Langsung ke konten utama

Kerja Itu Tak Semata-Mata Duit, dan Elu Ga Kerja Sendirian

Beberapa pekan terakhir ini direpotkan oleh orang-orang yang cuma kerja ngejar duit semata, mbokya bikin usaha sendiri kalo mau cari duit, jangan cuma bisa berdusta menggunakan duit publik.  Lha pelayan publik itu duitnya dari masyarakat untuk melayani masyarakat, bukan malah memaksimalkan pendapatan dari anggaran.  Gila itu, sih.

Jika ada kegiatan mikirnya seringkali bagaimana agar sisa-sisa uang kegiatan masuk kantong, sungguh bosan dan bikin kesal manusia-manusia seperti itu, dan beruntungnya aku seringkali ketemu ketemu makhluk seperti itu.

Lagian uang dimakan sendiri, padahal kerja tak sendiri, dan seringkali yang kerja juga orang lain, coba gitu ya mikir siapa yang kerja siapa yang berhak minum bahkan cuma segelas teh hangat.

Aku sumpahin manusia-manusia yang bisa cuma punya kata uang dalam otaknya itu hidupnya ga tenang, sekarang dan sampai kapanpun, kecuali insyaf, itu lain soal.

Kesel heh!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej