Masih panas tentu, atau malah semakin panas? Entahlah. Minggu kemarin saya ke rumah orangtua, di Sungai Lakum, itu nama desa kelahiran, sepuluh kilometer dari Banjarmasin. Jalan rayanya itu, baru saya sadari terlalu lebar, sehingga menyusahkan sekali untuk menyeberang, rasanya tak ada pengendara motor ataupun mobil yang mau jalan pelan kecuali pas mau mau belok memutar. dan terlalu panas, nyaris tak ada pohon pelindung di kanan kiri jalan, apalagi bagian tengah jalan yang dicor semen tinggi-tinggi, makin bikin susah parkir badan sebelum menyeberang ke ruas jalan sesudahnya. Mungkin kira-kira lebar jalan itu sepuluh meter, atau lebih?
Sepeda langka terlihat, kecuali pas hari minggu pagi, lumayan banyak yang 'mengeluarkan' sepedanya untuk merayapi jalan yang nyaris lurus dan datar, saya pun tergoda minjem sepeda sepupu, untuk dikayuh cuma sekitar sepuluh kilo saja berhubung pedalnya (=tinjakan kata mama saya) rusak. Sebelumnya iseng inspeksi ke beberapa toko sepeda di sekitar Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura. Harganya mehel bro ! Dan banyak yang tak sesuai speknya dengan harganya, dan tampaknya empunya toko rata-rata tak begitu peduli dengan spek jualannya, yang penting keluaran terbaru atau sesuai budget pembelinya, beres.
Kamis lalu, saya juga rendezvous ke Mandiangin, itu hutan pendidikan kampus saya dahulu, ya alhamdulillah beberapa bagian masih hijau, walau pas naik ke atas, pelan-pelan naik motor, kelihatan beberapa bagian yang cuma dilapisi ilalang. Sementara nanjak di antara jalan yang rusak berat, berpapasan dengan anak-anak yang lagi ngikutin BCR, bakti calon rimbawan itu semacam pengenalan kampus lapang buat mahasiswa baru. Sayangnya tak terlihat lagi kalung dari kayu yang berhiaskan tempelan uang logam ratusan jaman dulu, yang salah satu sisinya bertuliskan hutan untuk rakyat, kalau tak salah, iya itu uang langka sekarang sepertinya.
Lalu, ya demikian lah, masih mikir mau memperbaiki rumah yang lama tak terjamah, biar nyaman lagi, banyak hancur disana sini euy kalo lama tak ditinggalin, tikus merajalela, dan ah pohon rambutan smaping rumah sudah menjelang matang. Asik !
Komentar
Posting Komentar