Mendengar kata lampu bohlam, ingatan saya langsung putar balik ke jaman saya masih sekolah dasar, itu sudah puluhan tahun yang lalu, kalau kamu mau tahu. Saat dimana kampungku belum dimasuki listrik, tempat rumah kakekku pun demikian, padahal cuma sepuluh kilometer jaraknya dari ibukota propinsi, keren ya ?
Tapi kai, sebutan untuk kakekku, tak ada aliran listrik bukan berarti tak ada lampu listrik di rumah, walau isinya bukanlah filamen listrik, tapi dimodifikasi beliau menjadi lampu minyak tanah yang secara de jure adalah bohlam.
Caranya nyaris sama dengan postingan prima tentang vas bunga dari bohlam. Langkah-langkahnya kurang lebih sama, cuma isinya bukan air, tapi minyak tanah, lalu dikasih sumbu dari kain bekas, sementara tutup dari bagian atas bohlam yang terbuka adalah potongan tube odol bekas.
Dulu, saya terkagum-kagum dengan kreativitas kai saya itu, senang melihat rumah yang walaupun tanpa listrik tapi tetap ada nyala dari bohlam yang secara de facto adalah lampu minyak tanah, yang keren :)
[Bonus : gambar transformasi bohlam bekas menjadi lampu minyak tanah. Soal gambar yang tak rata dan keterangan bertuliskan tangan apa adanya itu, harap maklum sajalah :D ]
* digambar di atas HVS 70 gr dengan spidol gede dan discan, lalu diedit seadanya dengan microsoft picture editor.
Tapi kai, sebutan untuk kakekku, tak ada aliran listrik bukan berarti tak ada lampu listrik di rumah, walau isinya bukanlah filamen listrik, tapi dimodifikasi beliau menjadi lampu minyak tanah yang secara de jure adalah bohlam.
Caranya nyaris sama dengan postingan prima tentang vas bunga dari bohlam. Langkah-langkahnya kurang lebih sama, cuma isinya bukan air, tapi minyak tanah, lalu dikasih sumbu dari kain bekas, sementara tutup dari bagian atas bohlam yang terbuka adalah potongan tube odol bekas.
Dulu, saya terkagum-kagum dengan kreativitas kai saya itu, senang melihat rumah yang walaupun tanpa listrik tapi tetap ada nyala dari bohlam yang secara de facto adalah lampu minyak tanah, yang keren :)
[Bonus : gambar transformasi bohlam bekas menjadi lampu minyak tanah. Soal gambar yang tak rata dan keterangan bertuliskan tangan apa adanya itu, harap maklum sajalah :D ]
* digambar di atas HVS 70 gr dengan spidol gede dan discan, lalu diedit seadanya dengan microsoft picture editor.
itu pastu tube odol jaman dahulu yang dari aluminium ya Om, kalau odol jaman sekarang kan tubenya plastik. kebakar pasti.,,
BalasHapusiya, kan bikinnya pas dulu,
Hapuskalo ga ada tube odol, diganti potongan seng jg bisa :)
Ini idenya keren. Nanti ditaruhnya digantung di tembok ya oom? Unik sekali.. :)
BalasHapusDicoba ah kapan-kapan. Kalau anak-anak udah agak gede... :D
ga usah nunggu gede euy :D
HapusBisa jadi alternatif nih, kalo mati lampu dan ingin cari suasana romantis :) kalau belakang rumah ada empang, trus difasilitasi meja makan kecil buat dinner, dikasih penerangan dari lampu bohlam ini, sempurna..*sementara mengkhayal dulu:D
BalasHapuslhoh malah idenya tambah bagus ini :)
Hapusgambarin pah!!! *menghantui di mana-mana*
BalasHapushedeh. - -"
Hapuskreatif, sampe digambar!!
BalasHapussaya cuma niru yg komen di atas tuh :D
HapusWow idenya keren. tapi, apa nggak nggampang pecah itu bohlam kan ada apinya gitu. Hehehe... salam kenal.
BalasHapus