Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Blog Auk Mati Lagi

Jadi, mendadak saat dicek, blog saya yang satu itu tak bisa dibuka sama sekali, entahlah domain dan hostingnya yang mungkin sudah expired.  Sementara saat saya menanyakannya pada ahlinya yang mengurusi hal begituan, beliaunya sedang dalam kondisi setengah sadar menuju alam mimpi, kasian saya mengganggunya.  Baiknya posting disini sajalah. Dari kemarin, saya ingin posting tentang wawancara imajiner, antara saya sendiri yang mewawancarai diri saya sendiri (hening).  Aneh sepertinya, tapi biarlah toh siapa jua yang sudi mewawancarai saya dan dalam rangka apa juga coba haha.  Mari disimak saja sesi wawancara gadungan ini. -- Lagi sibuk, mas ? eh atau manggilnya apa nih? Om? Apa saja lah mas, bebas, eh saya manggil situ apaan? mas saja ya, biar akrab.  Saya barusan pulang sepedaan, biasa lah ke Pakem tiap minggu pagi, biar eksis.  Situ pernah ke Pakem? Belum pernah, om. Lagian kan seharusnya saya yang nanya, bukan balik ditanya, gimana sih Oh iya ya, maaf, lanjutkan, tak usah esmo

Banjar Seminggu Ini

Masih panas tentu, atau malah semakin panas? Entahlah.  Minggu kemarin saya ke rumah orangtua, di Sungai Lakum, itu nama desa kelahiran, sepuluh kilometer dari Banjarmasin.  Jalan rayanya itu, baru saya sadari terlalu lebar, sehingga menyusahkan sekali untuk menyeberang, rasanya tak ada pengendara motor ataupun mobil yang mau jalan pelan kecuali pas mau mau belok memutar.   dan terlalu panas, nyaris tak ada pohon pelindung di kanan kiri jalan, apalagi bagian tengah jalan yang dicor semen tinggi-tinggi, makin bikin susah parkir badan sebelum menyeberang ke ruas jalan sesudahnya.  Mungkin kira-kira lebar jalan itu sepuluh meter, atau lebih? Sepeda langka terlihat, kecuali pas hari minggu pagi, lumayan banyak yang 'mengeluarkan' sepedanya untuk merayapi jalan yang nyaris lurus dan datar, saya pun tergoda minjem sepeda sepupu, untuk dikayuh cuma sekitar sepuluh kilo saja berhubung pedalnya ( =tinjakan kata mama saya ) rusak.  Sebelumnya iseng inspeksi ke beberapa toko sepeda d

Simplicity Fraternity Confidenty

Itu nama seorang gadis, 16 tahun, asal Sukabumi, pinter main gitar, nyanyinya bagus banget, ikutan audisi Indonesian Idol 201'4 tadi malam, tapi entah setan apa yang sedang menyelimuti Anang, Dhani dan Tantri sehingga mengatakan 'No' dan tidak memberikan golden tiket ke babak selanjutnya. Alasan Dhani, karena too jazzy?  Alasan Anang yang tak pernah begitu jelas dan sering ngomongin kalimat ' pokoknya aku tak suka ', dan Tantri tampaknya cuma kena racun ikut-ikutan berkata tidak dengan asalan yang entahlah apa maunya. Audisi itu semakin terasa aneh dan songong tampaknya, saya kembali menduga ending acara ini akan antiklimaks seperti yang lalu-lalu, yang mana pemenangnya tak jua begitu ngetop sampai sekarang. ..... Penampilan Simply bisa disimak disitu jika belum melihatnya .

Dulcolax

Pernah ngerasain mules kan? Perut muter-muter serasa dihantam badai, isinya maunya dikeluarkan tapi tertahan saja jadi semacam pusaran di dalam, masa harus pencahar segala agar semuanya bikin lega?

Kuas Bulu Babi?

Sebenarnya ini adalah berita basi tampaknya, tapi kembali diangkat ke media, saya juga baru tahu tentang kuas yang bahan utamanya disinyalir berasal dari bulu babi di harian radar Banjar kemarin kalau tidak salah. Beberapa artikel yang mengulas tentang 'kuas haram' tersebut bisa juga dilihat di situ dan disana dan disono .  Entah kenapa berita itu saya rasa agak sedikit janggal, apalagi setelah tahu kalo kata 'bristle' yang menjadi masalah disitu sebenarnya artinya adalah buku, bukan bulu babi seperti kalimat yang dijadikan judul menarik itu. Karena yang menjadi rujukan adalah kamus webster, maka karena penasaran saya lihatlah yang dimaksud sebenarnya disana, ternyata toh di kamus webster yang dijadikan kutipan tampaknya adalah kalimat  as the bristles of an angry hog, dan itu adalah bentuk transitive verb .   Artinya kurang lebih ya demikianlah, bukan semata-mata disamakan bahwa bristler itu adalah bulu babi, tapi semacam tak nyambung lah alias menyimpang

Kejar mengejar

Tujuh belas tahun yang lalu, itu artinya tahun sembilan tujuh, seorang anak muda pertama kali ke pulau Jawa, terus ke Jogja, untuk kemudian pertama kali pula merasakan sensasi angkutan yang tiada di kampungnya, namanya kereta api.  Dari stasiun Lempuyangan lurus ke arah barat, ke stasiun Jakarta Kota untuk mencoba KRL yang pertama kali menuju kota hujan, menemui perempuannya, yang tak ditemuinya selama nyaris setahun. Dua tahun kemudian, anak muda yang sama kembali menemui perempuannya itu, yang di sembilan sembilan itu ada di kota Malang, untuk kemudian mengajaknya jalan-jalan, ke kota Jogja, menapaki jalan, berjalan kaki dari Lempuyangan ke Malioboro, karena tak hapal angkutan ke seruas jalan itu. Waktu mengharuskan mereka berdua, untuk kembali berdua ke Jogja, dua belas tahun kemudian, kali ini dengan dua jagoan dan seorang tuan puteri, hingga hari ini, hingga beberapa saat lagi, sampai tiba besok, untuk sang lelaki, mengantar perempuannya kembali berpisah sementara.  Perempuann

Adegan Nyosor di Edensor

Kemarin siang niat nonton berdua saja sama honey, dan film Edensor yang sudah sejak lama saya ingin tonton pun dipilih. Sejak awal saya berusaha menekan rasa kecewa yang tampaknya akan ditemui jika membandingkan dengan versi novelnya, apalagi setelah pernah melihat sekilas thrillernya yang membuat saya bisa sedikit menduga-duga alur ceritanya.  Intinya saya bermodalkan rasa penasaran saja demi melihat film ini, ditambah sedikit ekspektasi berlebih. Bagian pertama sepanjang lima menit terlewatkan, entah apa yang terjadi sebelum Ikal dan Arai tertawa-tawa di pintu gerbang, sampai kemudian kota Paris tergambarkan dengan jelas dan indah, juga kos-kosan eh apartemen yang tak punya jendela untuk melihat sisi luarnya.  Bagian ini masih bisa diterima akal. Sampai ke kampus, rasa penasaran akan ke empat tokoh Pathetic Four pun terobati, walaupun, kenapa Manooj tak segendut bayangan saya?, Gonzales kok begitu keren, dan Ninochka di film keren sekali jauh dari kesan kecil dan tak percaya

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

Maulid Rasulullah & Kepemimpinan

Tadi malam, saat hujan tak jua berhenti,tak menghentikan niat baik warga Deresan untuk mengadakan acara Maulid Rasulullah Muhammad SAW.  Sungguh membingungkan kadang ada muslim yang bilang cinta rasul, tapi tidak mau memuliakan baginda rasul, atas dasar ego pengetahuan yang tak seberapa. Ceramah agama sebagai inti acara tadi malam sendiri, intinya kembali mengingatkan akan konsep pribadi mulia dan kepemimpinan Rasulullah SAW: shiddiq (benar), amanah (dipercaya), tabligh (menyampaikan) dan fathonah (cerdas). Jika saja, semua pemimpin yang mengaku muslim bisa berbuat benar, dapat dipercaya, berani menyampaikan kebenaran dan cerdas dalam melihat hal yang benar dan baik, keren sekali negara ini.  Walau terlihat sederhana, namun pada kenyataannya berat sekali untuk dipenuhi, dan membuat saya berkaca bahwa saya sendiri belum memiliki kesemuanya dengan baik. Semoga saja, nantinya negeri ini mempunya seorang pemimpin yang mempunyai empat faktor utama kepemimpinan Rasulullah SAW te

Sementara itu

Jujur, di sisi lain, saya bersyukur akan matinya blog yang satu itu, juga dengan usaha menjauhi makhluk bernama socmed sementara waktu.  Saya hanya ingin mengheningkan diri sejenak, mengingat-ingat segala kealpaan yang terlampau curam dan dalam untuk didaki.  Tapi ada quote yang mengingatkan hal akan diri saya sendiri, barusan saya baca di blog orang : Dum Spiro Spero: “as long as i breath, I will survive”, iya itu saya kopi paste mentah-mentah. Satu hal yang saya sukai dari apapun dari dulu adalah konsep survival, dan saya harus menekankan dalam-dalam dalam otak saya saat ini.  Belajar lagi menyusun segalanya pelan-pelan tanpa perlu merutuk pada dunia lewat apapun, kecuali menyukurinya disini.  Menyenangkan ! --- *bagian menyenangkan lainnya disini adalah, format tulisan bisa justify !

Tamu dari Alam Lain

Dari berapa tempat yang sudah menjadi tempat kediaman saya, rasanya tiap kali itu pula berhubungan dengan makhluk-makhluk dari dunia lain, syukurnya tak pernah menampakkan diri secara langsung dan semoga mereka-mereka itu tak pernah mempunyai niat untuk sekedar narsis di hadapan saya :|   Tapi inilah daftar kejadian yang berkenaan dengan makhluk gaib dari alam sebelah sana, terkait dengan tempat-tempat kediaman saya dari dulu. Rumah orangtua Alhamdulillah, di rumah waktu kecil tak pernah berkenalan dengan makhluk dari dunia lain, kecuali saat salah seorang tetangga merasa ada melihat seseorang yang duduk di atas motor abah, yang memang selalu terparkir di teras rumah.  Dan sudah jelas tak ada yang iseng duduk di atas motor pas lewat tengah malam. Asrama sekolah Dulu waktu SLTA, saat pertama masuk wajib masuk asrama.  Tampaknya kamar-kamar asrama yang ditinggalkan penghuninya selama liburan kenaikan sekolah menarik perhatian makhluk lain untuk lalu lalang di dalamnya. 

Blog Auk Pingsan!

Jadi, mendadak saat dicek, blog saya yang satunya itu kembali tak bisa dibuka sama sekali, entahlah domain dan hostingnya yang mungkin sudah expired.  Sementara saat saya menanyakannya pada ahlinya yang mengurusi hal begituan, beliaunya sedang dalam kondisi setengah sadar menuju alam mimpi, kasian saya mengganggunya.  Baiknya posting disini sajalah. Dan sementara saya juga mau mem'pingsan'kan diri dulu dari dunia socmed yang hiruk pikuk itu, paling tidak sebulan lah, mau menyepi di blog saja rencananya.  Jadi semoga para fans tidak merasa kehilangan * ngarang ! plak! *  Mari berinteraksi via blog saja. Begitulah, maunya posting panjang-panjang, tapi lagi males karena belum mandi, padahal keringetan abis sepedaan dari ke Pakem.  Sementara diluar hujan baru saja berhenti.

Membuatnya rumit

Sungguh, sesungguhnya kerjaannya cuma lah membaca, lalu mengamati, menarik kesimpulan lalu berusaha menuliskannya dengan baik dan benar.  Sesederhana itu.  Tapi kenapa lalu membuatnya makin rumit, Dan kian waktu, tambah melabirin, hai tak cukupkah semua tantangan yang belum terlewati itu?

Bloglist

Sampai saat ini, baru dua blog yang saya masukkan ke bloglist di sisi kanan bawah itu.  Pertama adalah blog saya yang lain, satunya adalah blog guru tempat saya belajar menulis dengan (lebih) baik dan benar. Rencananya bloglist hanya akan diisi oleh blog yang berkiblat ke blogspot alias blogger.  Ada referensi lain mungkin, yang harus saya tambahkan ke daftar blog itu ? Eh tapi kalau harus blogspot, saya tak konsisten, itu blog auk aja pakai platform wordpress.  Iya lah, blog siapa saja nanti saya masukin kesitu.  Kapan ?