Langsung ke konten utama

tentang Dwi Hartanto

mendadak, beberapa waktu terakhir ribut-ribut soal mahasiswa program doktor di Delft itu..

saya justru, anehnya, memandang dari sisi lain.. karena pernyataannya sebelumnya terkait dengan senjata dan lain lain, yang sepertinya bersifat classified, bagaimana seandainya sebenernya dia tak berbohong, tapi dipaksa untuk berbohong,

demi apa? entahlah..

yang jelas agak janggal, menurut saya...

tapi, kalaupun mas Dwi itu benar-benar melakukan pengakuan atas kebohongannya, toh nyatanya dia benar-benar mahasiswa S3 di luar negeri, apalah kapasitas saya menilai orang yang beda institusi dan beda disiplin ilmu..


jadi ya beginilah, mau sok-sokan bikin teori konspirasi, tapi nanggung beudh XD

Komentar

  1. ... Apa-apaan ini Om, tulisannya nanggung sekali dan nggak ada penjelasan kenapa menurut Om dia "terpaksa/dipaksa" berbohong :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.. itulah masalah saya, sering kesulitan dalam elaborasi ide sendiri, pikirkan sendiri aja deh kelanjutan konspirasinya #lah

      Hapus
  2. Bahwa dia qualified sebagai mahasiswa S3 sampai hampir defense itu benar adanya dan secara akademik mestinya tidak diragukan lagi karena S2-nya toh dari Delft juga. Secara psikologis entahlah. Cuma ya kebohongannya itu menunjukkan integritas yang dipertanyakan. Kalau cuma kebohongan project sih mungkin dia menyembunyikan classified info, tapi bohong soal kontes itu buat apa? gampang diklarifikasi. Soal diminta jadi WN Belanda? Soal diundang BJ Habibie? He's gone too far. Gak lebih dari bluffing. Kalau mau narik mundur lagi, sejak di kampus Akprind beliau sudah pernah terlibat kasus fraud juga. Sebagai ilmuwan sih harusnya tahu tanggung jawab moral untuk hal sekecil apapun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah kalimat terakhir njenengan itu saya setuju, masalahe utk hal2 lain di luar itu saya benar-benar ndak ngerti, karena ndak liat buktinya, makanya sejauh itu saya hanya bisa menduga-duga sahaja sebagaimana saya tulis di paragraf empat & liam di atas. demikianlah :)

      Hapus
  3. Let's gone by be gone....soalnya kasusnya juga hanya peralihan semata dari kasus kasus besar yang melilit negri ini....bayangkan sampai detik ini kasus bayangan selalu muncul tiap kali kasus e-KTP mencuat....permainan politik sekarang aneh��

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa ...

Review Sepatu Brodo Active Krakatau

Bikin review singkat gini, gara-gara sejak rilis awal Agustus tadi, sampai sekarang belum ada yang ngebahas tentang produk sepatu lari lokal ini. Heran.   Bahkan produsennya sendiri ga ada bikin reviewnya sama-sekali.  Makin heran. Karena aku ga bisa bikin vlog, padahal maunya gitu kaya orang-orang;  Maka bikin review singkat di sini aja deh. Aku termasuk penggemar produk sepatu dari Brodo.  Dulunya suka sama produk sepatu kulitnya, terutama seri Signore.  Sepatunya rapi, sederhana dan nyaman dipakai.  Tapi seri terakhirnya terasa kurang menyenangkan, kulitnya tak sebagus produk awalnya.  Beda dan kurang pas di kaki. Sampai akhirnya membeli Brodo seri Active. Active Sprint namanya. Full black.  Bagus ini, dipakai sehari-hari, untuk jalan bahkan untuk lari pun cukup nyaman. Lalu saat mulai menyukai olahraga lari, membeli seri Active Inizio. Ini lebih nyaman daripada Sprint.  Menariknya juga nyaman dipakai untuk sehari-hari, jalan kaki maupun l...

berlari untuk apa?

. ada kawan yang menyempatkan berlari setiap hari sedari entah berapa tahun silam, ada juga kawan yang punya target berlari 100 km per bulan.  awalnya aku mencoba berlari setiap hari, walau biasanya hanya di kisaran 3 km saja.  lama-lama, tentu saja ku yang cukup pemalas ini akhirnya hanya mampu bertahan 'kup rajin' selama kurleb sebulan dan akhirnya tergoda untuk rehat sehari dengan alasan masuk angin campur sakit kepala. aku ambil tengahnya saja lah, target 100 km sebulan tampaknya tak terlalu berat sekarang, setelah menelan beberapa teori tentang berlari dan memperbaiki form berlari dengan cara sesekali lari pakai sendal barefoot.   Tentu saja aku masih pula bersepeda sesekali, seperti hari ini, saat anak-anak sudah menyelesaikan minggu ujiannya, jadinya tak ada yang perlu diantar pagi-pagi hari. anehnya ya, sejak cukup intens berlari, napsu makanku malah bertambah, suka laporan, jadi aja malah naik sekitar 3 kiloan dibanding sebelum rajin pelarian, warbyasa sekali sem...