Langsung ke konten utama

sepanjang 28 km

.. kira-kira segitu, sekitar 27-28 km, jarak antara rumah dan tempat kerja sekarang, dan sepanjang perjalanan itu, macam-macam terlintas dalam pikiran, biasanya kalau kecepatan cuma sekitar 50 km/jam, seperti pagi pas berangkat dan sore pas pulang barusan.  Tidak berani cepat dulu, karena gear set yang sudah aus parah, mungkin besok diganti.

sebelum-sebelumnya, di rata-rata 60 km/jam, kadang sampai 80 km per jam, saat jengkel dengan pengendara motor dengan cc kecil sok-sokan nyelip, lalu berusaha ngejar balik.  kalau rada cepet gitu, jarang banyak pikiran melintas, fokusnya cuma ke jalan doang, kurang asik.

toh nyatanya waktu sampainya juga tak berbeda jauh ternyata, sekitar 45-50 menit lah, sepertinya begitu.

dan pas dalam kecepatan stabil itu, saya kepikiran macam-macam, ya kerjaan yang harus dirapiin, ya sepedaan yang sedikit terbengkalai, ya mimpi-mimpi yang belum tercapai, ya keinginan untuk kesana-kemari, dan hal-hal lain yang berkejaran dalam pikiran..

kadang juga terpikir: sampai sejauh ini, maunya apaan sih, dan sampai kapan juga bisa sesabar ini? tapi untungnya saya berusaha meredam diri juga akhir-akhir ini, walau kadang ingin meledak, tapi semoga bisa tertahankan..

26 tahun silam, saat awal bekerja, saya dilempar ke timur, sekitar 43 km dari kos, sekarang lumayan beda sekitar 15 km, sih. dengan situasi dan kondisi yang jelas sangat berbeda.  persamaannya hanyalah: sama-sama dilempar jauh-jauh sama yang berkuasa..

hidup ini, memang lucu.. 

Komentar

  1. Balasan
    1. lumayan, paman. mungkin badan aja perlu penyesuaian. terimakasih telah mampir, paman, smoga njenengan sehat selalu

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti