.. sebenernya, ini adalah tentang potongan kisah di serial Anak-anak Mama Alin. 'Ra, sedari episode awal cerita sampai akhir di Jejak-jejak, hanya mancintai seorang perempuan, dialah Wulansari. Walau hanya sekali bertemu secara fisik, di teras rumahnya, dan tak bertemu lagi, tak dibolehkan ketemu lagi tepatnya.
Wulansari yang merasa tidak pantas karena kondisi kakinya, memberi satu syarat yang sangat aneh untuk 'Ra yang menyatakan cintanya saat pertama bertamu.
"Kalau kamu memang sayang sama saya, mulai saat ini, jangan temui saya lagi.." kurang lebih seperti itu. Dan 'Ra dengan naifnya menyetujuinya. Sampai akhirnya mereka tak lagi bisa bertemu karena Wulan pindah ke Bogor tanpa 'Ra tau..
Jadi, cinta sebenernya itu, tanpa syarat, atau justru ada syarat, yang tidak bisa dihindari? Ataukan memang melepaskan dan mengikhlaskan sesuatu, atau seseorang itu adalah perwujudan cinta itu sendiri.
Mencintai sesuatu yang kemungkinan tak bisa dimiliki, apakah ekuivalen dengan menganggapnya memilikinya dalam pikiran, dalam sudut kenangan, tidak menjelma nyata di bumi ini.
Mungkin, pada akhirnya, hidup ini pada akhirnya adalah tentang meninggalkan dan melupakan, walaupun tentu saja, seringkali hal itu menemukan jalan buntu dan begitu susah untuk kembali.
Tapi, Wulansari akan tetap ada. Di situ. Di hatinya 'Ra. Sepanjang hidupnya. Hidup yang selalu adalah tragedi. Abadi.
"Mencintai sesuatu yang kemungkinan tak bisa dimiliki, apakah ekuivalen dengan menganggapnya memilikinya dalam pikiran, dalam sudut kenangan, tidak menjelma nyata di bumi ini"
BalasHapusentahlah, sejak menikah, konsep cinta menjadi absurd sekali ^^"
hahaha.. jadi pengen nulis tentang ini juga ah :D
ditunggu lho, kisah cinta absurdnya :))
Hapus