Langsung ke konten utama

#9 'bout happiness

Saya milih nomor judul yang bakal saya tulis ini menggunakan random dot org, biar adil, entah keadilan untuk siapa.  Kali ini, tulisan yang harusnya besok tapi saya tak sabar dan sedang ingin menulis, malah ketemu angka sembilan, tentang kebahagiaan.  Simpel tapi ruwet, saya juga tak begitu paham maunya yang bikin daftar, ini bahagia macam gimana. Oh, versi saya.

Simpel sih: cukup duit, lebih banyak lebih bagus haha.  Jadi bisa ngapa-ngapain lebih banyak, lebih bebas, lebih bisa ngasih orang lain.  Masalahnya saya selalu dan masih saja malas untuk mencari banyak uang.  Untungnya juga selalu ada saat diperlukan, bahasa lainnya berkecukupan.

Tapi benar, saya bahagia kalau punya duit banyak dan cukup. Lebih-lebih kala waktunya bayar uang sekolah anak-anak.  Rasanya lega sekali kalau sudah tercukupi.  Itulah materi.  Selain itu ya lebih sederhana: sehat semua dan terus bisa tertawa dan senang-senang.  Mungkin itu sebabnya saya suka FTV dan MacGyver, soalnya selalu hepi ending.

Tapi kalau ditanya soal arti bahagia akhir-akhir ini, saya makin menikmati di rumah, apalagi ada program work from home, itu menyenangkan.  Bisa nonton MacGyver di tipi, makan makanan enak, minum air putih sambil sesekali minuman jeruk.  Membaca ulang buku-buku yang tentu saja fiksi, sesekali saja buku teori.  Rasanya akhir-akhir bahagia saja menenangkan diri di rumah trus bikin-bikin sesuatu, apa saja. Walau lagi-lagi banyak malasnya haha

Jadi mungkin itu, sederhana sekali, bahagia bagiku ya bisa menikmati waktu sedari bangun pagi sampai nanti kembali tidur lagi tanpa ada masalah yang berarti.

Ya bener juga kata entah siapa: bahwa bahagia itu seringkali kudu diciptakan, dan tak perlu dicari-cari karena toh adanya dalam diri sendiri. Ckckck bijak sekali saya ini.

/

di bawah ini foto brownies perdana, saya campurin pisang, eh enak juga, keinginan entah sejak kapan pengen bikin bronis baru kesampaian, ternyata cukup mudah bikinnya, soalnya ga perlu pake soda kue dan ragi sgala, simpel wes hehe




Komentar

  1. Setuju sama kesimpulannya. Bisa menikmati waktu tanpa permasalahan yang berarti. Btw, saya jadi pingin juga pake random dot org.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ga pake lg, skarang pake purposive aja, males akhirnya random pake org hahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti