Langsung ke konten utama

telah bulan Juni.

 ya, tiba-tiba sudah di pertengahan tahun saja. Juni yang kadang-kadang hujan sekarang, tapi pas sedang panas-panasnya tetap saja siang berkisar di 32-34 derajat celcius: membakar!

syukurnya rasanya hari-hari berjalan cukup damai, di luar masalah pekerjaan yang tak habis-habisnya dan selalu berhasil membulatkan doa untuk pindah kerja saja, semoga terkabulkan.  Aku capek ngamuk-ngamuk saat tak sejalan dengan atasan di kantor euy, inginnya tenang-tenang saja menikmati alur kerja.

minggu depan sudah mulai masuk pelatihan (lagi), dan cukup excited dan mudah-mudahan menyenangkan, dan belum apa-apa otak sudah sibuk memikirkan tema untuk proyek perubahan yang akan digarap nanti.

oh, aku juga tak sabar menunggu sabtu ini, karena akhirnya dipercaya kampus untuk jadi penguji skripsi mahasiswa, walau masih bingung dengan pesan ketua jurusan bahwa materi skripsi yang akan diuji baru akan diserahkan minimal H-3.  Selalu bingung dengan kata minimum-maksimum, kira-kira itu artinya apa, apa besok harus aku tagih lagi- tak sabar amat sih ya haha.

lalu, ada satu pikiran yang mengusik minggu-minggu terakhir ini, pikiran yang ingin diri menjadi lebih baik lagi, jauh lebih baik dari hari kemarin, terutama menyangkut bagian akhir dari dasa darma pramuka: suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

sesederhana itu saja.

Komentar

  1. yang terakhir ya Ampun. sangat menjelaskan apa yang kuinginkan.. aku sudah capek marah-marah lalu kuingin bertobat lalu kumarah-marah lagi. gitu aja terus kapan sucinya huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya euy, emosian itu melelahkan sangat, tar pas capek mau brenti marah2 malah ada aja pemicunya utk kembali esmosy hedeh

      Ya smoga saja nanti insap beneran dah

      -warm-

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti

jejak bubin Lantang

jika ditanya salah satu kota yang ingin saya datengin sejak berpuluh tahun yang lalu, jawaban saya pastilah: Bandar Lampung.  Tentu karena nama-nama sudut kota itu lekat di otak saya, gara-gara karya bubin Lantang itulah. dan saya, akhirnya menjejakkan kaki juga di tanah impian itu.  Sengaja dari penginepan, naik gojeg ke Jl. Manggis.  Itu kalo di serial Anak-anak Mama Alin adalah lokasi rumahnya Wulansari- ceweknya 'Ra. Sedangkan di novel Bila, itu adalah jalan tempat kediamannya Puji- ceweknya Fay. di Bila, malah jelas dibilangin nomer rumahnya: empatbelas, ya persis nomer rumah saya dulu di kampung.  Melihat plang nama jalan Manggis saja saya senang tak terkira.   Apalagi habis itu menemukan rumah bernomor 14.  Dan saya baru tau kalo itu rumah pegawai perusahaan kereta api.  Rumah tua memang, persis seperti yang digambarin di buku. Belum cukup senang saya, saat berjalan ke arah barat, ternyata ujung jalan bermuara ke Pasir Gintung! Tempat legendaris yang digambarkan sebaga