Langsung ke konten utama
Generalisasi atas dasar kurangnya ilmu seringkali saya lakukan atas sesuatu.   Semua berdasarkan pandangan yang amat sempit, pengalaman yang sedikit dan kapasitas otak yang cuma sekelumit.

Awalnya saya ingin menulis tentang itu, bagaimana pandangan seseorang akan keadaan dan orang-orang di sekitarnya, misalnya saya yang selalu beranggapan bahwa tak ada satu pun manusia yang bodoh  di atas dunia ini.  Karena itu cuma masalah sudut pandang saja, seseorang yang nilai sekolahnya di bawah rata-rata misalnya, itu cuma masalah kemampuan akademik, dan dalam beberapa mata pelajaran saja.  Di sisi lain pasti ada titik cerdasnya dia, yang justru tak dimiliki oleh mata yang menilainya.

Contoh sederhana, waktu kecil, saya punya kawan, tak punya kemampuan berbicara, mungkin tak bisa mendengar dengan jelas juga, dan tidak sekolah.  Tapi, kalo soal menggambar, bagus luar biasa.   Jadi saja, saya sering minta gambarin pesawat dengannya.

Kecerdasan seseorang cuma masalah sudut pandang.  Itu baru satu hal, belum lagi masalah-masalah lain terkait perilaku manusia.

Apalagi, lingkup perkenalan atau semacam lingkaran kalau di gugel, setiap orang sangat terbatas, pengetahuan? apalagi,  pengalaman dan perjalanan? lebih-lebih itu.  Bagaimana bisa saya menggeneralisasi perilaku manusia satu negara.  Wong saya ndak bisa ngukur nilai-nilai penduduk Jogja walau hidup bertahun-tahun disitu.

Manusia benar-benar replika puncak gunung es, yang muncul cuma beberapa mili di atas permukaan laut.  Belum ada satu pun metode yang pasti untuk menggalinya, sampai sekarang.   Underlying object, kata salah seorang dosen saya.  Hanya berdasarkan panca indera manusia, semua dipersepsikan, secara sangat terbatas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

tentang Nuran, penulis yang mencoba bengal namun gagal

..."Aku pake topi bergambar macan.."  Demikian isi pesan pendek yang masuk ke telepon genggam jadul saya. Waktu itu adalah acara meet and greet Pidi Baiq di Togamas Gejayan. Akhirnya saya bisa bertemu & bersalaman dengan blogger yang -maaf- baru-baru saja saya kenal waktu itu namun langsung membuat terpikat dengan tulisan-tulisannya. Apalagi beberapa tulisannya menguak lugas berbagai sisi Guns n' Roses, band rock n' roll peringkat satu dalam hidup saya. Itulah Nuran, pemuda bertubuh sehat jebolan Tegalboto. Belakangan saya baru nyadar kalau saya berkenalan dengan wartawan majalah musik ternama. Pantas saja tulisan-tulisannya beralur rapi, batin saya. Beberapa jeda kemudian, saya sempat nengok kontrakannya di Condongcatur. Kenalan dengan peliharaanya yang bertitel Oz. Berkesempatan melihat-lihat sebagian koleksi bacaannya yang.. tampaknya terlalu berat untuk otak saya. Ohiya, waktu itu seorang Nuran masih berstatus maha