokya  bikin usaha sendiri kalo mau cari duit, jangan cuma bisa berdusta menggunakan duit publik.  Lha pelayan publik itu duitnya dari masyarakat untuk melayani masyarakat, bukan malah memaksimalkan pendapatan dari anggaran.  Gila itu, sih. Jika ada kegiatan mikirnya seringkali bagaimana agar sisa-sisa uang kegiatan masuk kantong, sungguh bosan dan bikin kesal manusia-manusia seperti itu, dan beruntungnya aku seringkali ketemu ketemu makhluk seperti itu. Lagian uang dimakan sendiri, padahal kerja tak sendiri, dan seringkali yang kerja juga orang lain, coba gitu ya mikir siapa yang kerja siapa yang berhak minum bahkan cuma segelas teh hangat. Aku sumpahin manusia-manusia yang bisa cuma punya kata uang  dalam otaknya itu hidupnya ga tenang, sekarang dan sampai kapanpun, kecuali insyaf, itu lain soal. Kesel heh!

Sistem Yang Membuat Malas

Mungkin, jika sistem kerjaan berjalan dengan baik, aku akan sedikit lebih rajin, tapi bekerja dengan orang yang tujuannya hanyalah uang, uang dan uang jadinya malas.  Lha, buat apa capek-capek mikirin capaian ini itu tapi tak dipedulikan juga, yang dipedulikan cuma uang, uang dan uang. Aku merasa terusik. Ini mirip dengan kejadian beberapa tahun silam, saat komputer kantor melambat merayap, dan tak ada lagi yang bisa dilakukan selain menambah sedikit RAM, walau tak banyak membantu.  Minta duit untuk beli sedikit RAM sama pejabat yang bertanggungjawab untuk itu.  Bukannya ditanya gimana kondisi komputer dan pengaruhnya terhadap kerjaan, yang ada malah sebaris pesan: duit untuk beli RAM yangan dihabisin semua ya . Buset dah, itu anggaran yang sangar terbatas jika pun dimaksimalkan untuk beli peripheral komputer ga akan cukup, malah sempat-sempatnya mikir untuk makan anggaran kantor yang cuma seuprit itu, semoga otakmu melambat kaya komputer yang akhirnya tak banyak terbantu dengan ram ya

Cuti Yang Menyenangkan Tapi Harus Berakhir Pula

Sebenarnya ya ngga kemana-mana juga, lebih banyak di rumah, cuma sebentar keluar kota terus malah keinget lebih nyaman tidur di rumah dibanding jalan-jalan. Bonus sih, hape SE andalan rusak, dan pas liat e-commerce sekarang hape berbasis IOS kok ya cukup naik harganya, mungkin gara-gara aturan IMEI yang diperketat. Jadinya banyak iphone bekas yang tak bisa digunakan, kalaupun bisa digunakan paling mentok cuma bisa pakai smartfren. Barusan iseng sore tadi keliling toko-toko hape di kota kecil ini, dan beneran hape bekas ex international gitu, rata-rata bermasalah di jaringan, lalu buat apa sih, ya kecuali cuma pakai wifi saja, kalau gitu sih mending pakai ipod sih ya. Sementara yang resmi garansi ibox beda harganya sekarang 1 juta lebih, itupun jadi terbatas stoknya, hedeh. Ini tadi judulnya ngomongin cuti kenapa malah ngomongin iphone sih ya, besok senin lagi, tapi aku terlanjur malas kerja lagi, gimana ini.

motor yang harus masuk bengkel lagi besok

.. supaya tidak salah duga saja, bengkel yang kemarin saya maksud adalah bengkel sebelum bengkel terakhir ini. jadi besok rencananya akan saya opname lagi di bengkel terakhir itu.  rasanya bagus diagnosisnya di situ, walau sepertinya Jejes pemiliknya sedikit trauma karena sering saya tanya-tanya kapan kelarnya haha Baiklah, jes.  Besok-besok saya ga bakal nanya-nanya lagi, saya serahkan saja kapan selesainya, yang penting joss lagi.  Kalau belum bagus-bagus saya malah tambah penasaran.   Lagian katanya tak sampai sebulan juga kok.  Beres lah itu.