Langsung ke konten utama

kisah #34

 ..toko buku itu masih seperti dulu, walau sedikit menyempit areanya, bergegas mampir ke situ, sebagai transit ke tempat janji ketemu semula, setelah acara yang diikuti sedari pagi sampai lewat tengah hari itu usai.  Tersenyum sendiri teringat protes dari gadis yang katanya sedang bersiap-siap itu, beberapa menit yang lalu..

"kok, baru aja kasih kabar?"
"maksudnya? kan .."
"harusnya satu jam sebelum acara usai, kasih kabar, biar aku bisa siap-siap..."
"kan, aku belum tau selesainya jam berapa."
"eh, gitu ya, hehe maaf.  iya deh aku siap-siap, empatpuluh menit deh.."
"kamu nanti dari arah mana?"
"dari barat, aku sambil nunggu mampir toko buku, kok.."

tigabelas menit menyusuri lorong toko buku, yang dicarinya tidak ada, malah misuh-misuh melihat jajaran komik yang harganya naik dua kali lipat sejak terakhir dia cek beberapa tahun silam, sampai akhirnya memutuskan keluar ke parkiran, kembali naik motor, ke tempat yang cuma beberapa ratus meter dari situ.

sebuah pesan masuk.

"kita parkir dimana?"
"aku tidak tahu juga, di bawah kali ya.."
setelah itu senyap lagi, tak ada respon.

basement parkir yang cukup luas, memutuskan memilih di F13.  berjalan ke dekat pintu masuk, berdiri saja di situ, mengirimkan sebaris pesan lagi.

"aku tunggu deket pintu masuk, di parkiran.."
tidak ada balasan, sepertinya sedang di jalan.

sekitar limabelas menit menunggu, sosok yang ditunggunya datang, sembari tersenyum-senyum.

"kok, nunggu di sini, ga di dalem?"
yang ditanya cuma tersenyum saja, padahal memang sengaja menunggunya di situ, teringat pesan sebelumnya.. bahwa yang ditunggunya ingin naik bareng, karena tempat yang didatanginya ada di lantai atas yang cukup luas..

"jadi, kita kemana?"
"bertualang!"
"kamu ini.."

muter-muter saja, makan kemudian ngobrol beberapa jam mungkin, sampai akhirnya mampir di sebuah toko sepatu, yang sebenarnya..

"kok, ke sini?"
"hanya di sini, ukuranku ada.."
"eh, serius?"

tentu saja, rasa penasarannya terbayarkan, apa yang dikatakan gadis itu ternyata benar, walaupun katanya ukuran yang dicarinya hanya ada di situ, nyatanya saat itu yang dicarinya tidak ada.  ada sedikit kecewa, walau ada senyum saat melihat-liat di situ. sampai akhirnya melangkah keluar juga..

di tengah dua pasang kaki yang susul menyusul itu, ada sedikit sesal lagi

"kok ga ngambil yang tadi aja ya. gapapa beda dikit.."
"kita balik lagi?"
"ga usah deh, nanti aja.."

tapi waktu kenapa kembali cepat berlalu, kedua tangan kembali lekat, walau menuju titik pisah lagi, sembari mengucap satu kalimat dengan berat

"hey, hati-hati .."
yang dikasih pesan menoleh, tersenyum, lalu mengangguk..

motor melaju dari parkiran, menunggu sebentar gadisnya keluar juga dari parkiran, memutuskan jalanan baik-baik saja, sampai akhirnya lampu belakang motornya menjauh, dan blur ..

putar balik, jalanan masih ramai tapi tiba-tiba terasa sepi..

♫ Dewa – Kosong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti