Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

tentang cara menjadi kaya dalam satu malam

..ternyata gampang, cukup punya genset, dan pas listrik mati, nyalakan, lalu rasanya jadi orang yang paling kaya sekomplek hehe paling tidak, itu selalu yang saya rasakan pas mati lampu.  Saya juga heran, kok ya pada suka gelap-gelapan.  Tapi generator memang bukan kebutuhan utama sih ya Pas awal nyalain tadi, sempet bingung lagi, karena sudah cukup lama ga kepake.  On off-nya sudah oke, tuas gas sudah pas, tapi saat ditarik tuasnya kok ya ga idup-idup. Sampe pegelnya lumayan, baru saya inget,, keran bensinnya belum dibuka, hedeh.  Genset berkekuatan 900 watt itu memang pake premium campur oli 2 tak, bensin campir lah istilahnya.  Dan alhamdulillah cukup bandel.  Usianya mungkin sudah 8 taun lebih,  tapi tetep prima walau pernah diservis sekali gara-gara dulu lama ditinggalin ke Jogja.. Lalu, tak berapa lama barusan saya ngetik paragraf di atas, eh listrik nyala lagi, artinya berakhirlah status saya sebagai orang paling kaya sekomplek 😅

tentang orang-orang baru

..baiknya mungkin rehat sejenak sekarang, mata saya kok ya perih, mungkin merah, padahal tak terlalu lama  melototin libre office calc, ngebenerin sedikit data yang mbulet di kantor lama. sekarang sisa ada empat orang dalam ruangan yang dinginnya cukup overdosis sehingga jaket masih lekat di badan, ohiya salah seorang dari empat orang yang saya maksud adalah bapak tua yang entah siapa, jelas bukan karyawan, tapi saya terlalu males untuk nanya-nanya. sementara pagi-pagi tadi sudah kenalan non formal dengan penghuni tempat ini, sementara kemarin sudah lapor sama bos baru, langsung diberi pengarahan ini itu, lalu di kantor lama diberi sedikit petuah, lebih tepatnya peringatan agar apa ya waspada dan hati-hati serta lebih teliti disini. menurutku itu benar adanya, ini sekali lagi, benar-benar hal baru. walaupun tak benar-benar baru sih sebetulnya, yha mbulet.. lalu sudah nyaris 11.30 siang saja, saya sudah lapar saja, wah payah nih kalau terus gini euy * elus-elus perut yang sudah

tentang medebewind

..sebenarnya ya tiada yang bisa dikatakan baru juga sih, namanya pegawai yang punya atasan dan atasan dan atasannya lagi, sebenarnya konsepnya ya gitu-gitu aja Tapi sungguh, saya selalu penasaran dikasih kerjaan yang bahkan nomenklaturnya saja saya tak akrab, tak pernah kepikiran apa isi kerjaannya. Begitulah, hal-hal baru selalu berhasil membuat saya penasaran. Jadi, kira-kira enam bulan setelah selesai sekolah kemarin, saya ditempatkan di bagian kerjaan yang saya akrabi dan relatif saya sukai sejak lama, tentang administrasi manusia dan pernak perniknya, lalu kemarin resmi saya pindah ke bagian baru itu.. Bersyukur juga sih, soalnya bagian kerjaan yang saya bantu-bantuin kemarin lusa itu, bikin gak tenang, selain ada satu project yang ngeganjal di hati, juga tak tega saya dengan masalah-masalah pegawai yang masuk, mau ga mau jadi tau aib orang juga.. Ya liat saja besok senin apa yang akan terjadi, barusan cuma bisa gugling sambil mengira-ngira bakal ngerjain apaan nantinya.  

tentang hari blogger

..sekarang nyaris tiada artinya, blog-blog yang masih rame sekitar tujuh tahun yang lalu, saat saya pernah ikutan pesta blogger, satu-persatu hiatus.. wah hiatus, istilah lama yang dulu begitu gaya.. sekarang bukan lagi hiatus, banyak yang sudah pingsan, bahkan matisuri. tetap lebih ramai sosial media yang jelas cepat untuk apapun, cerita menjadi cepat disebarkan dan cepat pula mendapat respon.. syukurnya, masih ada yang rajin berbagi kisahnya.. feedly saya setiap minggunya masih cukuprame juga, lumayanlah bahan bacaan tapi dipikir-pikir, berbagi cerita entah dengan bebas juga tanpa bayaran, tak banyak yang begitu.. kalau saya sih karena memang lagi dan suka sahaja, sambil terkadang mikir, cerita apa lagi yang saya ketahui yang belum pernah saya ceritakan?

tentang rumah yang belum

..waktu kuliah, rumah saya dikontrakkan, baru beberapa bulan yang lalu, akhirnya yang ngontrak undur diri.  Sempat sedikit kesal, pengontrak menyisakan residu oli lumayan di halaman rumah, tapi sudahlah, toh saya juga tak mampu menjaganya. Sejak lama saya berniat pindah ke situ, tinggal di rumah sendiri tentu beda ceritanya.  Rumah yang sekarang, punya orang, punya pemerintah, cuma numpang, tak bisa diapa-apain, jadi dibiarkan saja sejadi-jadinya di usianya yang tigapuluh tahun lebih. Biarpun sederhana, biarpun lama mungkin untuk menatanya, biar perlu waktu bertahun-tahun, tapi bisa bebas untuk diapakan saja.  Saya sudah bayangkan, ada perpustakaan dan studio musik mini, ada taman mungil dan air berderai-derai di halaman belakang, kalau ada duit lebih dibikin loteng, dibikin tingkat. Ada ruang kecil di belakang untuk menulis dan merenung dan untuk mengumpulkan rupa-rupa barang, mungkin sekaligus musholla kecil. Sungguh tak sabar saya ingin, pindah hidup di situ, sudah terlalu l

tentang bubin (lagi)

..entah kenapa, hari ini saya males kerja, memalukan, tapi biarlah, saya malas kalau kerja hanya untuk disuruh-suruh, toh saya bukan pesuruh siapa-siapa.. lalu, tak sengaja gugling, dan nemu dengan orang baik yang mengaplot karya-karya lama bubin, dua cerbung, satu serial, satu novelet lengkap berjudul Bayang-bayang , satu cerbung cuma satu episode, bahkan saya tak ingat kalau bubin pernah bikin cerbung KAMI itu, taunya Satu Bandarlampung yang sampai saat ini saya penasaran dimana lagi bisa mendapatkan arsipnya.  Satu lagi, serial emak bilang kami tidak miskin yang cuma ada satu sempalan. Jikalau mau ngecek bolehlah singgah ke blognya Silvia Galikano , yang dulu sepertinya juga pernah jadi proofreader novel Kisah Langit Merah yang sempat akan diberi judul Pena yang Patah.. berawal dari situ pula, saya menemukan blog yang tak sperti biasanya, isinya memang cerita tentang sehari-hari, bebas iklan, blog yang jujur, yang selalu menyenangkan untuk dibaca-baca.. Ohiya, sebelum lupa,

tentang sosmed

..jadi, menurutku (saat ini) sosial media itu diperuntukkan untuk manusia yang memenuhi salah satu dari tiga syarat utama: 1. Orang kota (besar) 2. Wong selo 3. Banyak duit Aku pikir saat ini, samasekali tak memenuhi satupun kriteria di atas, yang aku bikin sendiri.  Jadinya (kembali) memutuskan untuk off alias libur sementara darinya kira/kira sampai akhir tahun. Itu juga jikalau mampu hehe. Lagian sosmedan atau tidak, tak begitu ngaruh juga, siapalah aku euy. Jadi mari ngeblog aja udah. Blog bukan sosmed kan? Iya..

tentang sandal jepit yang hilang

..cerita sederhana beberapa hari yang lalu sebenarnya, pas pagi-pagi sendal saya hilang sebelah, iya yang sebelah mana saya lupa.. berbagai pikiran berkecamuk dalam kepala saya * halagh bahasanya * apakah itu keisengan anjing yang kadang suka berkeliaran di komplek malam-malam.. atau ada anak-anak yang iseng mainin sendal jepit saya? tapi sepertinya tidak mungkin, anak mana yang demen megang-megang sendal jepit butut.. kurang kerjaan sekali.. atau jangan-jangan, sendal saya dibawa oleh kucing abu-abu yang sering kesel karena akhir-akhir ini jarang saya kasih makanan pas ngeong-ngeong depan pintu rumah.. atau malah itu kerjaan rombongan ayam entah punya siapa, yang suka saya sambitin pake batu karena suka diam-diam ngerampok jatah makanan kucing.. entahlah, yang jelas prasangka saya buruk sahaja, jelak sekali.. untunglah, beberapa hari kemudian, pas jalan, eh nemu itu sendal jepit yang hilang di depan rumah tetangga yang satu deret dan cuma berjarak dua rumah doang.. lalu,

tentang tontonan di televisi

..jadi saya sejak beberapa bulan yang lalu, nonton televisi dengan antena parabola mini sisa peradaban big TV.. ceritanya, sekitar beberapa waktu silam, pengen langganan big TV yang prabayar, lalu datang petugasnya, bayar lunas, dipasang antenanya, tapi decoder prabayarnya ga datang-datang, lama-lama petugasnya juga ga datang-datang lagi.. sampai akhirnya ada yang jual decoder yang bisa dipake untuk manfaatin parabola mini itu, akhirnya bisa nonton sekitar 30-an channel, lumayan laah yang menarik tiap pagi ada tausyiah dari Aa Gym, trus dari Ust. Yusuf Mansur, tadi malem ada juga dari Ust. Arifin Ilham.. selain itu ada saluran film India juga, penting ini hehe .. btw, sepagi tadi pas jam enam pagi, sambil nonton petuah Aa Gym, malah kepikiran untuk tidak lagi ngomongin hal-hal buruk ttg orang lain. Sepertinya keren kalau saya bisa konsisten gitu euy, ini pikiran sama mulut kadang memang embernya ndak apik blas.. .. ya ampun postingan macam apa pula ini, selalu berakhi

tentang Kompas minggu

..koran kompas yang rela saya beli, hanyalah yang edisi hari minggu.  Alasannya sederhana, minim iklan, maksi hiburan.  Dan sedikit sekali ada beritia yang mengganggu mata dan pikiran.. Tapi toh sekarang jarang juga belinya, selain karena di warung yang nyediain koran kompas minggu cuma ada satu dua eksemplar, dan seringkali ga kebagian karena kesiangan pas mampir kesitu.. Rubrik yang sering saya nikmatin, atau yang paling sering saya buka pertamakali adalah: karikatur, ya walaupun Benny & Mince sudah tamat dan yang sekarang tinggal Mince yang kadang seperti 'kurang bernyawa' pesannya, masih ada konpopilan yang sering bikin saya mikir maknanya, hehe juga si Timun yang sarkas-sarkas bergembira, juga si Kribo yang nyinyirin masalah dengan santai, atau panji Koming yang nyindirnya terkesan penuh santun.. Sehabis puas melotoin bagian karikatur, biasanya sekilas ngeliat Cerpen, tapi cuma sekilas liat judul untuk kemudian dibaca paling akhir, karena perlu waktu lumayan la

tentang kantor ini.

..seandainya saja saya tidak punya hobi mengamati kebiasaan, perangai, perilaku, masalah dan kelakuan orang-orang, mungkin saya sudah bosan di sini.. mengait-ngaitkan pribadi satu dengan profil pekerja lainnya disini, pro kontra antara mereka, belum lagi masalah-masalah klien yang masuk *hayah pake istilah klien* pokoknya begitulah.. itulah sebenarnya yang menjadi menarik. ini sebenarnya tentang apa?  ya cuma mengingat-ingat bahwa tak terasa sudah nyaris setengah tahun berlalu sejak ujian yang menjadi batas akhir kuliah saya berakhir di april yang lalu.. kantor ini, juga adalah kantor saya terakhir sebelum pindah beberapa bulan sebelum akhirnya kuliah dulu, ada banyak yang berubah, baik orang-orangnya maupun rutinitasnya, walaupun relatif tidak banyak tapi.. ya perubahan sesedikit apapun, seringkali terasa sebagai kejutan-kejutan yang sedikit membingungkan pada awalnya.. yang jelas, lumayan bisa rutin sepedaan ke kantor, walau masih terbatas di hari jumat, mungkin bisa ditamb

tentang Dwi Hartanto

mendadak, beberapa waktu terakhir ribut-ribut soal mahasiswa program doktor di Delft itu.. saya justru, anehnya, memandang dari sisi lain.. karena pernyataannya sebelumnya terkait dengan senjata dan lain lain, yang sepertinya bersifat classified , bagaimana seandainya sebenernya dia tak berbohong, tapi dipaksa untuk berbohong, demi apa? entahlah.. yang jelas agak janggal, menurut saya... tapi, kalaupun mas Dwi itu benar-benar melakukan pengakuan atas kebohongannya, toh nyatanya dia benar-benar mahasiswa S3 di luar negeri, apalah kapasitas saya menilai orang yang beda institusi dan beda disiplin ilmu.. jadi ya beginilah, mau sok-sokan bikin teori konspirasi, tapi nanggung beudh XD

tentang gelar dan..

..saya inget salah satu profesor bercerita, betapa kesalnya beliau dengan .. sesuatu yang tidak dan memang sangat tidak logis.. intinya seperti itu.  Kata beliau.. ".. kalau saja saya tidak menyandang gelar professor ini, sudah saya selesaikan dengan cara lain.." artinya, beliau mengajarkan bahwa gelar itu, lebih-lebih gelar akademik, terkait dengan tanggungjawab, terutama terkait dengan pola pikir terhadap amanah yang disandangnya.. sulit sekali ternyata saya menguraikan makna tulisan kali ini.. intinya, gelar itu tak sekedar gelar di depan atau di belakang nama, yang digunakan hanya untuk gaya-gayaan, tapi juga beban.. tapi juga bukanlah sebagai alasan untuk tiba-tiba menjadi jaim. dan memang, apapun perilaku penyandangnya, pasti akan dikait-kaitkan dengan hal itu.. misalnya : sudah jadi master itu, tapi kok kelakuannya gitu, kok ga bisa gitu, kok masih gitu .. repot, memang kalau dipikir-pikir tapi itulah, konsekuensi.. begitu lah pokoknya. pokoknya be

tentang counter tulisan

..jadi, ingin sekali bikin tulisan, membahas atau semacam meng counter tulisan-tulisan atau pernyataan-pernyataan egois yang cuma mengemukakan pendapat/ego penulisnya tanpa ada keinginan untuk diskusi lebih lanjut paling banter, ntar membahas tulisan orang lain, trus kabur tanpa penjelasan, sementara kolom komentar yang berbaris-baris berisi tanggapan, sangat teramat jarang sekali ditanggapi saya pikir, penulis macam itu menganggap dirinya dewa, yang pengetahuannya adalah di atas para pembaca, dan yang baca hanya boleh membaca tanpa berhak memberi penilaian dan respon atas tulisannya, kzl.. di sisi lain, saya masih saja merasa cukup bahan untuk sekedar membuat tulisan berisi pertanyaan-pertanyaan yang tak tersampaikan dan tak berbalas itu.. dilematis. yang bikin sebal, kenapa orang-orang itu diberi kemampuan menulis yang baik, paling tidak diksi dan alus pikirnya relatif baik, di luar faktor editornya yang bagus juga, mungkin.. tapi juga, memang, saya tak seberani anak-anak

tentang faedah Apel Pagi

..agak sensitif memang, bahasan kali ini.. di kantor saya, ada apel/upacara pagi yang dilaksanakan setiap senin, di luar peringatan-peringatan nasional yang mengharuskan karyawannya ikut upacara juga, seperti tujuhbelasan... tapi sekarang masih mending, ada masanya dulu, apel dilaksanakan setiap hari, sebelum masuk kerja dan sebelum bubar kerja, rajin sekali.. masalahnya, saya tak menemukan faedah apa-apa, selain satu hal penting: silaturahmi.  salam-salaman dengan karyawan lain, menanyakan kabar dan lain-lain. mungkin masalahny adalah karena saya, sedari jaman sekolah, memang tak begitu menyukai ritual upacara bendera, selalu ada cara saya untuk ngeles dari acara berdiri beberapa menit yang membosankan itu.  Jaman SD, saya pernah tumben-tumbennya ijin me dokter gigi, gara-gara ditugaskan jadi pemimpin upacara. Kali lain, waktu sekolah menengah atas, saya rajin membaktikan diri jadi polisi sekolah, ngatur lalu lintas yang sama sekali tak padat, saat waktunya menaikkan bendera

tentang sepeda merah yang menenangkan

.. ini bukan tentang sepeda saya, tapi tentang buku, atau tepatnya novel grafis, atau lebih tepat lagi, kumpulan cerpen dalam bentuk cerita bergambar, atau mehwa dalam bahasa asli pengarangnya, Kim Dong Hwa.. buku yang masuk dalam rak khusus ini ada dua jilid, yaitu Yahwari dan Bunga-bunga Hollyhock.  Resensi yang lebih bagus mungkin bisa dicari di internet.  Saya masih kesulitan menyusun kalimat untuk membikin resensi buku bagus ini. Pilihan warna-warna dalam sepeda merah ini menyenangkan, terasa menggambarkan benar keadaan desa Yedong dan Setdong yang menjadi latar belakang kisah keseharian penduduk desa dari mata seorang tukang pos yang menggunakan sepeda merah tiap kali bertugas.  Setiap bagian cerita di dalamnya berhasil membuat saya larut, terjerat dan terseret dalam alurnya .. Ceritanya pun berkisar dari kehidupan sehari-hari di pedesaan, tentang orangtua yang jauh dari anaknya yang beranjak ke kota, tentang orang-orang kota yang pemikirannya lebih rumit dibanding  pendu