Langsung ke konten utama

tentang minggu ini

..ada beberapa yang tercatat di kepala saya hari ini

bahwa, pertama, pekerjaan baru ini lama-lama menarik juga, kelakuan orang-orang di dalam ruangan yang cukup sempit ini ajaib-ajaib dan malah membuat saya penasaran bagaimana mereka di masa besok.  Diam-diam saya penasaran terobsesi untuk sekalian jadi kepala unit disini, biar paling tidak, sedikit masalah yang ada disini bisa lebih baik.  Cuma ingin begitu, kasian juga meliat ada yang mungkin merasa terabaikan dengan hak-haknya

kedua, saya sesekali masih kok mengintip sosial media, tapi menahan diri untuk berkomentar apalagi posting sesuatu, kecuali di twitter barusan dan kemarin, posting yang tak begitu perlu juga sih. Mungkin juga bakal posting sesuatu di facebook hari ini

ketiga, akhir-akhir ini kembali menikmati aktifitas membaca, tepatnya, lebih banyak membaca novel, walau lebih banyak membaca ulang.  Kemudian membaca koran yang terasa menyenangkan, karena di ruangan setiap hari ada lima koran yang berbeda yang bisa dinikmati.  Baca koran di kertas, bagaimanapun beda dengan baca onlen.

keempat, saya kepikiran untuk belajar ngomong lebih baik lagi di forum, bukan apa-apa, terkadang menyebalkan juga, ide di ujung lidah yang tak bisa disemburkan.  Tapi sementara ini, mungkin memang lebih banyak membaca situasi dulu lah sebelum ngomong.

Itu saja, mungkin nanti saya edit lagi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti

jejak bubin Lantang

jika ditanya salah satu kota yang ingin saya datengin sejak berpuluh tahun yang lalu, jawaban saya pastilah: Bandar Lampung.  Tentu karena nama-nama sudut kota itu lekat di otak saya, gara-gara karya bubin Lantang itulah. dan saya, akhirnya menjejakkan kaki juga di tanah impian itu.  Sengaja dari penginepan, naik gojeg ke Jl. Manggis.  Itu kalo di serial Anak-anak Mama Alin adalah lokasi rumahnya Wulansari- ceweknya 'Ra. Sedangkan di novel Bila, itu adalah jalan tempat kediamannya Puji- ceweknya Fay. di Bila, malah jelas dibilangin nomer rumahnya: empatbelas, ya persis nomer rumah saya dulu di kampung.  Melihat plang nama jalan Manggis saja saya senang tak terkira.   Apalagi habis itu menemukan rumah bernomor 14.  Dan saya baru tau kalo itu rumah pegawai perusahaan kereta api.  Rumah tua memang, persis seperti yang digambarin di buku. Belum cukup senang saya, saat berjalan ke arah barat, ternyata ujung jalan bermuara ke Pasir Gintung! Tempat legendaris yang digambarkan sebaga