Langsung ke konten utama

biarlah orang berkomentar kalau harusnya begitu tapi kan..

banyak yang tidak tahu kenyataannya gimana, atau gimana kalau kita berada di posisi orang lain itu.

gini-- oke deh ini hedeh kembali ke masalah virus itu lagi-- banyak yang menyarankan orang-orang untuk di rumah saja, baik-- kita yang cukup uang, mungkin tak mengapa untuk jaga diri di rumah tidak kemana-mana, duit kita cukup untuk persediaan makanan dan lain lain.  Pernah ga kepikiran, orang-orang yang di jalan itu, tak mungkin cuma untuk iseng atau bersenang-senang, sebagian mungkin demi mencari uang, untuk hidup.  Tak semua beruntung seperti kita euy.  Kalaupun menyarankan orang lain untuk tinggal, ada ngga kompensasi, atau jalan keluar, atau solusi gitu untuk mereka biar bisa hidup di rumah (itu juga kalau punya rumah) tapi mereka juga punya sesuatu untuk dimakan.

Itu satu, belum lagi, aku lihat yang banyak berkomentar, adalah orang kota, kebanyakan di kota, kebayang ngga di desa, atau di tempat yang tiada sinyal tau atau peduli dengan apa yang mereka ocehin?  social distancing?  Seperti di tulisan terdahulu, di desa atau di daerah yang jauh dari keramaian, jangankan orang-orang, rumah pun berjauhan.

Lalu, nah ini, tentang mudik, itu istilahmua, atau pulang kampung, tau ngga motivasi orang-orang pulang kampung untuk apa? Di kota yang mulai menyepi, cari duit dari mana dan di mana? Atau kebayang ngga orang-orang yang berjauhan dari keluarga, yang mengkhawatirkan keluarganya di tempat yang jauh.  Bukannya itu makna dari mangan-ora-mangan-yang-penting-kumpul.

Makin sebel kalau yang berkomentar tak usah mudik itu, adalah orang-orang yang tenang di rumah bersama seluruh anggota keluarganya. Ya enak aja situ ngomong gitu.  Coba elu kepisah-pisah sama anggota keluarga satu sama yang lainnya, bakal sama ndak komentarnya.

Berdoa saja semoga anggota keluarga yang pulang sehat walafiat.  Setelah ketemu dan ngumpul lagi mah, mau di dalem rumah berapa lama pun pasti bakal dijabanin, kan khawatirnya sudah ilang karena yang dipikirin sudah deket.

Aku pikir, paling tidak usaha untuk mencegah, usaha preventif sama-sama dilakukan, sebelum berserah pada penentu takdir.

Mungkin yang aku tuliskan ini rada anti mainstream dan bikin sebal sebagian orang saat ini.  Tapi mau bagaimana lagi, itu kenyataannya, negara ini beda dengan negara lain yang sama-sama lagi sibuk dengan sumber penyakit yang sama.  Saya cuma bisa berdoa lagi semoga kian hari bisa diminimalisir, bisa sama-sama menjaga diri, dan ada aja sesuatu yang memusnahkannya.

Misalkan hari ini ada berita erupsi Merapi (lagi), siapa tau debu bawaannya itu malah memusnahkan sumber penyakit yang ada di Jogja dan sekitarnya. Intinya saya selalu yakin kalau ujian itu diberikan sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing manusia.

Walaupun, aku menghargai pikiran dan keyakinan masing-masing manusia, toh itu tak bisa dipaksakan kan.  Kecuali himbauan, demi kebaikan bersama.

Haish, ngomong apa aku ini. Udahlah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa ...

Review Sepatu Brodo Active Krakatau

Bikin review singkat gini, gara-gara sejak rilis awal Agustus tadi, sampai sekarang belum ada yang ngebahas tentang produk sepatu lari lokal ini. Heran.   Bahkan produsennya sendiri ga ada bikin reviewnya sama-sekali.  Makin heran. Karena aku ga bisa bikin vlog, padahal maunya gitu kaya orang-orang;  Maka bikin review singkat di sini aja deh. Aku termasuk penggemar produk sepatu dari Brodo.  Dulunya suka sama produk sepatu kulitnya, terutama seri Signore.  Sepatunya rapi, sederhana dan nyaman dipakai.  Tapi seri terakhirnya terasa kurang menyenangkan, kulitnya tak sebagus produk awalnya.  Beda dan kurang pas di kaki. Sampai akhirnya membeli Brodo seri Active. Active Sprint namanya. Full black.  Bagus ini, dipakai sehari-hari, untuk jalan bahkan untuk lari pun cukup nyaman. Lalu saat mulai menyukai olahraga lari, membeli seri Active Inizio. Ini lebih nyaman daripada Sprint.  Menariknya juga nyaman dipakai untuk sehari-hari, jalan kaki maupun l...

berlari untuk apa?

. ada kawan yang menyempatkan berlari setiap hari sedari entah berapa tahun silam, ada juga kawan yang punya target berlari 100 km per bulan.  awalnya aku mencoba berlari setiap hari, walau biasanya hanya di kisaran 3 km saja.  lama-lama, tentu saja ku yang cukup pemalas ini akhirnya hanya mampu bertahan 'kup rajin' selama kurleb sebulan dan akhirnya tergoda untuk rehat sehari dengan alasan masuk angin campur sakit kepala. aku ambil tengahnya saja lah, target 100 km sebulan tampaknya tak terlalu berat sekarang, setelah menelan beberapa teori tentang berlari dan memperbaiki form berlari dengan cara sesekali lari pakai sendal barefoot.   Tentu saja aku masih pula bersepeda sesekali, seperti hari ini, saat anak-anak sudah menyelesaikan minggu ujiannya, jadinya tak ada yang perlu diantar pagi-pagi hari. anehnya ya, sejak cukup intens berlari, napsu makanku malah bertambah, suka laporan, jadi aja malah naik sekitar 3 kiloan dibanding sebelum rajin pelarian, warbyasa sekali sem...