dipikir-pikir, pikiranku sepertinya lebih sering fokus pada orang lain, apa yg orang lain ucapkan, apa yg orang lain perbuat, terutama hal-hal yang tidak baik, hal-hal yang negatif. Saat-saat gini malah teringat masa-masa SMP ( jadi teringat karena mendadak seorang teman memasukkan dalam grup whatsapp es-em-pe, yang setelah saya masuk, nyatanya yang aku kenal cuma tiga orang: satu temen deket yang sesekali ketemu, satu sepupu dan satunya lagi yang memasukkan ke grup, sisanya tiada yg kukenal ). Masa dimana aku tidak peduli dengan orang lain, aku pedulinya cuma soal keseharian, selalu berusaha (dan nyatanya memang selalu) tepat waktu ke sekolah, yang jaraknya cuma beberapa ratus meter saja dari rumah. Kawan dekat juga sedikit, mungkin banyak yang kenal gara-gara abah ngajar di sekolah yang sama. Tapi aku benar-benar tak peduli. Yang aku pedulikan cuma koleksi bacaan di perpustakaan yang rajin disambangi, sambil sesekali melirik penjaga perpustakaan yang menurutk...