Langsung ke konten utama

#52. tentang pertanyaan kopas

.. draft tulisan ini sebenarnya sejak tgl 29 April, tapi belum juga terisi apa-apa, cuma awal angka sebagai judul.  baru nyadar kalo akhir-akhir ini rasanya rada blank.   Mau nulis apa jd bingung sendiri.  Tak ada ide, jadilah saya memutuskan nyontek template pertanyaan di blognya mb silvya saja deh, walau mungkin ada beberapa hal yang rada kurang relevan.  mari dicoba saja, terkait kerjaan sih ini, sebenernya mengingat hari buruh kmaren itu.

Haruskah produktif setiap waktu?

harusnya sih gitu, tapi saya seringkali malas dan bingung akhir-akhir ini, gara-gara pendelegasian tugas yang kurang jelas.  Jadi saya masih belum bisa berbuat sebagaimana seharusnya itu.

Seperti apa a good day at work itu?

Ada job desc yang jelas, pendelegasian yang tidak setengah-setengah, trus kerja dengan nyaman, cukup makanan & minuman- tau-tau sore, saatnya pulang tanpa beban yang harus dibawa ke rumah.

Apakah kehidupan personal dan kehidupan pekerjaan dapat seimbang?

sekali lagi, harusnya ya gitu.  Saya maunya soal kerjaan ya harusnya cukup di tempat kerja aja.  Pulang ya urusan rumah, ga usah pake mikirin kantor lagi.

Side hustle(s)?

skarang ya ngajar. maksudnya yang saya lakukan.  ada sih beberapa kantor yang ga perlu sampingan, tapi kalo di kerjaan saya sekarang, dengan posisi yang sekarang, susah kalau cuma mengandalkan yang ada. kecuali bener-bener hidup sendiri dan tak perlu hal-hal lain selain hal utama yaitu sandang & pangan. bahkan urusan papan pun kalo salah hitung jadi hedeh

Meminta tolong itu baik atau buruk?

baik, sepanjang tak mengganggu yang dimintai tolong

Multitasking?

palingan ngetik sambil denger musik, selain itu susah lah untuk fokus. bukan begitu?

Mana yang lebih penting? Personal growth atau career development?

kalo disuruh milih, ya personal growth lah, karir sih ntar ya ngikutin aja, rasanya begitu.

Benarkah orang yang terorganisir memiliki hasil pekerjaan yang lebih bagus?

seharusnya sih begitu, hal yang belum bisa saya terapkan sejak dulu sih ini

Menggunakan barang pribadi untuk urusan kantor?

Ya ga masalah. Toh, ke kantor aja dulu sering pake kendaraan sendiri.  Selama tidak mengganggu dan ikhlas, kenapa tidak.

Bagaimana kamu menghadapi suasana politik di kantor?

Berusaha masuk pada awalnya, tapi kalau pada akhirnya ada ego yang bermain dari beberapa pihak.  Saya mending mundur dan diam saja.  Tak ikut-ikutan.  Padahal ya kalau politik yang bagus tujuannya ya supaya perencanaan berjalan dengan baik eksekusinya.

Penghasilan dan pengeluaran seberapa yang cukup?

Cukup kalau sudah tak ada hutang.

Dealbreakers and turn-offs?

no trust. sucks

Turn-ons?

 give 'em trust, and everything gonna be okay. 

Do you love what you do?

not yet. I feel Im in a wrong place right now.

\\\

Semoga ga salah itu uraian saya yang seadanya. Weslahmbuh

Komentar

  1. Jadi pengen kopas juga ah...

    BalasHapus
  2. ini cara mainnya gimana, sih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga ada cara mainnya kok, mas. Saya iseng aja kopas pertanyaan di blog temen kui, trus ya saya isi ulang dg semena-mena, gitu aja

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

tentang Nuran, penulis yang mencoba bengal namun gagal

..."Aku pake topi bergambar macan.."  Demikian isi pesan pendek yang masuk ke telepon genggam jadul saya. Waktu itu adalah acara meet and greet Pidi Baiq di Togamas Gejayan. Akhirnya saya bisa bertemu & bersalaman dengan blogger yang -maaf- baru-baru saja saya kenal waktu itu namun langsung membuat terpikat dengan tulisan-tulisannya. Apalagi beberapa tulisannya menguak lugas berbagai sisi Guns n' Roses, band rock n' roll peringkat satu dalam hidup saya. Itulah Nuran, pemuda bertubuh sehat jebolan Tegalboto. Belakangan saya baru nyadar kalau saya berkenalan dengan wartawan majalah musik ternama. Pantas saja tulisan-tulisannya beralur rapi, batin saya. Beberapa jeda kemudian, saya sempat nengok kontrakannya di Condongcatur. Kenalan dengan peliharaanya yang bertitel Oz. Berkesempatan melihat-lihat sebagian koleksi bacaannya yang.. tampaknya terlalu berat untuk otak saya. Ohiya, waktu itu seorang Nuran masih berstatus maha