Indonesia kalah main sepakbola melawan Uzbekistan, beberapa orang bilang itu dicurangin wasit. Anehnya aku hanya merasa datar saja, apa karena merasa pernah sering dicurangin juga dalam hidup? Dalam kerjaan tepatnya.
Negeri ini juga tak jujur-jujur amat dalam sistem kompetisi sepakbolanya, terlalu aneh. Banyak aset bagus di mana-mana,malah memilih untuk naturalisasi yang instan. Sedari dari dulu entahlah bagaimana, kekurangan bibit pemain olahraga bagus kah negeri ini?
Lalu, pikiran terpicu dan terganggu oleh menteri yang korupsi, pelayanan oknum pajak yang menyebalkan. Kenapa segala fasilitasi dan aturan seakan mempermudah orang-orang di level atas dan lingkarannya, tapi menyulitkan manusia tingkat biasa?
Kenapa masih saja pengkastaan dalam segala hal?
Kalau saja tak terpikirkan sisa tagihan dan punya usaha yang cukup bagus, rasanya sudah saatnya pensiun dini. Sistem yang ada lama-lama terasa makin menyebalkan.
Beberapa orang yang aku kenalmalah terang-terangan menjadi penjilat dengan caranya masing-masing, mmenghamba pada penguasa seakan-akan hal biasa.
Lelah sekali.
Komentar
Posting Komentar