Langsung ke konten utama

tentang ipad mini 5

Iya, kemarin itu saya posting pake ipad mini, yang akhirnya saya beli setelah melalui banyak pemikiran, pertimbangan dan penelusuran di internet.

Beberapa minggu yang lalu saya sempat membeli galaxy tab A 2019 yang layarnya 7,9 inchi itu, sempat saya pakai selama dua minggu untuk kemudian saya jual lagi.  Alasannya simpel, ada yang kurang dengan tab itu.  Apa ya, apa karena terbiasa dengan layar iphone SE saya, atau karena alasan pembelian impulsif, dan alasan tambahan yaitu bukan beli yang versi pake S pen.

Kepikirannya sih pengen ganti dengan tab yang pake S pen, tapi setelah gugling dan menemukan fakta kalau harga ipad sekarang tidak begitu mahal, paling tidak dibanding beberapa tahun yang lalu, lah faktanya ipad 7 tahun 2019 yang layarnya 10,2 inchi- lebih gede 0,5 inchi dari ipad 6 tahun 2018- harganya beda dikit sama galaxy tab S pen, walaupun ipad itu versi wifi only dan kapasitasnya cuma 32 gb. Tapi itu produk apple.

Yang mana kelebihannya, menurut pengalaman saya ngecharge relatif cepet dan batrenya relatif awet, lalu layarnya enak di mata, dan tentu saja menunya yang super simpel itu menyenangkan.  Selain tentu saja sensitivitas layarnya yang keren.

Demi mikir lebih baik lagi, saya pun pinjem ipad 6 tahun 2018 punya temen kantor, pinjem seminggu, saya pake buat browsing doang sih, sambil mikir bahwa ternyata ukuran layar 9,7” itu lebar sekali hehe apalagi versi 7 tahun 2019 yang 10,2” itu.

Saya pun akhirnya tergoda untuk beli ipad mini aja, lebarnya kurang lebih sama dengan galaxy tab, pasti enak digenggam, apalagi setelah baca-baca spec-nya, katanya prosesornya sama dengan iphone XS dengan RAM yang sudah 3gb pula.

Saya pikir tak mengapa lah sesekali punya device yang agak mihil, lagi pula anggap aja invest dan bakal kepake nanti saat saya kerja, presentasi dan ngajar hehe doain ya smoga proposal ngajar saya diapprove tahun ini.

Ohiya, saat pertama kali dihidupkan, setingnya sangat mudah, itu ipad kok ya tau kalo ada iphone di deketnya, lalu minta dideketin dan otomatis apple id saya tersinkronisasi dengan cepat, tak perlu lagi seting macam-macam. Canggih tenanan ki.

Wes, sementara itu saja laporan kali ini yang lagi-lagi diketik di ipad lagi.  Menyenangkan euy, ngeblog juga mudah-mudahan tetap rajin, dan makin produktif nulis, smoga saja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti