sangat sedikit saya pikir, ada manusia yang sabarnya melebihi batas logika, salahsatunya adalah perempuan saya, yang biasa saya panggil neng, kadang saya sebut honey, di beberapa sisi sangat bertolak belakang dengan saya:
dengan kucing, saya suka sayang, dia selalu nyaris mau nendang
dengan durian, saya sumringah, dia mau muntah
waktu sekolah dia sering juara kelas, nilai saya rada memelas
saya suka terbahak-bahak dengan lelucon yang menurutnya nggak ada lucu-lucunya
dan banyak hal-hal lain yang seperti utara dan selatan,
tapi yang paling menguntungkan bagi saya
adalah sifat sabarannya menghadapi saya yang suka emosian
ibarat saya api dia adalah air, berhasil bikin sejuk hidup saya bertahun-tahun
kadang yang bikin saya heran, di saat saya sudah jatuh dan nyaris menyerah pada suatu titik, dia satu-satunya yang bisa meyakinkan kalau kaki saya mampu bangkit, berdiri, melangkah dan berlari lagi, keyakinannya jauh melampaui bahkan keyakinan saya akan diri saya sendiri..
dengan kucing, saya suka sayang, dia selalu nyaris mau nendang
dengan durian, saya sumringah, dia mau muntah
waktu sekolah dia sering juara kelas, nilai saya rada memelas
saya suka terbahak-bahak dengan lelucon yang menurutnya nggak ada lucu-lucunya
dan banyak hal-hal lain yang seperti utara dan selatan,
tapi yang paling menguntungkan bagi saya
adalah sifat sabarannya menghadapi saya yang suka emosian
ibarat saya api dia adalah air, berhasil bikin sejuk hidup saya bertahun-tahun
kadang yang bikin saya heran, di saat saya sudah jatuh dan nyaris menyerah pada suatu titik, dia satu-satunya yang bisa meyakinkan kalau kaki saya mampu bangkit, berdiri, melangkah dan berlari lagi, keyakinannya jauh melampaui bahkan keyakinan saya akan diri saya sendiri..
Komentar
Posting Komentar