Langsung ke konten utama

Hari ke 10 : Gelato & Kebun Roti

Seharian ini rasanya tidak produktif sekali.  Kebanyakan tidur, sedikit membaca & kurang ngapa-ngapain.  Mari salahin hidung yang masih pilek dan kepala yang tumben-tumbennya nyut-nyutan.

akhirnya pagi-pagi bikin mie rebus plus telor dua biji, lumayan lah, tapi kepala ko ya masih awet terasa beratnya.  Sampai sore masih begitu.

Sehabis isya, saya ingat satu hal: sudah semingguan ini saya ga ada sepedaan.  Akhirnya ngeluarin sepeda, lalu beranjak ke utara, menujuuu kedai gelato lagi ehehe

Ada informasi kalo ada kedai gelato di sekitar jalan yang padahal sering saya lewati saat menuju kampus.  Saya juga baru ngeh kalo nama jalannya adalah bougenville.  Ngertinya Jl. Agro yang ruas jalannya sehabis jalan itu.

Nama kedai yang saya coba kali ini adalah @conogelateria, bagian lain yang bikin penasaran adalah produk @kebunroti yang katanya adalah roti artisan dengan biang ragi bikinan sendiri.  Jadi inget novel/film Madre.


Interior kedainya keren ya?

Gelatonya sedikit mahal sih, 15 rebu satu scoopnya, kalo rotinya 13 rebu satu potongnya, enak sih rotinya.  Jadi aja nongkrong sekitar satu jam sendirian disitu.  Lumayan lah pulangnya agak ringan kepala rasanya.

jadi begitu saja misi hari ini, sederhana dan menyenangkan.  Oh iya, ini penampakan sepotong roti & gelatonya:


Yang tak patut ditiru adalah, sepedaan saya kali ini sungguh tidak safety sama sekali.  Tanpa helm, tanpa lampu, tanpa windbreaker pula.  Jangan ditiru pokoknya kalo ada niat sepedaan malam-malam, ya? 

Komentar

  1. Ini kayaknya Jogja lagi panas apa gimana? XD Jajanannya gelato teruus... Btw itu rotinya kok mirip pizza? #eh

    BalasHapus
    Balasan
    1. pas lg pengen dan pas lewat hehe, iya rotinya emang dibentuk kayak pizza

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa ...

Review Sepatu Brodo Active Krakatau

Bikin review singkat gini, gara-gara sejak rilis awal Agustus tadi, sampai sekarang belum ada yang ngebahas tentang produk sepatu lari lokal ini. Heran.   Bahkan produsennya sendiri ga ada bikin reviewnya sama-sekali.  Makin heran. Karena aku ga bisa bikin vlog, padahal maunya gitu kaya orang-orang;  Maka bikin review singkat di sini aja deh. Aku termasuk penggemar produk sepatu dari Brodo.  Dulunya suka sama produk sepatu kulitnya, terutama seri Signore.  Sepatunya rapi, sederhana dan nyaman dipakai.  Tapi seri terakhirnya terasa kurang menyenangkan, kulitnya tak sebagus produk awalnya.  Beda dan kurang pas di kaki. Sampai akhirnya membeli Brodo seri Active. Active Sprint namanya. Full black.  Bagus ini, dipakai sehari-hari, untuk jalan bahkan untuk lari pun cukup nyaman. Lalu saat mulai menyukai olahraga lari, membeli seri Active Inizio. Ini lebih nyaman daripada Sprint.  Menariknya juga nyaman dipakai untuk sehari-hari, jalan kaki maupun l...

berlari untuk apa?

. ada kawan yang menyempatkan berlari setiap hari sedari entah berapa tahun silam, ada juga kawan yang punya target berlari 100 km per bulan.  awalnya aku mencoba berlari setiap hari, walau biasanya hanya di kisaran 3 km saja.  lama-lama, tentu saja ku yang cukup pemalas ini akhirnya hanya mampu bertahan 'kup rajin' selama kurleb sebulan dan akhirnya tergoda untuk rehat sehari dengan alasan masuk angin campur sakit kepala. aku ambil tengahnya saja lah, target 100 km sebulan tampaknya tak terlalu berat sekarang, setelah menelan beberapa teori tentang berlari dan memperbaiki form berlari dengan cara sesekali lari pakai sendal barefoot.   Tentu saja aku masih pula bersepeda sesekali, seperti hari ini, saat anak-anak sudah menyelesaikan minggu ujiannya, jadinya tak ada yang perlu diantar pagi-pagi hari. anehnya ya, sejak cukup intens berlari, napsu makanku malah bertambah, suka laporan, jadi aja malah naik sekitar 3 kiloan dibanding sebelum rajin pelarian, warbyasa sekali sem...