Langsung ke konten utama

tentang 1998-2019

21 tahun adalah rentang waktu yang lama, banyak yang berubah: pengetahuan, keterbukaan, keberanian.

tahun 1998, saya masih mahasiswa tahun kelima- yang belum tahu lulusnya kapan, sementara pengetahuan terbatas, baik referensi mata kuliah, ataupun referensi atas berita-berita di media yang sangat ketat.  Apalagi tahun-tahun sebelum presiden waktu itu turun, semua berita isinya selalu yang manis-manis.  Nyaris tak tahu ada apa di balik semua peristiwa yang terjadi di sudut-sudut negeri sendiri.

Informasi paling cepat mungkin hanya bisa didapatkan dari televisi, yang sekali lagi isinya selalu yang manis dan baik.  Penonton mengkonsumsi produk yang sudah melalui QC lumayan ketat.  Kebenaran di baliknya entahlah.

sekarang, 21 tahun kemudian. Orang-orang tua di gedung Yoni dan kerabatnya, mungkin berpendapat, masih bisa semaunya berperilaku seperti di duapuluh tahun yang lalu.  Memanfaatkan kekuasaan di atas segalanya. Menganggap bisa mengendalikan dunia dengan cangkemnya.

Men, sekarang semuanya nyaris transparan, kebenaran jelas terlihat, walau berusaha ditutup-tutupi.  Apalagi semua yang berbau kebusukan, banyak yang sudah muntah dan tak lagi mau pura-pura tak melihatnya.  Anak-anak sekarang jauh lebih luas pengetahuannya dan lebih pintar dari segala hal.

Kalau ada bergerak melawan, dan hari ini pelajar, bukan lagi para mahasiswa, itu artinya benar-benar ada yang salah.  Ada cermin yang harus benar-benar dicermati.  Ada napas busuk yang harus diendus sendiri.  Tak usah lagi menutup mata, menyumpal kuping dan melumpuhkan otak & pikir sendiri.

Melihat aksi mereka di televisi, jujur saya menjadi malu dan ingin rasanya melakukan demo dan protes terhadap diri sendiri, yang langsung ataupun tidak menjadi bagian dari lingkarang setan itu.

Doa saya, smoga semuanya aman. Semua pihak, terutama yang lebih tua, bisa lebih membuka wawasan, minimal membaca dikit lah.

..

Sehabis menuliskan ini, entah kenapa saya ingin merutuk dan berkata kasar sekasar-kasarnya.
KPRT!

Komentar

  1. Aku bacanya KDRT, padahal KPRT :|
    (komen apa ini)

    BalasHapus
  2. Saya 1998 kelas 4 SD, dan diajakin oleh paklik saya yang gondrong itu "nonton panser dan pawai pulisi dan tentara" di sekitaran Bunderan UGM dan Jl. Cik Di Tiro. Btw, sekarang ada tambahan "www" di awal laman ini, dan platformnya pindah yak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah maapkeun baru mbalesi komenmu mz. mbuh knp nama komentatore jd unknown.. sudah lama pake hosting gratisan di blogspot ki, self hosted di wordpress lama2 ribet karena kudu bikin bek ap. dan tak pake awalan www jg bisa kok..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti