Langsung ke konten utama

#19 first love

..waktu itu, 1991, ada acara tingkat nasional di sekolah.  Saya diminta ngurusin majalah dinding dadakan, untuk dipamerkan kepada peserta acara, rencananya gitu

di taun itu, boro-boro ada aplikasi Canva, Corel.. komputer aja serasa barang luar angkasa yang canggih dan asing, jadinya cuma ada opsi artikel yang akan dipajang diketik pake mesin tik atau ditulis tangan, dan tentu saja saya milih opsi terakhir, lebih cepat dan mudah


saat, beberapa artikel sudah siap, tinggal mencari seseorang yang tulisan tangannya cukup bagus dan indah dipandang, hingga ada informasi jikalau ada adik kelas yang memenuhi kriteria itu.


Kelas yang saya tuju cuma berjarak dua pintu dari kelas saya, FYI sebenarnya sekolah saya cuma punya empat bangunan kelas, sih.



Mungkin saat istirahat siang, menuju kelasnya adik kelas itu *mbulet* lalu memanggilnya..


Gadis yg saya panggil menjawab dengan gestur & paras bertanya “aku?”


Saya pun cuma menjawabnya dengan anggukan.


Begitulah, saya memberitahu maksud dan tujuan lalu langsung ke bagian inti sambil memberikan artikel yg rencana mau ditulis (tangan).. sungguh manual sekali.


Beberapa hari kemudian, siang-siang saat hari libur sekolah, di jalan aspal seberang masjid dan asrama perempuan.   Tulisan diserahkan, saya lupa kenapa bisa janjian di tempat seperti itu..


Tapi ya begitulah, diam-diam saya mengamati adik kelas bermata sayu itu, eh kok keren hihi


Demikianlah, sekilas cerita mengingat-ingat kejadian berpuluh tahun silam.  Demi mengingat kembali bahwa adik kelas itu hari ini merayakan 20 tahun pernikahannya, dengan kakak kelasnya yg nyuruh2 ga jelas untuk nulis artikel itu..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti