Langsung ke konten utama

#21 'bout love

sepagi ini, malah pengen posting lagi, klik random.org malah dapet nomer 21: write about love ceunah. duh euy, malu saya #lah

baiklah, yang pertama, itu adalah nama teratas di daftar nama nomor kontak di handphone saya, tentu saja dengan awalan huruf a biar posisinya paling atas: a love- itu nama untuk nomer telpon istri saya tentu saja hihi perempuan yang dulu saya kejar dan pertahankan dan LDR bertahun-tahun.  Surat-suratan selama kurang lebih delapan tahun sehingga menghasilkan tiga kotak sepatu yang penuh dengan cerita bersambung yang masih saya simpan sampai saat ini.

Jadi, apa itu cinta? Selain menyenangkan saat dekat dirinya dan semoga sebaliknya.  Sederhana sekali sih menurutku. Ini khusus orang-orang yang begitu dekat dengan kehidupanku karena telah menjadi bagian dari hidupku.  Dan tentu saja juga produk kami berdua berupa anak-anak. Rasanya apa saja harus dilakukan biar mereka senang, walau terkadang ada kalanya bikin sedikit kesal tapi toh tak juga lama dan seringkali juga menghasilkan sesal.

Ada yang berkata bahwa cinta tanpa syarat, ah tentu saja tidak.  Cinta itu bagiku tentu punya syarat yaitu saling satu sama lain, kadang saing ingin menunjukkan satu lebih dari yang lain padahal tentu saja harusnya balans.  Ada plus minus, ada kutub utara dan selatan, saling tarik menarik, yin dan yang, ada keseimbangan dan tentu itu harus dua arah.   Jikalau cuma satu arah menurutku belum sampai pada hakikat cinta, itu sih cuma kagum atau malah delusi.  Cinta maknanya jauh dari sekedar suka. 

Definisi yang baru saya rumuskan di atas tentang cinta itu keren juga ya haha. Ya gitu deh.


Komentar

  1. Saya pun penganut cinta itu memang bersyarat. Wong jatuh cinta aja ga bisa sama sembarang orang kan. Artinya pasti ada sesuatu pada orang itu yang bikin jatuh cinta. thus, bersyarat. Tetapi, walau bersyarat, bukan berarti tidak indah. *tsah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti