Langsung ke konten utama

#50. tentang melepaskan Wulansari

.. sebenernya, ini adalah tentang potongan kisah di serial Anak-anak Mama Alin.  'Ra, sedari episode awal cerita sampai akhir di Jejak-jejak, hanya mancintai seorang perempuan, dialah Wulansari.  Walau hanya sekali bertemu secara fisik, di teras rumahnya, dan tak bertemu lagi, tak dibolehkan ketemu lagi tepatnya.

Wulansari yang merasa tidak pantas karena kondisi kakinya, memberi satu syarat yang sangat aneh untuk 'Ra yang menyatakan cintanya saat pertama bertamu.

"Kalau kamu memang sayang sama saya, mulai saat ini, jangan temui saya lagi.." kurang lebih seperti itu. Dan 'Ra dengan naifnya menyetujuinya.  Sampai akhirnya mereka tak lagi bisa bertemu karena Wulan pindah ke Bogor tanpa 'Ra tau..

Jadi, cinta sebenernya itu, tanpa syarat, atau justru ada syarat, yang tidak bisa dihindari?  Ataukan memang melepaskan dan mengikhlaskan sesuatu, atau seseorang itu adalah perwujudan cinta itu sendiri.

Mencintai sesuatu yang kemungkinan tak bisa dimiliki, apakah ekuivalen dengan menganggapnya memilikinya dalam pikiran, dalam sudut kenangan, tidak menjelma nyata di bumi ini.

Mungkin, pada akhirnya, hidup ini pada akhirnya adalah tentang meninggalkan dan melupakan, walaupun tentu saja, seringkali hal itu menemukan jalan buntu dan begitu susah untuk kembali.

Tapi, Wulansari akan tetap ada. Di situ.  Di hatinya 'Ra.  Sepanjang hidupnya.  Hidup yang selalu adalah tragedi. Abadi.







Komentar

  1. "Mencintai sesuatu yang kemungkinan tak bisa dimiliki, apakah ekuivalen dengan menganggapnya memilikinya dalam pikiran, dalam sudut kenangan, tidak menjelma nyata di bumi ini"

    entahlah, sejak menikah, konsep cinta menjadi absurd sekali ^^"

    hahaha.. jadi pengen nulis tentang ini juga ah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ditunggu lho, kisah cinta absurdnya :))

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej