Langsung ke konten utama

#47. Pak Ris.

.. beberapa hari yang lalu, saya khilaf lagi, beli banyak buku gara-gara diskonnya rada ga masuk akal.  Salah satu buku yang saya beli adalah tentang pengaturan kelestarian hasil hutan kayu.  Saya membelinya tidak berdasarkan judul, karena saya sekarang sudah terlampau menjauh dari dasar ilmu waktu kuliah dulu itu.

Pertimbangan utamanya selain tentang kata kunci: kelestarian, tentu saja karena salahsatu penyusunnya adalah co-promotor saya waktu di Jogja, pak Ris.  Begitu beliau biasa dipanggil.  Dosen yang rasanya selalu tersenyum saat saya liat di kampus, kecuali sedikit bingung saat studi saya sempet macet hehe

Saat saya membuka halaman belakang yang berisikan curriculum vitae beliau, saya tertegun sejenak setelah membaca empat halaman penuh yang berisikan pengalaman hidup beliau.

Saya pun teringat saat-saat bimbingan dengan pak Ris, saat beliau membela saya di sidang penentuan nasib saya yang terancam DO dengan pihak kampus: dekan, ketua jurusan dan entah siapa lagi, banyak.  Saya masih ingat beliau yang meyakinkan peserta rapat bahwa saya pasti mampu menyelesaikan studi saya, walaupun kenyataannya saat itu saya sebenarnya malah bisa dikatakan tidak lagi memiliki keyakinan sekuat beliau.

Akhirnya semua sepakat untuk memberi kesempatan kepada saya untuk melanjutkan proses disertasi sampai akhirnya bisa ujian, yang akhirnya pun dipimpin pak Ris selaku ketua ujian terbuka, hal itu dikarenakan promotor utama saya berhalangan hadir saat hari penentuan itu.

Saya masih ingat dengan mobil sederhananya, dengan rumahnya yang mepet sawah di perkampungan di luar kota Jogja.  Tapi setelah saya pikir cuma itu yang saya tau,  saya lebih banyak tidak tahu dengan kelebihan-kelebihan beliau.  Betapa masa-masa itu.

Hormat saya untuk beliau.  Selain tentu saja nanti mungkin saya akan bercerita tentang promotor saya yang lainnya, yaitu pak Awang dan pak Nunuk. Dua orang hebat lainnya yang mendukung dan mempercayai saya di masa-masa kritis waktu itu.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa ...

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk ke...

Review Sepatu Brodo Active Krakatau

Bikin review singkat gini, gara-gara sejak rilis awal Agustus tadi, sampai sekarang belum ada yang ngebahas tentang produk sepatu lari lokal ini. Heran.   Bahkan produsennya sendiri ga ada bikin reviewnya sama-sekali.  Makin heran. Karena aku ga bisa bikin vlog, padahal maunya gitu kaya orang-orang;  Maka bikin review singkat di sini aja deh. Aku termasuk penggemar produk sepatu dari Brodo.  Dulunya suka sama produk sepatu kulitnya, terutama seri Signore.  Sepatunya rapi, sederhana dan nyaman dipakai.  Tapi seri terakhirnya terasa kurang menyenangkan, kulitnya tak sebagus produk awalnya.  Beda dan kurang pas di kaki. Sampai akhirnya membeli Brodo seri Active. Active Sprint namanya. Full black.  Bagus ini, dipakai sehari-hari, untuk jalan bahkan untuk lari pun cukup nyaman. Lalu saat mulai menyukai olahraga lari, membeli seri Active Inizio. Ini lebih nyaman daripada Sprint.  Menariknya juga nyaman dipakai untuk sehari-hari, jalan kaki maupun l...