Langsung ke konten utama

Cuti Yang Menyenangkan Tapi Harus Berakhir Pula

Sebenarnya ya ngga kemana-mana juga, lebih banyak di rumah, cuma sebentar keluar kota terus malah keinget lebih nyaman tidur di rumah dibanding jalan-jalan.

Bonus sih, hape SE andalan rusak, dan pas liat e-commerce sekarang hape berbasis IOS kok ya cukup naik harganya, mungkin gara-gara aturan IMEI yang diperketat. Jadinya banyak iphone bekas yang tak bisa digunakan, kalaupun bisa digunakan paling mentok cuma bisa pakai smartfren.

Barusan iseng sore tadi keliling toko-toko hape di kota kecil ini, dan beneran hape bekas ex international gitu, rata-rata bermasalah di jaringan, lalu buat apa sih, ya kecuali cuma pakai wifi saja, kalau gitu sih mending pakai ipod sih ya.

Sementara yang resmi garansi ibox beda harganya sekarang 1 juta lebih, itupun jadi terbatas stoknya, hedeh.

Ini tadi judulnya ngomongin cuti kenapa malah ngomongin iphone sih ya, besok senin lagi, tapi aku terlanjur malas kerja lagi, gimana ini.

Komentar

  1. belakangan merasa iPhone itu jd mainstream si. yang ga iPhone ga masuk dalam geng krn ga bisa pakai fitur air drop, beda waktu jaman masi pakai iPhone 5

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya ga lah, aku suka ios karena layar, batre, keamanan dan simpelnya aja kok, lagian yg nganggap pake ios semata2 karena circle mungkin itu geng iphone baru kali ya, entahlah. lah hapeku jadul kui, dan aku suka karena fungsi utamanya, bukan karena fungsi sosialnya hihi

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti

jejak bubin Lantang

jika ditanya salah satu kota yang ingin saya datengin sejak berpuluh tahun yang lalu, jawaban saya pastilah: Bandar Lampung.  Tentu karena nama-nama sudut kota itu lekat di otak saya, gara-gara karya bubin Lantang itulah. dan saya, akhirnya menjejakkan kaki juga di tanah impian itu.  Sengaja dari penginepan, naik gojeg ke Jl. Manggis.  Itu kalo di serial Anak-anak Mama Alin adalah lokasi rumahnya Wulansari- ceweknya 'Ra. Sedangkan di novel Bila, itu adalah jalan tempat kediamannya Puji- ceweknya Fay. di Bila, malah jelas dibilangin nomer rumahnya: empatbelas, ya persis nomer rumah saya dulu di kampung.  Melihat plang nama jalan Manggis saja saya senang tak terkira.   Apalagi habis itu menemukan rumah bernomor 14.  Dan saya baru tau kalo itu rumah pegawai perusahaan kereta api.  Rumah tua memang, persis seperti yang digambarin di buku. Belum cukup senang saya, saat berjalan ke arah barat, ternyata ujung jalan bermuara ke Pasir Gintung! Tempat legendaris yang digambarkan sebaga