Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

tentang sepatu

disclaimer: ini sungguh bukan iklan. saya tak begitu suka dengan sepatu formal, atau yang terbuat dari kulit dan sejenisnya, sampai melihat seorang kawan memakai brodo, seri Signore, lha kok keren, dan lebih-lebih modelnya simpel.  Akhirnya pertama saya beli, Signore warna coklat no. 39 dan ternyata kekecilan, sempet maksa beberapa bulan, akhirnya tak tahan juga. Beberapa bulan kemudian ganti Signore full black, dan tak mau ambil resiko, memutuskan beli yang nomor 41, dan itu beli bekas, sama halnya kondisi Signore brown  tapi kondisinya masih teramat baik.  Sampai sekarang awet saya pakai, terakhir saya pakai jalan kaki sejauh 3 kilometer lebih saat menelusuri jalan Raden Intan di Bandar Lampung, dan tetap terasa nyaman di kaki, padahl solnya tak terlalu tebal, tapi entahlah, tak bikin sakit dan pegel. dan barusan, saya tergoda lagi, melihat seri baru, masih Signore, tapi seri Parang Jati, bedanya di sol yang sedikit lebih tebel, dan ukuran sepatunya lebih besar satu nomor diba

jejak jalan-jalan jauh

rasanya sekarang jalan kemanapun, tak lagi sesemangat dulu, tak lagi pengen eksplore terlalu banyak, mungkin fasenya sudah lewat, mungkin masanya sudah tak sama lagi... benar-benar setengah tak peduli dengan tempat-tempat yang mungkin menurut orang lain bagus dan sangat bagus, sekarang lebih ingin menikmati waktu di rumah, atau sepedaan yang tak terlalu jauh.  malas sekali sekarang menumbuhkan niat untuk bersepeda yang rada lamadan rada jauh euy. kalaupun jalan ke suatu tempat yang rada jauh dari rumah, aktifitas yang menyenangkan adalah menjumpai teman-teman lama, untuk kemudian berkeliling menikmati suasana sekitar dengan sederhana, kemudian istirahat menikmati malam, dimana pun itu. kalau soal makanan, itu sih masih, terutama makanan yang belum pernah dicicipi lidah.  mungkin sebuah perjalanan jauh saat ini, lebih pada mengenali sebuah tempat yang belum pernah didatangi sebelumnya. setelah sampai dan berkeliling sejenak yasudah, tak ingin lebih jauh dari itu.  kecuali suatu te

bila lama tak bersepeda

ya rasanya cukup lama, sekitar dua mingguan lebih, tadi saja memaksa niat untuk kembali bersepeda, dua kali dan dua sepeda.  awalnya sedikit kagok dan malas melewati tanjakan yang tak seberapa tingginya, apalagi sepeda A-Pro merah itu rada kagok digowes, mungkin karena stemnya tak sesuai ukurannya. mungkin, nantilah mencari ukuran yang pas. total dari dua sepeda itu, mungkin cuma sekitar 7 km-an saja, lebih sedikit mungkin.  ingin kembali membawanya ke kantor, tapi bagaimana mengantar istri ke kantornya? mungkin lebih baik mencoba di hari jum'at saja. walau pulangnya bakal malesin, panas bo. ada lagi wacana untuk sepedaan rada jauh lagi, mau di propinsi ini tapi yaitulah, panasnya kalau menjelang siang itu yang bikin mwales.  entahlah kapan lagi sepedaan yang rada jauhan dikit.  apalagi sadelnya lady red itu jauh dari break in . btw, si bungsu juga perlu sepeda juga toh, hedeh. aku egois sekali juga sih ya.