Ya, handphone alias hapeku rusak lagi, sudah dua hape berturut-turut tewas dengan sukses, dan seperti biasa itu justru menyenangkan karena ada alasan untuk ganti yang baru #eh
Tapi ada satu hal yang mengharukan, bikin nyess. Itulah kelakuan si bungsu, barusan pagi-pagi dia mendekati saya, menyodorkan hape yang biasa dia pake untuk main gim, seraya berkata:
"abah mau pake hape, ubay? tapi sering rusak sih bah, kadang ga mau dipencet lagi.."
Itu hape memang sudah ketinggalan jaman betul, sih. Saya juga sudah lupa belinya kapan, dan sebenarnya dulu yang makai awalnya siapa, spertinya bekas pemakaian kakaknya.
Trus saya tanya "kok, ubay nawarin.. "
Dia nunjukin hape saya yang rusak "Itu kan hape abah rusak.." Katanya
Saya kok ya terharu, sekecil itu ada inisiatif nawarin hapenya sendiri untuk saya, yang bahkan belum kepikiran untuk menggantinya dalam waktu dekat.
Melihat wajah polosnya saat nawarin hapenya sepagi ini, membuat saya trenyuh dan terharu, seakan-akan diberi bantuan yang sangat berharga tanpa pamrih.
Boleh ngga aku bangga dengannya?
Komentar
Posting Komentar