Kembali lagi, saya terlalu malas untuk membuka segala macam sosial media dan melihat aliran aktifitas di dalamnya, jadi semua akun dibekukan sementara, lagi-lagi tak tahun sampai kapan. Tujuannya untuk apa, entahlah.
Sepertinya, tujuan sebenar-benarnya tujuan dalam hidup ini pun saya sepertinya belum pernah memilikinya, selain menjalani dan berusaha menikmatinya. Tapi kalau ditanya tujuan real seperti orang-orang kebanyakan, saya memang tak memilikinya.
Oke mungkin ada satu: tak lagi memikirkan soal kecukupan uang tiap bulannya haha
Bahkan, sebelum tidur di malam hari pun, akhir-akhir ini tak ada semangat untuk memikirkan besok mau ngapain. Apakah layak keadaan kantorku ini dijadikan kambing belang hitamnya? Atau memang aku yang sudah terlampau bosan dengan ketidakjelasan proses bisnis yang berjalan.
Semangat hanya muncul di hari jumat, itu pun tak seantusias biasanya, karena saatnya merencanakan rute sepedaan di hari sabtu. Itu saja. Bahkan anak-anak semenjak libur berkepanjangan di masa pandemi ini belum pernah saja ajak jalan-jalan yang rada jauh. Situasinya masih sangat menakutkan, aku juga tak ingin menambah masalah dengan mempertaruhkan kesehatan keluarga.
Jadi sebenarnya mau apa?
Tadi malam, saya malah sempat melihat-lihat postingan lama berlabel #misi21, kerjaan tiga setengah tahun yang lalu. Menarik mengingat-ingat itu, mengerjakan hal-hal baru selama 21 hari. Dua kali saya pernah melakukannya. Setelah itu, ya kembali lagi ke aku yang malas.
Tadi malam juga, ngecek starter sourdough yang hibernasi di kulkas, tak tahu masih hidup apa tidak. Lagi malas juga mengolahnya. Mungkin hasil kerjaan satu minggu penuh itu dibuang saja, hasilnya jauh dari teori. Menyebalkan memang.
Yha ini postingan yang menyebalkan. Aku saja sebal menuliskan dan membaca ulang postingan ini. Mungkin aku juga sedang kembali sebal dengan diriki sendiri, seperti yang sudah-sudah.
rehat sejenak dari rutinitas memang diperlukan.. take your time!
BalasHapusmungkin, saat ini sebenernya saya kehilangan motivasi, dan trust sih
Hapus