Langsung ke konten utama

#17. catatan hari kedua isolasi

.. kepala kadang-kadang puyeng, trus pegel kadang-kadang muncul, dan rada lemes, napsu makan yang sedikit error, entah gara-gara kepikiran aja atau entahlah.

anak-anak sementara ya di rumah aja, di kamarnya masing-masing, walau kadang-kadang ya keluar sesekali, ya mau gimana lagi, kata adikku yang kontak erat justru ga boleh keluar rumah juga. mudahan mereka ngga kenapa-kenapa dan imunnya kuat

tadi pagi-pagi tim surveilance kota ini nelpon, nanyain gejala, trus minta kepastian untuk didaftarin tes pcr, katanya kemarin sih besok jadwalnya.  sebel juga akhirnya harus ikutan tes yang ga asik itu lagi, belum apa-apa sudah kebayang tenggorokan yang bakal dicolok, hedeh mual duluan.

oiya mertua akhirnya kmaren tes swab antigen, dan seperti dugaanku, mertua laki positif, sementara mertua perempuan alhamdulillah negatif, sepertinya beliau sudah melewati masa infeksinya, soalnya beliau yang awalnya keliatan sakit, gejalanya seperti masuk angin biasa tapi bikin ga bisa tidur  sampe dua harian, baru tau gejala yang satu ini. istriku juga mengalami gejala yang persis sama.

lalu tadi pagi, adik ipar juga berhasil dibujuk untuk tes swab antigen, dan hasilnya, positif juga, duh euy.  besok kalo sesuai jadwal kudu ke puskesmas berempat.  smoga besok kuat bawa mobil, abisnya minta tolong siapa lagi, ga mau juga ngebahayain orang lain. 

ya liat besok, smoga saya tabah menghadapi colokan bergagang panjang itu.. 

Komentar

  1. Balasan
    1. amin, terimakasih kang.
      Sehat2 selalu di negeri orang!

      Hapus
  2. malas betul urusan colok mencolok itu memang. semoga segera pulih bah. banyak makan dan terutama minum air putih ya. kadang kebanyakan thinking dan overthinking bikin lupa makan minum. sehat sehat om warm sekeluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin, makasih ya, smoga sehat2 selalu juga di sana bersama si kecil.
      iya euy ngebayanginnya aja bikin eneg, tp ya mau gmana lg. hehe.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti