Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label kantor

Kinerja Buruk

Kinerjaku benar-benar jelek.  Lebih jelek lagi aku bingung memperbaikinya. Mood juga berantakan. Sekedar hadir tanpa ada keinginan untuk berkontribusi lebih baik. Kalau saja menuruti ego dan tagihan sudah tidak ada lagi.  Mungkin aku tak lama lagi mengikuti jejak abah dulu.   Birokrasi sekarang ini benar-benar bikin tambah pusing.   Aku mau jualan aja, tapi ga punya bakat dagang. Apa memang aku ga bisa apa-apa?

kecewa juga

.. jadi, rencana ujian kompetensi (ukom) analis SDM aparatur di bulan Agustus ini gagal.  Entah nyangkut dimana, yang jelas namaku tiada dalam dafatr calon peserta ukom.  Padahal web BKN aku cek nyaris tiap pagi tiap hari semenjak usulan (katanya dikirimkan) .. padahal aku sudah bilang agar menggunakan email dengan domain kantor, pengelola usulan malah pakai gmail.  Dibilang beberapa kali jawabnya tetap, seakan-akan ga bakal ada masalah.  Nyatanya namaku tidak ada. yaudahlah sekali-kali kecewa tak mengapa.  Mungkin memang sementara harus bertahan di kantor ini, yang usulan untuk ke fungsional pun entah disetujui apa tidak, karena toh masa kerja masih ngambang. Sementara untuk pindah keluar masih harus menunggu dua tahun lagi, sabar sabar sabaaaar.. aku mau keluar daerah dulu aja deh #lah

Mendekat Lagi

Setelah satu tahun kerja di kantor yang jaraknya sekitar 27 km dari titik keberangkatan, akhirnya hari rabu kemarin kembali mendekat dengan kota, lumayan jarak menyusut sekitar 20 km, jadi sekarang cuma 7 km saja dari rumah, mau sepedaan tiap hari ke kantor juga aman. Jumat tadi langsung ujicoba ngantor dengan Takka, sepeda lipat yang kadang-kadang saja dibawa jalan, dengan pertimbangan gampang masuk ruangan dan parkir di sana hehe  ya begitulah, semoga lebih baik dan lebih sabar lagi saja di sini.. 

haruskah demikian?

.. kadang ya orang bikin kebijakan itu entah atas dasar apa, mungkin niatnya bagus tapi caranya yang tidak baik. ini gara-gara barusan liat status seorang kawan yang bekerja di sebuah unit kerja, yang sepertinya berencana memberikan apresiasi atas capaian kinerja organisasi di hari ini, di sebuah forum yang dihadiri para kepala kantor dan juga kepala wilayah.. masalahnya adalah, selain memberikan selempang bertuliskan predikat terbaik, juga tersedia selempang merah bertuliskan kinerja terendah.. seumur-umur saat bekerja tak pernah menemukan hal-hal demikian yang entah sudah pernah disosialisasikan apa tidak sebelumnya. aku cuma membayangkan efeknya ke bawahan nantinya, soalnya untuk penilaian kinerja itu perlu proses cukup lama, yang seringkali berkas kelengkapannya diminta mendadak dan terburu-buru. entahlah, apa gara-gara skor kantorku yang setahun ini emang awur-awuran, atau memang sekedar tak suka dengan cara demikian, yang katanya adalah permintaan dari pusat harus demikian. aku c...

Sesederhana Itu

Disnak Kecamatan 1 Diskannak BKD Disbudparpora Tapem Bappeda Damkar Kecamatan 2 ---- Itu instasi-instansi tempat aku bekerja, dan kenapa aku baru sadar sekarang, bahwa aku hanya  bermasalah di kantor saat kepala kantornya menyebalkan. Ternyata kunci kenyamanan bekerjaku sesederhana itu. Jadi kuncinya, smoga dapat pengganti kepala kantor yang lebih bagus deh. Oiya barusan memperpanjang domain blog ini, tak terasa sudah tahun saja. Untung bayarnya cuma 55.000 sahaja hehe

Sistem Yang Membuat Malas

Mungkin, jika sistem kerjaan berjalan dengan baik, aku akan sedikit lebih rajin, tapi bekerja dengan orang yang tujuannya hanyalah uang, uang dan uang jadinya malas.  Lha, buat apa capek-capek mikirin capaian ini itu tapi tak dipedulikan juga, yang dipedulikan cuma uang, uang dan uang. Aku merasa terusik. Ini mirip dengan kejadian beberapa tahun silam, saat komputer kantor melambat merayap, dan tak ada lagi yang bisa dilakukan selain menambah sedikit RAM, walau tak banyak membantu.  Minta duit untuk beli sedikit RAM sama pejabat yang bertanggungjawab untuk itu.  Bukannya ditanya gimana kondisi komputer dan pengaruhnya terhadap kerjaan, yang ada malah sebaris pesan: duit untuk beli RAM yangan dihabisin semua ya . Buset dah, itu anggaran yang sangar terbatas jika pun dimaksimalkan untuk beli peripheral komputer ga akan cukup, malah sempat-sempatnya mikir untuk makan anggaran kantor yang cuma seuprit itu, semoga otakmu melambat kaya komputer yang akhirnya tak banyak terbantu...

kantor yang semakin aneh

.. intinya skarang aku bingung, kok ya masih aja ketemu kantor yang aneh, dan semakin aneh, sudah duitnya dikit, eh masih ada aja manusia-manusia yang doyan pengen makan duit kantor, kan menyebalkan sekali saudara-saudara. anggaran kantor itu ya untuk kantor, bukan untuk perut busukmu, hedeh kesel sekali saya, makin kesel karena ga bisa ngapa-ngapain whahaha  nyaris semua mikirn diri masing-masing, bukannya mikirin sarana kantor yang sekarat, staf yang penghasilan pas-pasan dan sebagian masih aja tega disunat, bajingan bener! belum lagi kordinasi yang carut marut, rencana strategik kantor yang mbu, ironisnya teori yang aku ajarkan di mata kuliah manajemen strategik ya ambyar di kantor sendiri, aku harus gimana lagi euy When all is said and done, w e're not the only ones Who look at life this way t hat's what the old folks say But every time I'd see themm  akes me wish I had a gun If I thought that I was crazy, w ell I guess I'd have more fun Guess I'd have more fun ...

#9 : suka atau tidak suka

.. pagi tadi sarapan di warung, duh.  kebetulan ketemua dua orang tenaga kontrak di kantor sebelah, yang bercerita tentang kebijakan kontrak yang tidak sama antar karyawan, ada yang kontrak cuma 3 bulan, ada yang enam, ada yang sembilan dan ada lagi langsung kontrak setahun. yang jadi masalah, sekilas saya simak, adalah tentang kriteria ataupun indikator ( halagh ) yang digunakan dalam pengkategorian lama kontrak mereka, walau katanya setelah habis kontrak bakal di tinjau lagi untuk nantinya diperpanjang lagi atau dihentikan. satu hal kata mereka, penilaiannya adalah dari hal disiplin, tapi disiplin yang kutangkap cuma dari masalah absensi, tidak dari kualitas kerjaan, soalnya sedikit tau mereka berdua itu kerjanya cukup bagus dan tidak ada masalah.  apalagi setelah saya verifikasi lebih lanjut, ada unsur like and dislike  dari manajemen menegngah terkait kebijakan tersebut, karena unsur manajemen itu yang memberikan rekomendasi akan waktu kontrak. yang bikin saya kesel s...

seperti tempat berawal atau berakhir

judul itu yang tiba terpikirkan, saat mengeja bulan ini, september .. bulan yang entahlah, penuh enigma , dunia ini mau jadi apa, tak jelas.  ok tak usah jauh-jauh dari dimensi dunia, sekitar kantor yang tak seberaapa luas ini saja kok ya terasa blur. . sebenarnya, aku ingin memberi masukan atas kacau balaunya sesuatu yang bernama kordinasi di tempatku kerja skarang, tapi setelah mikir ulang, kok ya rasanya sia-sia juga rasanya, dikasih saran juga ntar ujung-ujungnya dilepehin seperti yang sudah-sudah, akhirnya aku ya diam saja saat diminta saran atas masalah yang sedang terjadi, aku pikir itu permintaan basa-basi sahaja. ya sampai senegatif itu pikiranku skarang. masalahnya tak sekali dua kali, orang-orang disini, minta saran, kala dikasih saran- malah tutup telinga, kan ngajak berantem namanya.. jadi menurutku, daripada aku melampiaskan emosi dan meledak, mending diam dan berusaha tak peduli saja udah, walau itupun sikap yang tak bagus.  sekali lagi, sepertinya aku kudu leb...

virus yang diremehkan

itulah di kantorku, mengesalkan memang.  Satu orang malah ketauan ga begitu percaya akan keberadaan jasad renik bernama virus itu, saat ngobrol tanpa rasa bersalah mengemukakan asumsi-asumsinya, sementara saya eneg dan terus berusaha mengalihkan pembicaraan.  Dia ngoceh gitu sementara ada dua orang yang positif covid dan satu orang lagi diduga juga terinfeksi dari istrinya yang positif. satu orang lagi, beberapa waktu yang lalu, minta saran atas rencananya untuk ngadain pertemuan tatap muka dengan orang-orang dari luar. saya pun kasih saran pake aja ruang yang rada luas di lantai dua, itu pun kalo kepaksa ga bisa pake vidcon.  dan dua kali saya kasih saran, eh tetep aja keukeuh  mau pake ruangan sempit di lantai dasar, dan tetep maksa mau ngadain pertemuan itu.  demi apa, heh? sementara  bigboss? hilih , diem aja, manusia yang suka liat orang wara wiri dan sepertinya ga ikhlas kalo karyawan wfh. maumu apa toh, bos? nunggu ada yang mati dulu baru ngeh? naudz...

tentang keputusan sederhana

konsekuensi dari pola pikirku yang terlalu sederhana adalah sering memutuskan semua persoalan dengan sangat sederhana pula.  antara lain: menghindar saja jika dirasa ada masalah yang tak bisa terpecahkan, alih-alih berusaha mencari jalan keluar yang mungkin lebih baik. tapi kali ini aku benar-benar lelah, setengah dipaksa mengerjakan sesuatu yang di luar perencanaan benar-benar menguji pendirianku kali ini.  sudah dua hari  lebih semenjak jumat, pikiranku blank , kosong, ditambah dengan gempuran masalah-masalah kecil dan mindset  bahwa kalau akhir pekan ya libur. tak ada yang lebih aku pikirkan lagi selain, mencari cara untuk berhenti dari apa yang harusnya aku hadapi dan jalani besok.  aku merasa sedikit dibodohi.  apalagi semua berujung pada satu hal: duit. beh, aku muak bener.

tentang keberanian

jabatan di birokrasi sekarang, aku pikir diciptakan hanya untuk orang-orang pemberani, yang berani mengambil resiko atas pekerjaannya. dan aku- adalah seorang penakut. mungkin pula karena aku merasa tidak kompeten dengan pekerjaan yang aku kira netral, ternyata terselip secara halus, keinginan satu-dua orang yang cuma menginginkan satu hal: uang. edan. mari lihat besok, apakah nyaliku benar-benar lolos dari ujian, untuk berani menyatakan ketakutanku.  terlalu naif memang tidaklah baik. dan aku- memang begitu adanya. maaf.

tentang kordinasi

aku pernah melontarkan pernyataan, bahwa masalah pekerjaan di sektor birokrasi ini bisa diselesaikan dengan memperhatikan dua hal, yaitu komitmen pimpinan dan koordinasi yang baik. lha, pas aku ngomong gitu sama bos, malah diremehkan, yaudah. Itu biar buat ntar bahanku untuk diklat aja #lah Lah, nyatanya gitu, dari pengalaman dan pengamatan kerja selama ini ya gitu.  Ujung-ujungnya dari semua kegiatan ya di kebijakan, kebijakan yang buat ya pimpinan.  Terus kegiatan juga bisa jalan dengan baik kalo koordinasi antar lini bisa berjalan dengan baik pula.  Percaya deh, beberapa unit pemerintahan yang pernah saya datengin karena keberhasilannya dalam pelaksanaan publik ya karena dua hal itu. Mentah sekali memang.  Tanpa teori. Tapi kenyataannya begitu. Asudahlah.

tentang kepemimpinan

..saya selalu meyakini, bahwa kepemimpinan itu adalah mengenai seni dan bakat seseorang, bagaimana pun dipelajari tak akan pernah bisa dilakukan dengan baik.  Kalau ada yang bilang: kan manusia dilahirkan sebagai khalifah di muka bumi ini.  Iya, itu benar, tapi kadar kepemimpinan manusia itu beda-beda, ada yang cuma mampu RT, Desa, Lembaga, dan ada yang mimpin satu negara.  Padahal yang paling susah ya mimpin diri sendiri. Dulu, salah satu unsur tesis saya adalah kemimpinan, terkait dengan kerjaan, walaupun ga sepenuhnya murni neliti tentang  leadership -nya, karena benar kata pembimbing saya, kepemimpinan sulit untuk dinilai secara langsung, lebih-lebih dikuantifikasi.  Sebuah konstruk yang dapat lumayan terukur lewat analisa multivariat, itupun saya selalu menyangsikan validitasnya, lebih-lebih dulu sempat ragu karena yang menjadi objek riset adalah kepala kantor.  Untunglah hasilnya cuku valid dan reliabel. Lah, malah nostalgia soal penelitian hehe. ...

tentang sepeda ngantor

..sekarang palingan jumat doang sepedaan ke kantor, padahal tak begitu jauh juga, cuma sekitar delapan kilo dari rumah ke kantor yang sekarang. tadi pagi nyoba lewat jalur baru, sebenarnya ngga baru juga, cuma biasanya saya liwat situ pas balik pulang, ternyata lebih banyak turunannya kalau berangkat, pantas pas pulang terasa lebih berat mengayuh pedalnya. ..dari rumah sekitar limartus meter, sudaha da sedikit nanjak. terus liwat lampu merah di km 33 menuju jalan raya yang sedikit padat karena barengan yang ngantor dan sekolah juga.  Sehabis jembatan kembar belok kiri, lalu menyusuri aspal sampai di jalan indragiri yang sedikit nanjak.  Sampai bunderan amaco, belok kanan lalu lurus sampai pertigaan KUA yang deket kantor honey itu, belok kiri ke jalan gotong royong, ada sedikit dan macet di pertigaan gotong royong 3, lha mobil-mobil yang rada besar juga liwat jalan sempit yang pas-pasan untuk papasan dua mobil. Lepas jalan sempit itu, nanjak dikit melewati saluran iriga...

tentang orang-orang baru

..baiknya mungkin rehat sejenak sekarang, mata saya kok ya perih, mungkin merah, padahal tak terlalu lama  melototin libre office calc, ngebenerin sedikit data yang mbulet di kantor lama. sekarang sisa ada empat orang dalam ruangan yang dinginnya cukup overdosis sehingga jaket masih lekat di badan, ohiya salah seorang dari empat orang yang saya maksud adalah bapak tua yang entah siapa, jelas bukan karyawan, tapi saya terlalu males untuk nanya-nanya. sementara pagi-pagi tadi sudah kenalan non formal dengan penghuni tempat ini, sementara kemarin sudah lapor sama bos baru, langsung diberi pengarahan ini itu, lalu di kantor lama diberi sedikit petuah, lebih tepatnya peringatan agar apa ya waspada dan hati-hati serta lebih teliti disini. menurutku itu benar adanya, ini sekali lagi, benar-benar hal baru. walaupun tak benar-benar baru sih sebetulnya, yha mbulet.. lalu sudah nyaris 11.30 siang saja, saya sudah lapar saja, wah payah nih kalau terus gini euy * elus-elus perut yang su...