Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label malas

berlari untuk apa?

. ada kawan yang menyempatkan berlari setiap hari sedari entah berapa tahun silam, ada juga kawan yang punya target berlari 100 km per bulan.  awalnya aku mencoba berlari setiap hari, walau biasanya hanya di kisaran 3 km saja.  lama-lama, tentu saja ku yang cukup pemalas ini akhirnya hanya mampu bertahan 'kup rajin' selama kurleb sebulan dan akhirnya tergoda untuk rehat sehari dengan alasan masuk angin campur sakit kepala. aku ambil tengahnya saja lah, target 100 km sebulan tampaknya tak terlalu berat sekarang, setelah menelan beberapa teori tentang berlari dan memperbaiki form berlari dengan cara sesekali lari pakai sendal barefoot.   Tentu saja aku masih pula bersepeda sesekali, seperti hari ini, saat anak-anak sudah menyelesaikan minggu ujiannya, jadinya tak ada yang perlu diantar pagi-pagi hari. anehnya ya, sejak cukup intens berlari, napsu makanku malah bertambah, suka laporan, jadi aja malah naik sekitar 3 kiloan dibanding sebelum rajin pelarian, warbyasa sekali sem...

#33. Malas dan Keberuntungan

Saya menyadari sifat saya yang kurang bagus ini sejak lama sebenarnya, tapi menyadari sebentar untuk kemudian tak mempedulikannya lagi.  Iya saya cukup pemalas untuk banyak hal, terkadang di kemudian hari saya menyesal karena sifat itu saya tidak bisa mendapatkan hal yang diinginkan.  Tapi toh saya pun setelah mikir sejenak penyebabnya, saya jadi maklum sendiri dan lalu menyalahkan diri sendiri. Sepertinya saya seringkali tidak memperdulikan sifat jelek itu karena di sisi saya juga seringkali ditemani satu hal yang bernama keberuntungan. Satu hal yang saya ingat sekarang adalah, waktu tes beasiswa S3, kira-kira di tahun 2009.  waktu itu sudah lulus TPA yang beberapa kali berhasil lulus tanpa perlu belajar keras, karena menurut saya TPA tak perlu dipelajari benar-benar, lebih-lebih bagi yang seneng TTS dan teka-teki lainnya.  Teori saya sih begitu. Saya justru sangat menikmati pas bagian deret angka dan gambar, menurut saya itu semacam puzzle , jadi ya menyenangkan me...

tentang bubin (lagi)

..entah kenapa, hari ini saya males kerja, memalukan, tapi biarlah, saya malas kalau kerja hanya untuk disuruh-suruh, toh saya bukan pesuruh siapa-siapa.. lalu, tak sengaja gugling, dan nemu dengan orang baik yang mengaplot karya-karya lama bubin, dua cerbung, satu serial, satu novelet lengkap berjudul Bayang-bayang , satu cerbung cuma satu episode, bahkan saya tak ingat kalau bubin pernah bikin cerbung KAMI itu, taunya Satu Bandarlampung yang sampai saat ini saya penasaran dimana lagi bisa mendapatkan arsipnya.  Satu lagi, serial emak bilang kami tidak miskin yang cuma ada satu sempalan. Jikalau mau ngecek bolehlah singgah ke blognya Silvia Galikano , yang dulu sepertinya juga pernah jadi proofreader novel Kisah Langit Merah yang sempat akan diberi judul Pena yang Patah.. berawal dari situ pula, saya menemukan blog yang tak sperti biasanya, isinya memang cerita tentang sehari-hari, bebas iklan, blog yang jujur, yang selalu menyenangkan untuk dibaca-baca.. Ohiya, sebelum lu...