Langsung ke konten utama

#KoeiSSenin Kereta

Rasanya lama tak bikin kuis, jadinya kepengen bikin kuis lagi, lebih-lebih barusan saya menang kuis je #pamer

Jadi saya punya satu buku, yang katanya bentar lagi dijadiin film, sampulnya kaya di bawah ini:



Kalau misalnya kepengen, cukup kasih komentar.  Kereta api mana favoritmu? dan kenapa?

Komentar terbaik akan saya kasih itu buku.  Sederhana sekali bukan? Begitulah.  Jadi silakan.

Komentar

  1. Favoritku kereta shinkansen di Jepang. =)))

    Eh itu bukan kereta api ya? Hmmm... kereta Argo Sindoro deh. Kemarin pas ke Pekalongan naik itu dan surprisingly menyenangkan. Ada bantal dan selimut terus jajanannya ada D'Cost. :)))

    Terus kemarin naik kereta ke Bandung. Setelah itu jadi pengen bisa lebih banyak traveling menggunakan kereta karena menyenangkan. Udah, bukunya buat aku ajaaaaaaaaa~

    BalasHapus
  2. argo lawu... kereta kenangan masa LDR. kalo pas lagi punya duit sih. kalo pas ngirit ya senja utama aja hahaha.

    BalasHapus
  3. Bukan favorit sih, tapi ada kenangannya: Tawang Jaya. Dulu sampe mblokek mblokek naik itu, apalagi pas kuliah macam bokek sepanjang tahun. Masih jamannya nggak dapet tiket duduk, tidur ngolong, di jalan semena-mena (ya itu gak cuma di Tawang jaya aja sih). Emak saya bahkan pernah nyuruh saya nuker tiket Senja Utama (yang udah tak beli) jadi Tawang Jaya. Sampe sekarang nggak ngerti kenapa. Iya sih lebih murah, tapi kan. tapi kan...

    BalasHapus
  4. sancaka om. karena tujuan jogja. #halag

    BalasHapus
  5. kereta argo lawu, saksi bisu aku dan kamu :)

    BalasHapus
  6. Kereta Penataran, kereta ekonomi jurusan Surabaya-Malang. Cuma sekali naik pulang-pergi. Udah itu aja deh. :D

    BalasHapus
  7. Logawa om. Kereta jaman perjuangan. Harga tiket 22.000, punya duit cuman 23.000 :))) kenangan banget dah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

tentang Nuran, penulis yang mencoba bengal namun gagal

..."Aku pake topi bergambar macan.."  Demikian isi pesan pendek yang masuk ke telepon genggam jadul saya. Waktu itu adalah acara meet and greet Pidi Baiq di Togamas Gejayan. Akhirnya saya bisa bertemu & bersalaman dengan blogger yang -maaf- baru-baru saja saya kenal waktu itu namun langsung membuat terpikat dengan tulisan-tulisannya. Apalagi beberapa tulisannya menguak lugas berbagai sisi Guns n' Roses, band rock n' roll peringkat satu dalam hidup saya. Itulah Nuran, pemuda bertubuh sehat jebolan Tegalboto. Belakangan saya baru nyadar kalau saya berkenalan dengan wartawan majalah musik ternama. Pantas saja tulisan-tulisannya beralur rapi, batin saya. Beberapa jeda kemudian, saya sempat nengok kontrakannya di Condongcatur. Kenalan dengan peliharaanya yang bertitel Oz. Berkesempatan melihat-lihat sebagian koleksi bacaannya yang.. tampaknya terlalu berat untuk otak saya. Ohiya, waktu itu seorang Nuran masih berstatus maha