.. ternyata usaha deactive akun-akun sosial media, ya namanya juga labil, paling nanti aktif lagi entah kapan.. sungguh kalimat yang bikin de ja vu.
paling tidak itu yang terhitung setelah melihat kisah-kisah lama tentang deactive sosial media di postingan-postingan di blog ini, walau sebenarnya tak begitu ngaruh juga karena sosmed-an juga cuma sesekali, tak ada FOMO juga, coba dicek:
twitter: paling sering cuma untuk ngejawab kuis harian berjudul KATLA yang seringkali bikin kesel itu, lalu sesekali melihat tab replies yang isinya cuma mention dari @dosengila yang pamer keberhasilannya menjawab soal Katla hari itu, atau sesekali ada like dari @elmanohara saat saya berhasil ataupun gagal menjawab soal Katla.
Sesekali melihat trending topik yang selalu isinya dipenuhi oleh iklan, bermacam iklan, seakan-akan orang-orang berlomba-lomba menggunakan hashtag biar tampil di urutan paling atas, sehingga topik utama aslinya malah tenggelam. mengesalkan memang
facebook: paling awal saya buka akhir-akhir ini adalah tab memories, yang berisikan status-status di masa lampau di hari yang sama, entah kenapa menyenangkan melihat-lihat kalimat-kalimat yang dicetuskan di masa-masa silam itu. Setelahnya ya cuma melihat-lihat apdetan kawan, paling sering muncul paling atas sih status mas Adi Wijaya yang menyenangkan, nyaris tiap hari ceritanya tentang sepedaan saja di sekujur wilayah Jogja, hidupnya menyenangkan sungguh.
instagram: akhir-akhir ini begitu malas malah apdet postingan di situ, entah kenapa seperti kehabisan ide, palingan cuma apdet story sahaja, itu juga seringkali setelah dicek ulang dan tak pantas lalu dihapus lagi. Sepertinya lebih seru memperhatikan story orang-orang yang kebanyakan bercerita tentang sepedaan, kerjaan, makan, kucing atau malah tentang vokalis band.
sementara, akun kompasiana pun sekarang lebih banyak nganggur, lebih sering dianggurin, belum ada yang menarik lagi, atau tak ada ide yang pas untuk diceritakan di sana.
lalu apa? yaudah sesekali nulis di sini lagi saja lah.de
Komentar
Posting Komentar