Langsung ke konten utama

tentang seseorang

Mas Wahyu namanya, usianya mungkin sekitar 4-5 tahun di atas saya, tapi wajahnya, gimana ya seperti memancarkan semangat positif saja saat lama-lama ngobrol dengannya.  Saya ketemu tak sengaja, saat duduk memasang sepatu di area kampus.  Tak lama setelah menyapanya, kami tiba-tiba saja terlibat percakapan yang menyenangkan.  Sebenarnya tepatnya saya yang dengan senang hati mendengarkan cerita-ceritanya.

Dua kalimat yang saya ingat, saat pertama ketemu beliau:

  1. Sayang ya mas kalo waktu kita ngadep Allah terbuang dan sia-sia
  2. Allah itu ada mas, dan selalu membantu kita kalau kita dekat dengannya.

Saya rasanya dikasih bachagi telat di uluhati, saat beliau dengan dengan tenangnya bilang gitu sebelum akhirnya bercerita tentang hidupnya.

Hipotesis saya (halagh)bahwa masih banyak orang baik dan jujur di muka bumi ini, semakin diyakinkan dengan dipertemukannya saya dengan beliau.

Hidup saya yang saya pikir rada jungkir balik sungguh tak ada apa-apanya dibandingkan kisah hidupnya.  Tapi sungguh, melihat keikhlasannya menjalani hidup, dengan banyak ataupun sedikit harta, dan hanya berpegangan pada garisan dari-Nya, itu sungguh luar biasa.

Dan usahanya yang selalu ingin bersih dalam pekerjaan, tidak mau memakan hak orang lain, tapi di sisi lai juga menghargai apapun sikap orang lain, yang penting dia tetap pada prinsipnya untuk hidup jujur dan amanah.

Saya selalu saja, senang menceritakan oran-orang keren seperti beliau.  Orang yang menjalani hidup dengan sikap, dengan keyakinan bahwa hidup ini akan baik-baik saja jika kita juga berlaku baik pada hidup itu sendiri, dan tentu mensyukuri apa yang ada, bukan hanya bisa bermimpi tapi lupa diri.

Mungkin, suatu saat akan saya tulis lebih detil tentang kisah hidup beliau, entah dalam bentuk apa. 

Komentar

  1. Iya, menyenangkan ya dipertemukan dengan orang-orang yang sangat positif. Bikin hidup jadi pengen lebih baik lagi. Nungguin cerita lengkapnya, Mas...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mudah2an ya tar sempet ditulis dan saya msh inget detilnya ya :)

      Hapus
  2. Mas Wahyu ini dosennya ya? Keren!

    BalasHapus
  3. Baca judulnya aku pikir ini sontrek AADC yang pertama...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti