liat daftar itu kmaren, untuk nulis dalam bahasa Inggris oh jelas saya tidak mampu melakukannya dengan baik. tapi apakah saya ikut menuliskan 31 hal yang rasanya dulu pernah juga saya lakukan, mungkin. liat saja besok, dan kalaupun saya lakukan, mungkin secara acak, tidak berurutan seperti daftar di atas.
oh dulu itu sih ikutan #misi21, yang mana melakukan hal-hal baru dalam 21 hari. yang sekarang ini lebih pada pengakuan, pada cerita, pada memori, kebanyakan pada hal-hal lampau. entahlah.
liat besok, deh.
barusan jalan-jalan ke beberapa blog orang, dan masih saja tak mau menerima kenyataan kalau ada beberapa pemilik blog yang suka memoderasi komentar yang masuk, itu pertama. yang kedua adalah feed yang tidak diset full. Bertahun-tahun masih saja saya mempermasalahkan hal itu, padahal ya terserah empunya blog toh, mau diapain juga itu haknya. Begitu selalu, akhirnya diri saya mengingatkan diri sendiri pada akhirnya.
tapi ya gimana lagi, skarang jamannya sosial media, yang mana respon akan hadir dalam hitungan detik begitu dirimu posting sesuatu. dan entah kapan, sosmed dijuluki microblogging, beh semena-mena ya kalau bikin definisi atas sesuatu.
sudahlah, batre sisa 13%, batre hape sisa 9%, tapi mau tidur juga belum begitu pengen pada akhirnya, sementara acara tipi isinya masih ulangan-ulangan, yaudah nonton netflix aja deh, nyari-nyari serial atau dokumenter yang rada menarik, tadi barusan sih nonton Evil Genius. Karena sudah penasaran maka gugling mencari tau tentang kasus perampokan yang rada aneh itu.
eh, batre tau-tau sisa 10%, malah barusan gugling kesana kemari dan menyadari banyak hal yang berubah, dan banyak pula hal yang sejatinya tetap begitu-begitu saja, kalaupun berubah, sedikit adanya..
biasanya orang memoderasi komentar karena alasan spam atau komentar yang tidak sesuai konteks. sementara untuk blog feed yang ngga full, bisa jadi karena untuk drive traffik ke blognya daripada konten dibaca dari feed reader.
BalasHapusalasan ttg komentar itu saya sebenernya bisa nerima, kok. cuma sayanya aja yg rada gimana gitu haha trus soal blog feed, terkait traffic, eh masih kah penting traffic di kala blog adalah hal yang minoritas skarang ini?
Hapus1) Apakah ini tentang blog saya yang memang tidak pernah diutak-atik template dari sononya? 😔
BalasHapus2) Untuk social media lainnya memang dirasa lebih praktis sih, tapi kok rasanya memancing untuk selalu update, bahkan tanpa pertimbangan panjang. Bisa menyuburkan FOMO juga.
3) Tantangan menulis itu selalu menarik, tapi lembaran diari aja kosong tuh tahun ini 😅
@silvya
Hapus1) bukan, ga ada masalah dg blogmu sih
2) nah, ya tp tentu ga semua orang terpancing utk FOMO
3) masih apdet toh itu, gpp jg kok ini sebenernya keisengan hakiki, tak ada pengharusan hehe
Hakhakhak
BalasHapushayah
HapusFeed diset full itu gimana maksudnya, Om? *pertanyaan volos dari orang yang pilih template blog karena warnanya dan ga ngerti fungsinya wkwkwk
BalasHapusya gmana ya, jd kalo ga diset full nongolnya di feed cuma sebagian doang, satu paragraf deh palingan, kalo defaultnya biasanya errr.. lupa :))
Hapus