#28 'bout lovin' someone

 saya mau cerita lagi.

gambar di atas, tepatnya bangunan sebelah kiri adalah sebuah terminal, yang merupakan persinggahan mobil colt dengan plat berakhiran huruf L, kode untuk kabupaten tempat saya sekolah menengah sedari 1990-1993.  

Jikalau lurus ke utara, itu menuju rumah orangtua saya, sedangkan kalau berbelok ke timur atau ke kanan, itu menuju rumah saya sekarang: Banjarbaru. Kalau mau ke kota kecil itu artinya harus turun dari taksi colt ~begitu kami menyebut angkutan umum di sini~ ganti angkot warna hijau putih. 

Tetapi di 1992, Banjarbaru adalah rumah adik kelas saya, yang setiap berapa bulan sekali pulang, dan saya dengan senang hati menemaninya, walau lebih banyak diam selama di perjalanan. Malu.

Dan sesampainya di terminal itu, alih-alih melanjutkan perjalanan lurus ke utara, saya ikut turun, dan kembali menemaninya naik angkot hijau putih.  Itu artinya saya harus rela berbelok ke timur, dan nanti setelah urusan mengantar tuan puteri kelar, baru memikirkan caranya pulang ke rumah.

Setelah naik angkot, nanti harus turun di kilometer 33, sekitar 13 km dari terminal.  Dari titik itu masih harus jalan kaki, atau naik ojek sekitar 1,5 km lagi menuju komplek rumahnya.  Toh, saya senang-senang saja, kadang diselingi deg-degan haha

Urusan mengantar sudah selesai, biasanya ditutup dengan numpang duduk istirahat sekitar satu jam di kursi kain berwarna coklat di ruang tamu, baru setelahnya saya pamit pulang.  Jikalau beruntung dianter adiknya naik Honda 70 sampai pinggir jalan raya.  Jikalau sedang harus berjalan kaki ya begitulah yang harus dilakukan.

Begitu, berkali-kali, dengan senang hati saya lakukan, yang biasanya diawali berhari-hari dengan janjian ingin pulang bareng.

Beberapa hari yang lalu, saya kembali menapaki ruas jalan raya itu, yang bertahun-tahun belum pernah saya lewati, sambil mengingat-ingat puluhan tahun yang telah lewat, dan akhirnya berujung ke komplek adik kelas saya itu, tempat dimana sekarang saya tinggal bersamanya..