Langsung ke konten utama

Postingan

artikulasi dan intonasi

 aku belum tertidur ternyata, mungkin akibat dikasih sogokan kopi sama mahasiswa yang ujian skripsi tadi siang, tapiaku tak ingin membahas mahasiswa dan skripsinya yang bikin puyeng aku itu.. aku tiba-tiba saja teringat akan pentingnya belajar menjaga intonasi dan artikulasi saat berucap, atau dalam bentuk lain menjaga kalimat yang diketik saat mengirimkan pesan. salah ucap, salah tulis, berujung salah penafsiran.  hal-hal yang sebenarnya terang benderang dan jelas malah menjadi blur dan gelap gulita. bicaraku memang sering terlalu cepat, intonasi berantakan. begitu juga saat mengetik kalimat seringkali dilakukan secara spontan (uhuy!) aku sekarang belajar untuk mereduksi itu. kadang lelah juga kalau selalu dipandang negatif di khalayak walaupun pada akhirnya aku tak terlampau peduli dengan penilaian orang lain.  memang bisa gitu, menjaga artikulasi dan intonasi, heh?
Postingan terbaru

kamu sendiri kambingnya

.. aku akhirnya belajar bahwa jika ada kesalahan atau masalah terkait apapun, itu tak bukan karena ulah pelakunya sendiri, terlepas bagaimana sebab akibat dan prosesnya.. misal masalah saat kuliah, tak sesuai target waktu, itu bukan masalah dosen, bukan masalah sistem di kampus, bukan masalah apapun selain karena diri sendiri yang belum bisa mensiasatinya..: lebih tepatnya:akibat malas mengamati dan mempelajari bugs  yang menyebabkan masalah muncul.. kembali teringat kutipan kalimat sakti bubin LantanG bahwa: hidup harus disiasati .. masalah selalu akan muncul di sepanjang perjalanan hidup, tinggal bagaimana manusia berusaha mencari cara untuk merasakannya, memecahkannya, menenggelamkannya atau sekali-kali melupakannya.. tak usah rajin mencari-cari scapegoat , karena kambingnya kamu sendiri!

panas!

 literally: panas! panas di kampungku sekarang parah, nyelekit kaya nusuk kulit. ini parah sekali sih, rasanya baru tahun ini, baru kali ini ngerasain panasnya matahari sampai bikin nyeri gini. apa ozone bener-bener sudah bocor, lalu apakabar yang masih seneng nebangin pohon semau-maunya itu? bedebah memang. rusak nih iklim mikro. tar pas makin panas, kekeringan diana-mana, ribut giliran hujan ga henti-henti trus banjir dimana-mana. ribut juga manusia yang ngerusak, dia sendiri yang ngedumel, bjngn

renungan di hari buruh

.. aku hanya berusaha konsisten berlari & bersepeda, lelah membuat hal-hal yang berseliweran di otakku sedikit terabaikan, fokusnya hanya pada kaki yang terasa berat, pegal sebelum akhirnya terbiasa, walau pontang panting mengatur napas selama waktu bergerak.. sekarang berusaha lagi menggunakan celana yang agak panjang, berusaha memantaskan diri saat menampakkan diri di luar rumah, untuk hal ini semoga saja bisa terus dijaga apalagi? selain keinginan yang membara di bawah lapisan pikiran terdalam yang ingin keluar dari sistem, menimbang-nimbang perihal pensiun dini.  biarlah berusaha fokus mengajar sahaja, banyak bonus waktu lowong lagi pasti untuk bergerak dengan sepeda dan berlari di jalan ataupun alam raya. terus terang sistem di pekerjaan sekarang sering membuatku bersalah juga, duh sudah sejauh ini baru terpikirkan untuk berubah haluan.  mikirku memang sangat lambat sampai tiba-tiba tahun ini usia sudah setengah abad. semoga kian hari kian tenang. aku hanya ingin meni...

Trust Issue

Pemerintah saat ini ya, gimana bisa dipercaya kalo bikin kebijakan lebih banyak menyebalkannya.  Bikin aturan untuk bikin senang penguasa saja, amnesia kalau mereka naik karena dipilih orang yang mempercayakan suaranya ada mereka. Legislatif, eksekutif, judikatif sama semua.  Teori-teori pemerintahan amblas semua.  Hukum jadi dijadikan permainan. Sekarang kekerasan pula dijadikan pembenaran untuk menunjukkan power.  Picik sekali. Masyarakat yang mengkritik malah dibilang anjing.  Media yang mengkritik diancam dengan potongan tubuh binatang.  Apa mereka justru mau menunjukkan kelakuannya yang seperti babi dan tikus? Aku jadi skeptis dengan tempatku bekerja.  Rasanya ingin melangkah keluar saja dari lingkaran hitam ini. dari tingkatan atas sampai bawah-- larinya ke politik tai kucing semua.

Apa harus?

Kejadian akhir-akhir ini, di negara ini, benar-benar menguras emosi.  Kebijakan yang semau-maunya, entah atas dasar apa.  Brutal. Pemerintah, yang diharapkan sebagai penjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, malah semakin menunjukkan sikap untuk tak layak dipercaya. Akupun akhirnya jadi ngaca. Dan malu. Haruskah aku mundur dan menikmati hidup dari sisi lain saja.  Politik di negeri ini melelahkan.  Mending bebas berkeliaran, bebas dari aturan yang entah dibikin untuk apa.

Template

Saat mengecek berkas acara, aku menyadari sesuatu, bahwa aku baru benar-benar bisa bekerja kalau ada memiliki template.   Sebenarnya hal ini sudah aku ketahui sejak lama, tapi baru benar-benar ngeh  kalau itu namanya template *mbulet* Semisal saat sekolah, aku tak bisa mengerjakan soal matematika hanya berdasarkan rumus.  Aku harus tahu contoh riil yang bisa aku pelajari.  Mempelajari prosesnya dari A sampai Z. Begitupun saat membuat apapun. Rasanya jauh lebih mudah kalau ada contoh yang bisa diikuti. Mungkin, lain dari kelakuanku itu: kurang kreatif . Begitulah