Langsung ke konten utama

kisah #2355

.. di atas meja bulat itu, tangan kirinya menggenggam botol air mineral, tangan kanannya sibuk dengan telepon genggamnya.  Kulot berwarna hijau bagus (sebab dia tak bisa menjelaskan dengan pasti warna hijau yang menurutnya unik dan bagus itu).

"kamu kurusan sekarang.."
"masa.. mungkin gara-gara celana gombrong ini ya.. " cuma kalimat itu, terkesan sambil lalu, sambil menunduk, dan terus sibuk dengan telepon genggamnya
"iya, tapi flawless.."
"eh, bentar, bentar. maksudnya?" setengah tersenyum, sambil terus sibuk dengan jemarinya, tapi ada sedikit rona memerah di wajahnya.. kemudian senyap, hingga perlahan dia mengangkat mukanya, dan rona itu semakin kentara melihat lelaki di depannya memandangnya tanpa kedip.

"eh, ngeliatin apa?" ada senyum yang tak terputus.
"kamu.."
"apaan, ngeliat wrinkles and freckles ya.." lalu ada sepotong tawa khasnya, sedikit salah tingkah sepertinya.

"pesenan kita, mana sih?" sambil nengok ke belakang, mengalihkan perhatian. tapi tak lama saja, pelayan foodcourt datang ,membawakan ayam kari dan cordon bleu..

sambil makan pelan-pelan, sempat-sempatnya bertanya..
"besok berangkat jam berapa?"
"mungkin pagi, uhm jam 9 sih jadwal keretanya, kenapa?"

yang ditanya cuma diam, ada pertanyaan yang tertahan..
"kenapa cuma sebentar, kenapa selalu seperti ini.."

"ngga, hati-hati ya di jalan, nanti.."
"iya, kan besok"
"ya gapapa ngucapin duluan, kan"
"iya, kamu juga, hati-hati.."
"awas ada yang ketinggalan"
"sepertinya pasti ada.. yang tertinggal"

suapan terhenti sejenak
"kok? apa?"
"memories.."

"kamu itu ya.."
"apa?"
"ngga'.."
"jagain ya.."
"apaan?"
"memories..."
"ngga' janji.." sambil tertawa khas lagi. tapi cuma sebentar..

dan begitu saja, sampai akhirnya kembali harus berpisah di depan pagar, selatan kota, malam baru akan menjelang ke arah tengah.

biarlah.

♫ Saigon Kick – I L U

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti