Seseorang yang mengambil hak milik orang lain saya anggap maling, dan itu adalah diri saya sendiri, sewaktu sekolah tingkat menengah atas dulu. Lokasi sekolah waktu itu jauh dari rumah, sehingga mengharuskan kos di rumah penduduk sekitar kampus sekolah, waktu itu saya dengan beberapa kawan menyewa tiga kamar yang tidak terpisah dari rumah induk pemiliknya. Ritme makan pun mengikuti aliran kiriman dari orangtua setiap bulannya. Hingga pada suatu waktu, saya salah perhitungan dalam mengelola keuangan bulanan yang teramat pas-pasan, akibatnya harus super berhemat, hingga budget untuk menu makan malam cuma cukup untuk membeli sebungkus mie instan. Mie instan saja tanpa apa-apa, tak lebih hanyalah bermakna sebagai pengganjal perut yang teramat fana, cuma bisa bertahan beberapa jam. Perut yang kelaparan ditambah kurang kreatifnya dalam berpikir, mengakibatkan saya menunggu malam tiba dan saat seluruh keluarga ibu kos terlelap, diam-diam dan sangat pelan saya berjingkat-jingkat ke dapur