Hari ini, sepertinya kebiasaan random untuk deactive akun-akun media sosial kembali diulangi lagi. Biar apa? ya ga biar apa-apa. Lagi males sahaja. Lagian tak begitu ngaruh dengan dunia persilatan, jumlah pertemanan di tiap akun ya segitu-gitu aja juga. Lagian palingan ntar sekitar sebulanan jg balik lagi.
Mungkin sambil belajar lagi, sih. Bikin materi, eh nyusun sih sebenernya. Maunya yang disampaikan itu seperti cara saya mencerna sebuah masalah dan teori, yaitu berdasarkan contoh konkrit. Terus menyampaikannya sebisa mungkin pake bagan atau gambar. Toh skarang ada canva, yang saya juga lupa sebenarnya langganan akun premiumnya sampai kapan.
Banyak pe-er soal belajar ini, saya juga belum familiar dengan google meeting, google class, taunya zoom meeting doang. Itupun, baru aja bisa nyeting jadi host. Payah memang. Buku yang dibeli dan peraturan pun belum juga dicerna, terdistraksi oleh hal-hal lain yang tak begitu penting tapi suka bikin pusing.
Akhirnya menyenangkan bisa menulis sesuatu lagi di sini, walau tentu saja hal-hal yanag tak begitu jelas. Oh soal kantor. Saya senang dan tak sabar menunggu akhir Juni, yang konon banyak pejabat kudu difungsionalkan. Bosen sudah berurusan dengan jabatan-jabatan yang berujung ga jelas juntrungannya. Lagian kenapa juga masih bertahan? Hahaha. Absurd.
Hari ini pula terpikirkan, bahwa tampaknya sudah tak perlu lagi menambah sepeda, mungkin sesekali nambah spare part. Lagian mikirin sepeda mulu, kapan beli mobilnya. Padahal pengennya cuma estilo yang mungil itu kok.
Udahlah. Sudah.
Eh, apa bahan kuliah untuk mahasiswa itu aku tulis di blog aja ya, dengan gaya bahasa sendiri gitu. Tapi saya ga pede #lah
hahahahaha postingan awalnya ilang ik wkwkwkwkwk
BalasHapusbiasa, mas. ditinjau ulang :))
HapusKenapa nggak pede? Apakah sudah coba dilakukan dan diajarkan ke mahasiswa? Mungkin saja mereka justru bisa menerima penyampaian dengan gaya yang berbeda?
BalasHapussudah bawaan, mas. susah hehe
Hapus