Syukurnya, di samping kelakuan saya yang suka random, ga jelas dan sering meledak-ledak ini, di sepanjang hidup saya, selalu ketemu kawan yang bisa menetralkan saya..
Saat sekolah dasar, saya punya teman sebangku bernama Sayuti, pemberani walaupun punya sakit. Tak pernah komplen atas kelakuan saya. Juga punya kawan bernama Antung yang seringkali membagi jajannya karena saya lebih sering tak punya uang untuk dibawa ke sekolah.
Kala SMP saya punya kawan bernama Haspan, yang ternyata setelah lulus saya baru nyadar kalau dia adalah sepupu saya hehe. Tak pernah juga protes dengan kelakuan saya yang suka ngobrol saat pelajaran berlangsung. Malah dengan senang hati mewujudkan imajinasi saya dalam bentuk gambar, biasanya pakai cat air, kebetulan dia hebat dalam menggambar.
Pas Snakma, saya akrab dengan Iris. Teman yang selalu memaklumi segala kelakuan saya juga. Tak pernah marah sekalipun. Juga tentu tak pernah punya konflik apapun sepanjang sekolah. Saya yang terkadang bersumbu pendek diimbangi dengan tenangnya dirinya.
Saat kuliah S, saya punya temen satu kos, juga satu angkatan, Yadi, yang tak pernah merecoki apapun ucapan dan kelakuan saya. Malah kalau di kos tidak cuma satu, ada tiga kawan yang akrab sekali. Ayu & Mawar yang duanya, saya semena-mena memberi nama panggilan yang sangat tidak cowok itu, toh mereka tidak protes, dan tak pernah juga ada masalah sedikit pun selama satu kos. Stok sabar mereka sungguh unlimited.
Tatkala S2 di Surabaya, saya punya temen ikrib cah Tulungagung bernama Agus, yang cuma menatap saya heran saat saya memberikan ide dan komentar yang rada ajaib. Tapi ya lempeng aja orangnya. Serius tapi santai, dan terus begitu sampai lulus. Juga tak pernah ada masalah, sama sekali.
Lalu ketika meneruskan kuliah di Jogja, saya berkawan karib dengan mas Atmojo, teman satu setengah angkatan. Juga dengan Abdi tentu saja. Dua-duanya juga, selain punya stok sabar berlimpah, adalah guru kehidupan bagi saya. Tentu saja saya selaku murid sampai sekarang susah meniru bahkan sedikit sifat mereka itu.
Di kantor, beberapa kali pindah kantor, pun selalu begitu, selalu ada penetral hidup saya di kerjaan.
Terakhir, penyeimbang saya sedari kenal dan deket dengannya, adalah honey. Yang syukurnya terus bisa ngerti kelakuan saya. Mungkin pernah ada kesal selama jadi kawan hidup saya semenjak 1992, tapi selalu saja, dia adalah air es bagi bara api saya. Semoga selalu begitu.
Salfok sama yang namanya Iris. Jadi inget lagunya goo goo dolls :D
BalasHapusbtw, soal penetral dan penenang ini kok say asepakat sekali. entah kenapa semesat baik sekali mengirimkan orang-orang penetral dan penenang untuk orang berzodiak petasan :D
bentar, zodiak petasan itu semacam scorpio atau aries, kah? #lah haha
Hapustapi yaitulah, selalu ada orang-orang yg sepertinya pola pikirnya lempeng amat gitu sih ya