tes narkoba, obat pilek, dan keputusan yang entahlah

.. jadi, jumat kemarin rencananya tes kesehatan, tes kejiwaan, dan tes narkoba, dalam rangka melengkapi persyaratan assesment jabatan, walau kemungkinan terpilih cuma 0,99 persen, tapi probability tetaplah peluang, bukan?

di rumah sakit nyaris seharian muter-muter naik turun tangga, karena admin di lt 2.  tes jasmani juga sempat drama karena kudu nyari dokter yang tanda tangan di surat keterangan sehat.

tes kejiwaan tak ada masalah, karena ini adalah kali ketiga melakukannya, ditanya-tanya tentang urusan kedekatan dengan penguasa yang tentu saja aku tak punya, dan kemudian tentang konsekuensi jika tak dipilih, dan jawabku.. namanya juga konsekuensi ya harus diterima itu.

nah urusan tes narkoba jadi persoalan, gara-gara kamis sore tak tahan lagi dengan pilek yang menyerang hidung seharian, akhirnya memutuskan untuk menelan satu tablen obat flu.  ternyata kata orang lab, kandungan obat flu itu nanti bisa terdeteksi sebagai salah satu zat adiktif.

memang sih ternyata ada kandungan ctm dan epidhrine, jadi tes narkoba ditunda 4 hari lagi katanya biar hasil tesnya baik, artinya besok senin kudu kesana lagi setor urin. baiklah, smoga tidak ada lagi pilek yang mengganggu

mungkin gara-gara ruang kelas pelatihan yang dingin ber-ac (walau kata teman yang lain itu terasa panas), ah sensor dingin mereka error rupanya, saya yang tak terbiasa pakai ac justru tersiksa, mungkin juga akibat kamar pelatihan yang nyala kipas angin semalaman memutar-mutar debu yang bikin alergi..

sementara tugas-tugas pelatihan belum maksimal disentuh, smoga minggu depan bisa kelar semua, soalnyaa kalau malam tiba atau pas pulang ke rumah maunya tidur saja melupakan kejadian seharian..

ya smoga saja besok kembali rajin dan mood, ini barusan menyelesaikan form daftar riwayat hidup, bukannya nerusin tugas malah posting di sini sih ya hehe